Naya rese

44 21 38
                                    

~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

"Bukit mau kerjain tugas kapan?" Tanya Naya saat dalam perjalanan

"Tugas? Emang ada Tugas?"

"Ih, ada! Dari Pak Asep, masa Bukit lupa sih?"

"Hm. Gak tau, gua lupa" Ucap Bukit masa bodoh

"Ih kok bisa lupa? Kan baru aja tadi Pak Asep ngasih tugasnya. Apa jangan-jangan.. ini bukan Bukit, ya!? Ini siapa!? TURUNIN NAYA SEKARANG!!"

Naya memukuli bahu Bukit secara brutal, dan akhirnya Bukit pun menghentikan sepeda motor 'Bit' miliknya di sisi jalan, dan Naya langsung turun dari sepeda motor Bukit,

"Heh! Lu mau kemana!?"

Bukit mencekal lengan Naya yang akan menyeberang,

"Ih lepasin Naya!! Ini bukan Bukit kan!?"

"Eh Gila lu, ya! Ini gua lah anj*ng!"

Ucapan Bukit tak ia dengar,

Naya malah melepas cekalan tangan Bukit dan berlari menyeberangi jalan,

"NAYA!"

*Ciiittt

Sebuah Mobil menghentikan lajunya saat Naya tiba-tiba berlari di tengah-tengah jalan. Bukit langsung berlari ke arahnya dan membawanya ke bahu jalan

"Naya! Lu mau mati!? Hah!?"

Bukit membentak dengan mendorong pelan bahu Naya, membuat kedua bola mata si empu bergetar takut

"Ini beneran Bukit, kan?"

"Iyalah B*go!"

"Hiks, Bukit kenapa bentak Naya kayak gitu?? Naya tau Naya salah, tapi Bukit jangan bentak Naya kayak git-gituu.. Hiks.. Bukit jahat!"

Bukit langsung bungkam mendengar tangis Naya. Naya menyelipkan wajahnya di antara kedua telapak tangannya dan terus-menerus menangis

"Eh Nay, lu nangis??" Tanya Bukit dengan kikuk

Naya mendongak,

"Ya menurut Bukit!?"

"E-eh maaf Nay, Gua gak maksud bentak lu tadi, Abisnya sih elu pake acara lari ke tengah jalan."

"Naya kesel sama Bukit!!"

"Lah? Ngapa jadi lu yang kesel?" Heran Bukit

Tapi keheranan Bukit itu malah membuat tangis Naya semakin kencang,

"Huaaaa! Iya-in kek! Bukit bener-bener jahat! Hiks,,"

Bukit terlonjak kaget, namun sebisa mungkin ia mencoba membuat Naya si cengeng itu tersenyum

"Iya dah iya, itu semua salah gua. Mendingan kita pulang, nanti di jalan kalo ketemu Abang es krim, Gua beliin deh! Mau gak?"

Naya menghentikan tangisnya, mengelap air mata yang membekas di pipi, lalu

BUKIT (END)Where stories live. Discover now