Perbucinan

20 11 14
                                    

~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

"Ih! Ngapain ke tempat ini lagi sih!?" Kesal Bukit saat Naya membawanya ke tempat penjual ice cream tadi siang

"Bukit harus tanggung jawab! Beliin Naya ice cream lagi!" Desaknya.

"Ck! Iya dah iya!"

Setelah membelikan Naya ice cream, Bukit mengajaknya pulang, karena beberapa menit lagi jam menunjukkan pukul 5

"Ayok balik!" Ajak Bukit,

Naya menggeleng,

"Gak."

"Kenapa gak mau?"

"Naya masih mau di sini."

"Yaudah, gua balik duluan--"

"IH! TERUS NTAR NAYA PULANG SAMA SIAPA?!?"

Bukit kembali duduk di bangku yang disediakan oleh tempat itu, "Hufft,, yaudah cepet abisin, terus kita pulang."

Naya mengangguk setuju sambil tersenyum.

Hm, jika sedang berada di dalam rumah saat ini, Bukit pasti memilih berbaring di ranjang empuknya, sambil masih menggunakan baju seragam.

Memang malas pria satu ini,

*Tapi kadang aneh tidak sih? Kemalasan sering kali dimusuhi oleh semua manusia, namun sebenarnya rasa malas itu hanya ingin mengistirahatkan tubuh dan otak sejenak,

Namun sialnya kemalasan gampang menyebar, dari yang niatnya "Tiduran ah semenit" Jadi berjam-jam, wkwk.*

Mata Bukit tak sengaja melirik sekilas wajah Naya, tetapi mendadak ia seperti dihipnotis oleh si empu,

Bukit terdiam melihat Naya yang tengah memakan ice cream dengan khusyuk.

"Bukit!"

Tak ada jawaban, Bukit masih setia menatap Naya,

"Bukit!!"

"Eh? Apa?"

"Bukit liatin Naya, ya???"

Naya mengarahkan telunjuknya pada Bukit,

"Dih, apaan sih! Orang gua lagi liatin si mbak-mbak itu tuh! Cakep bener dia pake hijab."

Naya menoleh ke arah yang Bukit maksud. Mendadak mood nya hancur, ia memonyongkan bibirnya kesal,

"Ih! Cantikkan Naya, tau!"

"Dih!"

Naya terdiam beberapa detik,

"Jawab jujur, Naya cantik gak???"

"Nggak."

"Iiihhh, Bukit!! Tapi kata Umi, Naya tuh cantik!!"

Bukit menatapnya heran,

BUKIT (END)Where stories live. Discover now