potongan ingatan

84 15 1
                                    

Sesampainya dirumah Kenan langsung marah-marah, bahkan ia membanting beberapa barang hingga membuat istrinya merasa heran sendiri

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Sesampainya dirumah Kenan langsung marah-marah, bahkan ia membanting beberapa barang hingga membuat istrinya merasa heran sendiri.

"Pa, kamu ini kenapa? Kenapa setelah pulang dari pesta kamu marah-marah kayak gini?"

"Gimana aku nggak marah, kamu tau gentala grup mengakusisi perusahaan kita ternyata karena tidak terima Karel telah menyakiti hati adik dari CEO gentala grup" ucap Kenan menggebu-gebu. "Ternyata gadis yang selama ini kita cari adalah mantan pacar Karel, ma"

Dewi yang mendengar penjelasan dari suaminya nampak terkejut, ternyata mantan pacar putranya itu bukan gadis sembarangan, dia adalah anak seorang pengusaha terkenal.

Dewi nampak menatap Karel dengan sengit, sebelum akhirnya satu tamparan keras ia layangkan pada pipi kiri Karel.

"Ini semua gara-gara kamu, dasar anak bodoh. Keluarga kita jadi seperti ini gara-gara kebodohan kamu Karel" ucap Dewi tak kalah emosinya dengan Kenan.

"Dari tadi Karel terus yang disalahin, bahkan papa sama Mama aja juga nggak sadar kan kalau Vyona ternyata anak orang paling berpengaruh di kota ini. Jangan egois dan terus-terusan nyalahin Karel. Bahkan dulu papa juga minta Karel buat ninggalin Vyona" ucap Karel sembari bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

"Ahh, brengsek. Mama nggak mau tau pokoknya gimanapun caranya, kamu harus bisa mendapatkan gadis itu lagi" teriak Dewi sembari menatap punggung Karel yang kian menjauh.

Karel berusaha menulikan pendengarannya, terserah saat ini ia hanya butuh ketenangan. Mau melawan kedua orangtuanya pun Karel juga tidak akan mampu, pada akhirnya nanti Karel juga akan mengikuti keinginan kedua orangtuanya.

Disaat kacau seperti ini Kemal adalah tempat ternyaman bagi Karel bersandar. Alih-alih masuk kedalam kamarnya, Karel justru masuk kedalam kamar kemal yang berada disamping kamarnya.

Setelah masuk kedalam kamar kemal, Karel kunci kamar itu setelahnya tersenyum hangat kepada adiknya yang berada diatas ranjang.

"Abang kenapa?" Tanya kemal ketika Karel sudah berbaring disampingnya dan langsung memeluknya. Kemal tau kalau Karel pasti habis dimarahi oleh mama dan papa.

"Abang gapapa kok, cuma kangen aja sama loe" dusta Karel.

Apa Karel fikir jika kemal itu anak kemarin sore yang dengan gampangnya dibohongi, jelas-jelas tadi kemal mendengar keributan yang diciptakan oleh kedua orangtuanya, bahkan kedua orangtuanya menyudutkan Abangnya itu.

Kemal usap lembut punggung Karel, kemal tidak tau berapa banyak beban yang Karel pikul. Dan disaat seperti ini kemal selalu merasa bersalah karena tidak bisa berbuat apapun untuk membantu dan melindungi sang kakak.

"Maafin gue ya, bang. Gue nggak berguna, gue cuma bisa nyusahin" ucap kemal sendu, bahkan tanpa terasa air mata kemal sudah lolos begitu saja.

"Ngomong apa sih loe, loe tau nggak sih mal, kalau loe itu anugerah paling indah yang Tuhan kasih buat keluarga kita"

Vyona ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant