Chapter 16 : Ifah, Kena PHP!

131 29 0
                                    

Chapter 16 : Ifah, Kena PHP!

❝ HAPPY READING ❞
🦋

Sudah sekian menit berlalu sejak Ifah duduk di batu besar pinggir jalan. Gadis itu saat ini tengah menunggu kedatangan Daffa dan motornya.

"Kemana, sih?" Netranya menatap dua jarum yang berdetak di jam tangannya.

"Ini orang emang ga beres kayanya. Apa mending gue pesen ojek online, ya?"

Saat jarinya akan mengetuk aplikasi tempat memesan ojek, sebuah bayangan menutup cahaya matahari dari wajahnya.

Kehilangan silau mentari secara tiba-tiba, gadis itu pun reflek mengangkat kepala, menatap pelaku yang ternyata adalah Daffa.

"Naik," perintah lelaki itu santai.

"Dimana?" tanya Ifah bingung. Dimana ia akan duduk jika di jok belakang telah diisi oleh Decy?

Daffa bagai tersadar. "Oh iya. Yaudah kalau gitu lo tungguin taksi atau ojek aja."

"..." Kedua anak manusia itu saling memandang dengan diam.

Lalu Ifah segera berjalan pergi setelah menginjak kaki Daffa kencang.

Rasa sakit di kakinya menyadarkan Daffa dari lamunannya. Netra gelap lelaki itu mengikuti kepergian Ifah.

"Sayang~ ayo. Nanti kita berhenti di
Pet shop dulu, ya?" bujuk Decy.

Daffa mengangguk, sama sekali tak menyalahkan pacarnya karena telah berucap tak tahu situasi.

Ifah, yang sedari tadi berniat menjauh, tiba-tiba semakin dibuat kesal kala Daffa telah berkendara pergi.

"Sialan tuh aki-aki, kenapa ga ngomong dari awal kalau dia bakal pulang sama cewe nya coba? Bikin gue nunggu tanpa kepastian aja!"

Bukannya tak tahu diri, tapi Ifah hanya kesal karena lelaki itu yang telah membuatnya menunggu sekian puluh menit tanpa kepastian.

"Dia, kan, bisa chat gue gi--"

Tertegun, lalu Ifah bergumam, "Kita, kan, ga saling punya nomer ponsel yang lainnya, ya?"

Ingatkan dirinya untuk meminta nomer ponsel lelaki itu nanti.

**

Hari yang sudah sore, baterai ponsel habis tak tersisa. Menjadi penyebab Ifah memutuskan untuk pulang berjalan kaki.

Taksi maupun tukang ojek, mungkin telah pulang kerumah mereka masing-masing.

"Loh? Kok kamu baru sampai, kak?" Zakka mengernyit bingung.

Ia pikir, anaknya itu telah pulang sedari tadi tapi hanya tidur di kamarnya.

Tapi ternyata ...

"Ga dapet ojek, ma." Ifah membuka sepatunya di teras rumah.

Zakka yang saat itu akan mengambil daun bawang di depan rumah pun terdiam sebentar. "Ojek? Bukannya kamu bareng sama anaknya bu Wendi?"

"Daffa pulang sama pacarnya. Yaudah kalau gitu, aku ke atas buat mandi sama ganti baju dulu, ya, ma."

Zakka tak menjawab. Bibirnya terkatup rapat.

"Nak Daffa... Udah punya pacar, toh?"

**

"Daffa!" teriak Dero menggelegar.

Rumah dua lantai itu seketika hening. Daffa terkejut karena tiba-tiba diteriaki, dan Wendi menjulurkan kepala di pintu dapur karena penasaran akan kemarahan suaminya yang tiba-tiba.

"Kenapa, Yah?"

"Kamu ini, belum puas push up 200 kali kaya kemaren?!"

Daffa semakin heran, tapi mengingat kemarin dirinya dihukum hingga hampir innalillahi, lelaki itu sedikit merinding.

"Kenapa, sih, mas?" tanya Wendi prihatin. Tangannya terlihat masih basah karena baru selesai mencuci piring.

Dero menyipitkan matanya menatap sang anak, lalu mendekat ke istrinya dengan kain lap guna membersihkan jemari Wendi sembari mengoceh kasar, "Anakmu ini, ga ada aura Lakik nya sama sekali. Ga bertanggung jawab sama apa yang sudah diperintahkan."

"Perintah?" gumam Daffa bingung, perintah apa yang ia langgar?

"Iya! Kamu ini, ninggalin anaknya Sean di depan gerbang sekolah sendirian. Kayanya baterai ponsel dia juga habis karena Sean bilang ga bisa dihubungi. Udah sore begitu juga lagi."

Daffa terdiam. Ooh, ternyata masalah ini? Pikirnya.

Jangan bilang ... Dirinya akan terkena hukuman lagi.

"Astaga, Abang? Kamu ga lupa kalau Ifah itu anak perempuan, 'kan?" sela Wendi heran. Tak biasanya anak semata wayangnya itu akan lupa terhadap perintah.

Daffa mencoba menjelaskan, "Tadi itu Decy tiba-tiba ngajak jalan ... Makanya, abang ga bisa anter anaknya tante Zakka."

Dero semakin mempertajam tatapannya pada sang anak. "Iya, pacarmu itu sangat tidak tahu diri. Dibanding sama dia, ayah lebih suka kamu sama anaknya Sean saja!"

"Pacarmu itu punya banyak pacar selain kamu. Tau gak? Bikin 22 tim sepak bola juga bisa kayanya!"

Daffa. "..."

***

Enjoy!

Ó.Ò

ADDICTED || DAFFA [Tamat]Where stories live. Discover now