Bohong

21 11 27
                                    

~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

"Alhamdulilah Umi, Onah sehat. Umi gimana kabarnya?" Ujar gadis yang Sakti bawa ke rumahnya, ia dengan Umi tengah berpelukan

"Alhamdulillah Umi juga sehat, ayok sini masuk" Umi mempersilahkan,

"Bentar ya Umi ambil air minum sama makanannya"

"Gak usah Umi, Onah udah minum air dari rumah, terus juga udah makan. Umi gak usah repot-repot," Katanya dengan nada bercanda

"Ish kamu ini, gak apa-apa, bentar, ya?"

"Yaudah kalo Umi maksa," Ucap gadis itu dengan senyuman manisnya,

Siti Markonah Kamila, itu adalah nama gadis itu. Gadis yang berusia 21 dengan wajah gadis 17 tahun. Ia adalah kekasih dari Sakti, keduanya telah berhubungan dari lima bulan yang lalu.

Bukit tak begitu dekat dengannya, karena Ia tak mempunyai minat dengan hidup kakaknya. Bahkan pacar Sakti pun tak terlalu kenal dengan Bukit, saking jarangnya mereka bertemu.

"Yang, kamu tau gak sih?" Si gadis memulai percakapan dengan Sakti saat Umi sudah pergi

"Apa??"

"Si Tio, kamu tau, kan? Katanya dia mau nikah Minggu depan" Ujarnya, terlihat bersemangat

"Ya bagus dong,"

Jawaban singkat dari sang kekasih membuatnya malas,

Bukit datang dari dalam kamar, matanya melihat kedua insan itu di ruang tengah, tepatnya di samping kamarnya. Tadi ia sempat mendengar samar-samar suara seseorang, dan ia pikir itu pasti pacar kakaknya, dan ternyata benar.

"Haha! Udah tau die mah kagak peka, mbak!" Kata Bukit, keduanya menoleh saat mendengar itu

(Kita sebut aja Kamila, ya! Markonah agak gimana gitu tulisnya 😭)

Kamila melihat Bukit dari atas sampai bawah,

"Kenapa mbak? Terpikat sama saya, ya??"

Perkataan Bukit membuat Kamila tersenyum kikuk

"Tiba-tiba dateng gitu lu! Bikin anak orang sawan aja!" Sakti langsung memeluk tubuh Kamila, sedangkan Bukit memandang malas Kakaknya itu

"Ya elu kagak peka! Cewek lu tuh kepingin dinikahin!" Bukit berkata sambil berjalan menuju mereka berdua lalu duduk di sofa yang bersebelahan dengan mereka

"Dih! Sok tau lu!"

"Lah! Gua bener kok! Bener kan, mbak?" Bukit menoleh ke arah Kamila, kemudian kepala gadis itu mengangguk

"Noh kata gua juga apa!"

"(Ckckck, mendingan gua lah bisa ngertiin cewek, walaupun gua jomblo, daripada dia. Hahaha!)"

BUKIT (END)Where stories live. Discover now