Video di hape Bang Kikit

52 14 8
                                    

~~~Sesudah mengantar Naya ke dokter untuk mendapatkan kacamata baru, Bukit menjalankan sepeda motor 'beat' berwarna biru-nya untuk pulang ke rumah Naya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~
Sesudah mengantar Naya ke dokter untuk mendapatkan kacamata baru, Bukit menjalankan sepeda motor 'beat' berwarna biru-nya untuk pulang ke rumah Naya

"Bukit, nanti kalau Bunda Naya tau Naya bolos, gimana?"

Mata Naya bergetar karena takut jika akan dimarahi oleh Bundanya. Pasalnya, ia belum pernah bolos mendadak seperti ini

"Udah tenang aja, kan ada gua." Kata Bukit

"Ya t-tapikan tetep aja, Naya pasti dimarahin"

Sepeda motor Bukit berhenti tepat di hadapan rumah Naya. Naya turun dari sepeda motor dengan ragu, namun Bukit meyakinkannya. Setelah Naya turun, Bukit pun ikut turun dan mengetuk pintu rumah Naya yang berwarna cokelat tua

*Tok Tok Tok

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam,"

Seorang wanita yang sebaya dengan Umi Bukit membuka pintu rumah, wanita itu adalah Bunda Naya.

"Eh Bukit? Naya? Kenapa pulang jam segini? Sekolahnya libur?" Tanya Bunda

"Emm,, kita izin gak sekolah, Bund" Ucap Bukit,

Bukit tak memakai embel-embel 'Tante' atau yang lainnya. Ia memanggil Bunda Naya dengan sebutan 'Bunda'

"Loh, kenapa? Naya sakit?"

Bunda langsung menempelkan punggung tangannya di kening sang Anak,

Bukit menceritakan apa yang sudah terjadi, sedangkan Naya hanya menunduk takut

"B-bunda gak marah sama Naya, kan?" Ujar Naya dengan ragu, lalu dijawab senyuman manis dari Bunda

"Enggak kok sayang, Masa Bunda marahin kamu tanpa sebab? Kecuali kalau kamu bolos disengaja, baru Bunda bakalan marah. Yaudah sini masuk ke dalem,"

Bunda mempersilahkan Bukit dan Naya untuk masuk ke dalam rumah, dan Bukit pun menurut. Karena jujur, Bukit belum siap pulang ke rumahnya, pasti Umi akan memarahinya dan tak akan mempercayai ceritanya.

Bukit memilih duduk di sofa rumah Naya, sedangkan Naya masuk ke dalam kamar untuk mengganti baju

"Umi kamu nanti suruh datang ke sini, ya Kit?"

Bukit mengangguk, "Oke, Bund"

Saat bola mata Bukit menelusuri setiap inci rumah, tatapannya berhenti di satu titik. Tepatnya di dapur. Ia melihat Dion, Adik tercintanya sedang memegang kedua pipi Adik Naya yang bernama Mela.

Wajah Dion dan Mela mendekat membuat Bukit terbelalak kaget, dengan langkah cepat ia langsung menjauhkan kedua 'bocil' tersebut

Bukit dengan sigap menggendong Dion di bahunya "Bund, Bukit sama Dion pulang, ya?"

"O-oh, ya-yaudah,," Bunda sedikit heran, kenapa Bukit tiba-tiba pamit?

"Jangan lupa kasih tau Umi kamu buat ke rumah Bunda, ya!"

BUKIT (END)Where stories live. Discover now