Melati

18 12 16
                                    

~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

"Saya terima nikahnya Natasya Ayu Dewi Binti Garwah Maulana dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" Ujar Fajar dengan lantang

"Bagaimana para saksi? Sah??"

"Sah!!"

"Alhamdulillahirobbil'alamin,,"

Terlihat wajah Fajar yang bahagia, begitupun dengan calon mempelai wanita. Natasya mencium tangan Fajar, dan ia mencium kening istrinya,

****

Mereka berdua duduk disebuah sofa khusus pengantin, Aland datang dan memeluk Fajar dengan air mata yang sudah meleleh

"Hiks, Jar! Sekarang lu udah nikah, bisa melampiaskan semuanya ke bini lu. Lah gua masih lama. Nanti kalo lu udah bosen, lu kabarin gua aja, biar gua gantiin lu jadi suami si Nata"

"Yee, Onta! Lu kira bini gua apaan mau sama lu." Ketus Fajar, tapi walaupun begitu, ia tetap membalas rangkulan dari Aland

"Si Bukit kemana dah?"

"Noh lagi duduk" Aland menunjuk ke arah bangku yang diduduki oleh seorang pria yang tengah melamun

"Lu samperin gih sono. Gua ngerasa aneh dari pagi tadi"

Aland mengangguk,

"Iya, rencananya sih gua mau nyamperin dia pas udah salaman sama lu. Yaudah gua ke sana dulu"

"Iye udah sono"

Aland berjalan menghampiri Bukit yang masih melamun. "Woy, Bro! Lu kenapa sih?"

Bukit terlonjak kaget saat Aland menepuk bahunya,

"Yaelah kaget segitunya banget, Lebay lu!"

Bukit tak menjawab,

"Lu kenapa sih, Kit?? Cerita dong!"

Kedua mata Bukit melirik pada Aland, ia terlihat gelisah

"Cerita sama gua, Kit. Lu jangan kayak gini mulu. Kasian si Fajar, ini hari spesial buat dia, masa lu gini sih"

Tampak terlihat Bukit menarik nafas dalam-dalam, setelah itu ia menatap fokus mata Aland dan menceritakan semua kejadian semalam,

"ANJIR! BENERAN LU, KIT?!"

Aland kaget saat sudah mendengar semua cerita yang diceritakan sahabat sejatinya itu,

"Sutt!! Lu ngomong jangan kenceng-kenceng!" Bukit langsung menyentil pelan bibir Aland membuat si empu cengengesan

"Terus terus, gimana??"

"Ya gitu, lu tau sendiri kan kalo tadi pagi yang gua liat itu bukan rumah, tapi pohon gede. Orang jelas-jelas waktu malem gua ke sana tu ada rumah. Yang punyanya cewek, namanya Melati"

BUKIT (END)Where stories live. Discover now