Chapter 12 : Daffa ketahuan.

146 31 0
                                    

Chapter 12 : Daffa ketahuan.

❝ HAPPY READING ❞
🦋

Daffa mengecup kening Decy cepat, lalu lelaki dengan pakaian santainya itu segera berkendara menuju arah pulang.

Tak sadar bahwa sedari tadi ada mobil hitam yang terus mengikuti interaksinya dengan gadis itu.

"Berani sekali...?"

Seorang lelaki tampan dengan baju hijau tentara di sampingnya pun ikut menggeleng heran. "Kayanya, bang Dero cenayang. Kok dia bisa tahu kalau anaknya udah pacar-pacaran?"

"Mungkin. Insting seorang bapak Dero memang tidak bisa diremehkan."

Kedua pria dengan pakaian hijau army masih terpasang di tubuh itu saling memandang, memberi pemahaman diam-diam.

"Gimana? Apa informasinya cocok sama yang kita dapetin dari temen sekelasnya?" tanya pria yang berkulit putih pada pria berkulit sawo matang.

"Tunggu." Pria berkulit sawo matang pun segera mengeluarkan laptopnya, melihat informasi yang ia retas dari berbagai sumber. "Sedikit berbeda. Nama lengkap : Decy Ananta. Tanggal lahir : ****** 2003. Orangtua : tidak lengkap. Hobi : beli liptint baru. Pacar : sekitar 40 orang di dunia nyata, 75 orang di virtual. Tapi paling lama sama Daffa, temennya ketua osis."

"Waw, kayanya bocah Alkana Raja itu bakal kena amuk sama ayahnya. Luar biasa~"

"Ya. Palingan disuruh push-up sebanyak 300 kali."

Keduanya saling memandang lagi, lalu tertawa aneh. Terlihat seperti orang jahat saja.

**

Daffa disisi lain, memang benar-benar disuruh push-up oleh sang ayah.

Bedanya...

"Masih 40, terusin sampai 200 kali!" Dero duduk santai di kursi luar rumahnya, netra lelaki paruh baya itu terlihat malas.

Daffa berkeringat deras. Sial. Dirinya tak sadar telah diikuti oleh bawahan ayahnya sejak keluar menemui Decy tadi.

Saat hampir tumbang. Sebuah suara datang dari arah pagar belakangnya.

"Om, tadi aku liat Bang Daffa lagi berduaan sambil mesra-mesra sama pacarnya, om!"

Seketika, kekuatan Daffa ia paksakan untuk tetap kembali. Dirinya malu jika harus terduduk ketika ada sosok menyebalkan itu disini.

Dero awalnya tersenyum, lalu saat sadar siapa gadis yang tengah mengadu padanya, lelaki paruh baya itu segera memasang wajah sangar.

"Iya, saya udah tahu. Sana pulang, nanti papa mu nyariin lagi," ketus Dero.

Ifah membuat wajahnya terlihat berkaca-kaca. Ia sama sekali tak beranjak dari sana.

Lama setelahnya, Dero kelelahan sendiri melihat anak gadis rivalnya semasa sekolah dulu itu berdiri di depan pagar.

"Ngapain kamu masih berdiri kaya kucing minta makan disitu? Sana pulang. Atau, apa kamu mau nemenin Daffa push-up?"

Baru sampai di akhir kalimatnya, Ifah malah telah berlari kencang menuju rumah. Tak lagi ingin melihat penderitaan Daffa karena takut dirinya akan terbawa-bawa.

"Huh. Dasar. Sama banget kaya bapaknya!" sinis Dero. Meski begitu, otaknya malah terus memikirkan awal mula dirinya dan Papa Ifah bisa menjadi musuh.

Cuma masalah sepele, tapi keduanya menjadi gengsi untuk minta maaf lebih dahulu dari yang lain.

"Ayah, udah selesai--"

"Bohong. Telingamu merah! Ulang dari satu, cepet!"

Daffa terdiam. Dirinya telah salah karena memilih untuk berbohong.

Daffa dengan keringat yang terus menetes, melanjutkan aksi hukumannya sembari menahan jiwa dan raga agar tak kelepasan mengamuk sembari ingin melepas telinganya.

"Telinga ga bisa diajak berkompromi malah nyoba-nyoba bohongin orang. Dasar anaknya Wendi!"

Tuh kan, kalau sudah begini, ayahnya pasti tak ingin mengakui dirinya sebagai anak lagi.

**

"Mamaa assalamu'alaikum!" teriak Ifah semangat 45.

Gadis itu sebenarnya sangat senang, karena kepulangan sang ayah. Dan karena itu juga lah dia punya mood untuk mengganggu Daffa.

"Papa dimana, ma?"

Zakka tersenyum, netranya memberi kode. "Di atas," katanya.

"Sama adek?"

Suara langkah kaki dari tangga membuat kedua ibu-anak itu mengalihkan atensi.

Seorang lelaki paruh baya, dengan baju hijau army nya yang terpasang sempurna, berjalan pelan dengan seorang gadis berusia sekitar 13 tahun di punggungnya.

"Papaa! Kakak rindu!" Ifah yang tak melihat situasi, segera memeluk sang ayah.

"Ehh, pelan-pelan kakk."

***

ENJOY!

Kali ini ga ada dialog aneh karena aku lagi betmut.

Hug mi, pleaseee!
(っ˘̩╭╮˘̩)っ

Ó.Ò

ADDICTED || DAFFA [Tamat]Where stories live. Discover now