Chapter 56 : Hari perpisahan!

83 21 0
                                    

Chapter 56 : Hari perpisahan!

Hari ini, satu hari menjelang diadakannya pesta perpisahan SMANSANUBA.

Teriknya matahari, tak menghalangi jiwa-jiwa semangat yang ada pada diri siswa-siswi. Beberapa ada yang fokus menghias panggung, mencabuti rumput, mendekorasi kelas, dan bahkan ada juga yang sibuk membeli perlengkapan.

"Ifah, lo bisa ngedekor apa gak, sih?!"

Suara bentakan terdengar keras dari kelas 11 IPA 2, kelas Ifah selama ini.

Ifah mengernyit bingung. Dimana lagi ia melakukan kesalahan? Ia berbalik, melepas hiasan dinding dan menaruhnya di atas meja, lalu menatap sang sekretaris kelas penuh tanya. "Loh? Emang gue ngapain?"

"Gak becus banget. Disuruh ngehias jendela, malah ngerjain yang lain?" Fiya, sekretaris kelas, berucap kesal, "Lo budeg apa gimana?!"

"Hah?" Ifah mengangkat alisnya bingung, bibir gadis itu mengerucut. "Tadi, kan, lo nyuruh ngerjain bagian dinding. Kok malah tiba-tiba ganti aja ke bagian jendela?"

Fiya mengerutkan bibirnya. Ia lupa. Netranya bergulir, menatap Putri yang tengah mengerjakan bagian jendela. "Put. Tadi nih cewek gue suruh ngerjain bagian jendela, 'kan?"

Putri menggeleng ragu. "Enggak. Tadi lo nulis di papan tulis kalau Sanjaya Iffah Pradipta ngerjain bagian dinding. Ngedekor."

"..." Fiya menggigit bibir bawahnya malu. "Oh, gue lupa..." Ia mengangkat matanya, menatap empat orang yang tengah menghias dinding. "Tapi tetep aja! Lo seharusnya ngerjain bagian jendela, bagian Dinding udah kelebihan orangnya!"

"Lah? Apaansih lo?" tolak Ifah keras.

Jangan lupa. Sedari pagi tadi dirinya telah disuruh kesana kemari oleh gadis berstatus Sekretaris cadangan ini.

Ifah menggeleng tak setuju, lalu menatap Loly, teman sekelas yang baru datang menenteng hiasan jendela. Ia ulurkan jari, menunjuk Loly sembari menatap Fiya. "Tuh, si Loly dari tadi kerjaannya cuma puter sana puter sini. Mending dia yang ngerjain bagian jendela."

"Loh, kok gue?!" Loly berteriak tak terima. "Walaupun gue emang cuma puter sana puter sini, gue tetep bantuin, loh, ya!"

"Bantuin ngapain? Ngasih do'a?" ledek Ifah sarkas.

"~~~"

Perdebatan itu terus berlalu, hingga akhirnya Loly terpaksa ikut di bagian jendela karena kalah debat.

Fiya menatap datar, memperbaiki letak kacamatanya lalu berlalu pergi dengan bibir mencebik kesal. Jemarinya mulai mengetikkan di ponsel, memasang status WhatsApp berupa text sindiran.

Dasar. Anak pelacur banyak gaya.

Disuruh baik-baik malah teriak kaya gorila kesetanan.

Untung kita udah selesai UKK dan bakal pisah kelas sama tuh orang.

Bisa-bisa kena virus bahaya gue kalau terus sekelas sama dia.

**

Loly, yang saat itu tengah bersantai dan menatap status Fiya pun ikut membagikan postingan dan melanjutkan dengan kata-katanya yang penuh keluhan.

Tau, tuh.
Mana asal nyuruh-nyuruh lagi.

Gatau aja dia kalau bokap gue orang kaya.

Dia pikir dia siapa? Cuma orang miskin yang ga bisa beli iPhone!

**

Ifah, sebagai manusia yang tersindir kesana kemari. Baru mengetahui bahwa ia disindir ketika Putri memperlihatkan banyaknya screenshot an status WhatsApp teman-temannya.

"Lah? Kok di ponsel gue ga ada status mereka?" heran Ifah. Jemarinya mengscroll semua status orang-orang dan tak menemukan milik Fiya, Loly dan kawan-kawannya. "Mereka ngedelete kontak gue?"

Putri menggeleng pelan. "Bukan di delete. Tapi di privasiin dari lo."

"Lah? Terus ngapain nyindir kalau malah di privasiin, bego?"

Ifah santai-santai saja, padahal netranya telah melirik nama dan menghafal orang-orang yang telah menjelekkan nama ibunya sebagai seorang wanita malam.

"Kalau takut mah ga usah koar-koar kesana kemari. Kirim ke gue, status siapapun yang bisa lo temuin." Ifah menepuk bahu Putri akrab.

Netra coklat gadis itu bergulir, menatap ponselnya. Tiba-tiba teringat pesan pertanyaan yang dikirim Daffa padanya. "Tuh orang bercanda?" gumamnya.

Sebuah notifikasi, memasuki bar notifikasi ponselnya dengan tepat.

Postingan oleh @anonim di forum SMANSANUBA yang menandai Anda telah dibagikan sebanyak 1067 kali!

Penasaran dengan antusiasme siswa-siswinya? Silahkan ketuk notifikasi ini!

**

ADDICTED || DAFFA [Tamat]Where stories live. Discover now