Gara-gara Typo

19 11 28
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Ya, Bukit pergi begitu saja meninggalkan pernikahan kakaknya. Memang patut dihilangkan dari muka bumi.

Umi yang menyadari anak tengahnya menghilang dari tempat pun segera mencari ke segala arah. Ia bertanya pada suaminya, dan dijawab dengan gelengan. Umi menanyakan Bukit ke tetangganya yang hadir ke acara tersebut, tapi lagi-lagi tidak ada yang tahu keberadaan anak yang tengah dicari-carinya.

Tak putus asa, Umi mengambil ponselnya dan mengutak-atiknya sebentar, mencari foto Bukit. Lalu ia berjalan menghampiri para tamu undangan dengan berkata "Ada yang liat anak ini gak?"

Dan mereka menggeleng, tanda tak tahu.

Raut wajah Umi terlihat sangat khawatir. Sesekali ia bergumam, "Ya Allah, ni anak kalo ntar diculik gimana?"

Abi yang dari jauh memerhatikan gerak-gerik sang istri, merasa begitu khawatir, lalu ia segera menghampirinya

"Bukit belum ketemu?" Abi bertanya

"Belum, Bi. Ih, tu anak kemana coba! Udah Umi kasih foto dia ke para tamu, tapi mereka pada gak ngeliat! Heran, padahal tu anak manusia, bukan setan" Gerutu Umi

"Ya telpon dong Mi"

Dengan gerakan cepat bola mata milik Umi yang tadinya sayu, mendadak bergerak ke arah Abi. "OH IYA, UMI LUPA! ABI KENAPA GAK BILANG DARI TADI SIH!?"

Jari-jemarinya membuka kunci layar ponsel, kemudian mencari kontak Bukit, dan meng-klik logo telepon

"Ya kan Umi gak tanya--"

"Ssstt!!! Diem!"

*Nomor yang anda tuju, sedang sibuk

"Yaelah sok sibuk banget sih ni anak!"

Umi segera mengirim pesan singkat kepada Bukit

Umi segera mengirim pesan singkat kepada Bukit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUKIT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang