Ternyata prasangka kita salah

26 14 0
                                    

~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

Seperti janjinya tadi, Bukit akan mengantarkan Naya untuk membeli ice cream.

Sore ini begitu banyak orang-orang yang berlalu-lalang di jalanan, padahal biasanya tak seperti ini. Bukit mengemudikan kendaraannya dengan wajah bingung, pasalnya Kakaknya tadi sempat mengajaknya berbicara saat tahu dirinya akan membeli Ice cream bersama Naya,

Saat tadi,

"Kit, Ini waktunya lu tembak si Naya."

Bukit terkaget mendengar hal itu, ia benar-benar tak menyangka Kakaknya mengusulkan acara menurutnya sakral di hari yang belum ada persiapan sama sekali.

"Lu harus gentleman jadi cowok."

Nah, begitulah tadi yang dikatakan Sakti. Otak Bukit yang biasanya tak memiliki isi pun mendadak sekarang otaknya penuh dengan beribu pertanyaan,

"(Masa sih sekarang?)"

"(Kalo dia gak suka gua gimana?)"

"(Dia mau gak ya sama gua?)"

"(Gua takut ditolak, ntar hubungan temenan kita gimana?)"

Dan masih banyak lagi. Pertanyaan yang muncul di benaknya membuat si empu frustasi. Padahal belum tahu jawaban si lawan, Bukit langsung memikirkan apa yang terjadi setelah Naya menolaknya.

*Tiiiinnn!!

Suara klakson dari belakangnya berbunyi sangat nyaring, membuat Bukit tersentak

"BANG! BAWA MOTOR YANG BENER." Teriak orang itu pada Bukit

"Iya ish Bukit! Yang bener bawanya! Nanti kalo kita jatoh gimana???" Naya pun menambahkan,

"Iya maaf"

Setelah mereka sampai di tujuan, Bukit memarkirkan sepeda motornya di parkiran. Bola mata Bukit dan Naya melihat semua tempat duduk disana tak ada yang kosong, semua bangku telah diduduki oleh orang-orang.

"Yaah, rame" Kata Naya, ia kecewa

"Yaudah kita beli ice cream nya aja, terus makannya di taman"

Usulan tersebut mendapat anggukan mantap dari Naya. Akhirnya Naya masuk ke dalam lalu memesan ice cream yang ia suka, lalu setelah mendapatkan yang ia inginkan, Bukit mengajaknya ke taman yang kemarin, taman tempat Bukit mengambil foto Naya.

Untungnya dewa keberuntungan memihak pada Bukit dan Naya, karena taman yang mereka kunjungi itu tak begitu ramai oleh pengunjung, jadi mereka masih bisa mengobrol dengan santai,

Bukit dan Naya duduk di bangku, Naya menyodorkan ice cream yang berada di tangannya pada Bukit, dan Bukit mengambilnya

"Ini menu baru, dan menurut Naya ini yang paling enak. Bukit harus cobain." Girang Naya

BUKIT (END)Where stories live. Discover now