Naya kenapa?

23 14 5
                                    

~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

"Kit, tumben si Naya gak ke sini. Kamu samperin ke rumahnya gih sana" Titah Umi, ia merasa aneh pada Naya yang tak kunjung datang ke rumah. Padahal dari dulu Naya sering ke rumahnya untuk berangkat bareng dengan Bukit.

"Iya entar Bukit ke rumahnya." Jawab Bukit sembari melahap sarapan paginya. Ia pun merasa heran mengapa Naya tidak ke rumahnya

"Cepet abisin! Lelet amat jadi cowok!"

Ucapan Umi membuat Bukit langsung tersedak,

"Uhuk! Uhuk!!"

"Yaallah lebay banget gitu doang Ampe keselek!"

Setelah gebrakan kedua, Bukit langsung melahap cepat sarapan paginya.

Saat sudah selesai sarapan, Bukit mengendarai sepeda motornya menuju rumah Naya. Ia turun dari sepeda motor dan mengetuk pintu

*Tok Tok Tok!

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam,,"

Terdengar suara Pak Mahdi di dalam, dan tak lama pintu pun terbuka

*Ceklek

"Eh, elu Kit. Ada apa?"

"(Aduh males banget pagi-pagi harus senam hati)"

"Si Naya ada?" Tanya Bukit

"Hah? Apa?"

Bukit menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan,

"Si N a y a." Bukit 'meng-ejah' nama Naya, dan seketika Pak Mahdi langsung tersenyum

"Oh elu nanyain si Naya? Bilang dong dari tadi. Bentar ya gua panggilin"

Saat Pak Mahdi memasuki rumahnya, Bukit hanya bisa menahan kedua tangannya yang akan melepas kepala Pak Mahdi dari tempatnya.

Tak lama kemudian, Pak Mahdi kembali dengan tatapan heran

"Kok si Naya kagak ada, ya?" Heran Pak Mahdi

"Lah mana saya tau. Itu kan anak situ."

Bunda datang dengan satu bungkus belanjaan di satu tangannya

"Eh ada Bukit,," Bukit langsung mencium punggung tangan Bunda

"Eh, si Naya mana? Kok di dalem kamar kagak ada? Nih si Bukit nyariin" Ujar Pak Mahdi pada istrinya

"Tadi kan Naya udah berangkat. Ayah gak denger?"

"Hah??" Tanya Pak Mahdi yang tak mendengar suara istrinya, membuat Bunda Naya menatapnya malas

"Naya nya udah berangkat pagi banget, Kit,, katanya sih ada ulangan. Maaf, ya?"

Kepala Bukit mengangguk, lalu ia pamit untuk pergi ke sekolah

*****

Saat Bukit sudah sampai di dalam kelasnya, ia mendelik tajam pada Naya yang tengah membaca salah satu buku pelajaran

BUKIT (END)Where stories live. Discover now