KAKAK

23 13 16
                                    

~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

Hari ini adalah hari Minggu, dan Bukit bersyukur karena ia bisa melewati masa kelam ulangan dengan senyuman menawannya.

Saat Bukit tengah duduk bersama Abi dan Umi di ruang tengah, Sakti datang dari kamarnya dan mengejutkan mereka bertiga

"UMI! ABI!"

Dirinya berlari dan duduk di antara Umi dan Abi,

"Astaghfirullah, Ada apa sih, Bang?" Umi yang kaget pun bertanya

"Mi! Bi! Sakti udah omongin pernikahan sama Onah. Katanya gimana kalo bulan Januari aja? Terus kita cari tanggal yang cocok" Seru Sakti

"Bulan Januari? Berarti bulan depan dong!? Sekarang udah tanggal berapa sih? Coba Bukit! Berguna dikit dong kasih tau sekarang tanggal berapa?"

Bukit dengan malas melirik ponselnya sekilas lalu menjawab, "28 Desember"

"Wah, bentar lagi dong! Kamu kenapa gak ngomong dari jauh-jauh hari, Bang??"

"Sakti emang udah rencanain ini dari tahun kemaren, dan Umi sama Abi tenang aja, selama Sakti kerja, Sakti simpen uang di Bank, dan insyaallah cukup untuk lamaran dan juga acara pernikahannya"

Umi menatap anak sulungnya sambil menitikkan air mata, lalu dengan cepat dirinya memeluk sang anak, Anak yang selalu membuatnya bangga.

Bukit mengunyah Chiki milik Dion yang ditinggalkan oleh pemiliknya di kulkas. Matanya melihat kedua orang tuanya yang memeluk Sakti sambil tersenyum bahagia,

"Alhamdulillah, Bang. Akhirnya yang ditunggu-tunggu Umi terjadi, Hiks.."

Umi menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sakti, sedangkan Abi mencium kepala anaknya itu

"(Sakti emang anak kesayangan. Tapi gua bahagia liat dia bahagia)" Batin Bukit

"Gimana kalo kita ziarah dulu?" Abi mengusulkan ide, Umi dan Sakti mengangguk setuju

"Iya! Ayok kita ziarah ke makam Nimah!" Ucap Umi, sangat bersemangat.

Nimah adalah Orang tua Umi yang telah meninggal dunia, dan nama yang sebenarnya bukanlah Nimah, itu hanya panggilan anak-anaknya.

"Iya, terus kita ke rumah Emak" Sambung Abi

"Wah! Boleh tuh!" Bukit tiba-tiba bergabung, membuat Umi memandang tajam padanya

"Emang kamu bakal libur??" Tanya Umi, sinis

"Ya iya dong, kan Bukit udah selesai ulangan."

"Oh gitu. Eh, Bang! Kira-kira kamu mau di tanggal berapa??"

"Keluarga Onah udah pada tanyain ke saudara-saudaranya, katanya sih yang paling cocok itu tanggal 20 an, pas hari Minggu"

BUKIT (END)Where stories live. Discover now