PECINTA KOMEDI?? SINI MERAPAT!
_______
Bukit Anggara, Laki-laki berjiwa bar-bar yang dipenuhi dengan hal-hal random yang melekat pada dirinya.
Apa yang istimewa dari kisah BUKIT? Itu adalah tentang cita-citanya yang ingin sekali menjadi seorang play...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~~~
"Maura!" Panggil seorang gadis yang sebaya dengan Bukit
Ia mendekat pada anak kecil yang berada ditengah-tengah Bukit dan Naya
"Kamu baik-baik aja kan? Kakak cariin kamu kemana-mana. Lain kali jangan jauh-jauh mainnya" Ucap gadis tersebut pada sang adik yang langsung memeluk Kakaknya
"E-eh,, Adek tadi mau minuman yang mana?? Kakak ambilin mau?" Kata Bukit dengan menatap anak kecil tadi
"Yang ini, ya?"
Bukit mengambil salah satu minuman yang berada di paling atas, lalu ia memberikannya pada anak itu
"Ehm.. Makasih, ya?" Ucap Gadis yang disebut Kakak oleh anak kecil tadi
"Iya sama-sama,, ngomong-ngomong, namanya siapa?"
Bukit menyodorkan satu tangannya, lalu dibalas jabatan tangan oleh gadis itu,
"Gua Laura" Ucapnya.
"Namanya cantik, kayak orangnya."
"Haha,, bisa aja. Kalau nama lu siapa?"
"Nama gua Diki"
"Umm,, D-Diki?"
"Iya Diki. Dikirim Tuhan untuk kamu" Ujar Bukit sambil menyisir rambut poninya dengan jari-jari tangannya
"Hah? Hahaha, bisa aja" Balas Laura dengan kikuk
"Boleh minta nomornya gak?"
Laura tampak kaget.
(Masa baru kenal langsung minta nomor? Sopankah begitu?!)
"E-eh,, ini lho. Siapa tau adik lu butuh bantuan gua lagi,,,"
"O-oh gitu, ya?"
"Jadi,, Boleh gak?"
"Umm,, Gua lupa nomor gua, dan gua juga gak bawa hape, hehe"
"Yaahh.."
Bukit membuat wajah kecewanya,
"Sorry, oh iya, i-ini pacar lu?"
Telunjuk Laura mengarah ke Naya yang sedang memasang wajah kesal,
"Hah? Pacar?? Bukanlah! Haha, ya kali gua pacaran sama dia" Jawab Bukit dengan tawa ringan
Ia sedikit mendorong kepala Naya ke samping, dan Naya masih diam dengan emosi yang tinggi
"O-oh gitu, Yaudah, Gua duluan, ya?" Pamit Laura, ia melambaikan satu tangannya pada Bukit
"Bye Bye!"
Bukit pun ikut melambaikan tangannya.
*Plakk
"Awh! Sakit Nay!"
Bukit mengelus pipi mulusnya yang tadi ditampar oleh Naya
