Aksi Pertama

73 22 27
                                    

LANJUT??? GASS!!

LANJUT??? GASS!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

Makan malam tiba, Bukit dan seluruh anggota keluarganya berkumpul di meja makan. Abi dan Kakak Bukit pun sudah pulang ke rumah,

"Gimana kerjaannya, Bi?" Tanya Umi sembari memberikan lauk pauk ke piring suaminya

"Alhamdulillah Mi, gak ada kendala sama sekali" Abi menjawab dengan tersenyum

Umi dan Abi saling tersenyum dan mengucap syukur, namun setelah itu mata tajam Umi melirik kepada Bukit yang masih sibuk dengan telepon genggamnya

"Bukit! Dari tadi maenin hape mulu! Taro hapenya atau Umi ambil!"

Bukit dengan cepat menghentikan kegiatannya dan menaruh ponselnya di saku,

"Oh iya Kit, Abi denger-denger tadi kamu mau bolos sekolah, Itu bener apa bohong?" Tanya Abi, Seketika wajah Bukit berubah menjadi pucat, ia keringat dingin, Bukit tak takut kena marah Abinya, ia hanya takut dengan--

"ASTAGFIRULLAH, BUKIT!! BENER KAMU MAU BOLOS!?" Nah.

Umi menarik daun telinga Bukit membuat si empu meringis kesakitan,

"Abiiii! Tolongin Bukit, Bi!" Bukit berteriak-teriak sembari memegang daun telinganya yang sepertinya akan lepas

"Eh, Umi.. Udah Mi,, Udah ya,, Biar Abi yang marahin Bukit"

Abi mencoba menengahi dan melepas tangan istrinya dari telinga Bukit. Setelah itu ia memberi isyarat kepada Bukit agar pergi sebelum Umi menyadarinya. Bukit pun langsung bangkit dan berlari masuk ke dalam kamarnya,

"BUKIIIIT!!" Teriakan Umi begitu menggelegar di dalam rumah, matanya berubah menjadi mata elang saat menoleh ke arah sang suami

Ia tahu suaminya telah bersekongkol dengan Bukit.

"Hehe, kenapa Umi liatin Abi kayak gitu??" Abi mencoba berbasa-basi, namun,

"Abi tidur diluar." Kata Umi

"Hah!? Jangan dong Umi,, Kok Umi tega sih sama Abi,,, Jangan ya sayang, ya?? Jangan dong, ya??" Abi mengelus lembut wajah istrinya

Dion dan Sakti hanya bisa diam melihat keduanya,

"Ih, Abi! Ini kan di depan Dion!" Kesal Istrinya dan langsung menjauhkan wajahnya dari tangan Abi

"POKOKNYA ABI TETEP TIDUR DI LUAR! TITIK!"

Bagai tersambar petir, Abi terdiam dan menatap salah satu kamar dengan pintu yang tertutup rapat bertuliskan 'Kamar Orang Ganteng'

"Haduh, Tidak apa-apalah, demi anak." Batin Abi pasrah

*****

Di dalam kamar yang tadi di tatap oleh Abi, terdapat Bukit yang sedang berbaring di tempat tidur. Ia tak mementingkan kekacauan yang telah diperbuat olehnya. Sekarang ia tengah asyik berbicara dengan seseorang di telepon

BUKIT (END)Where stories live. Discover now