Tanpa Status

19 12 23
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Hari ini Bukit dan Naya berencana untuk membeli baju di Mall bersama Naya. Baju yang akan dipakainya untuk acara pernikahan Kakak tersayangnya.

"Nay, Aku ke rumah kamu ya" Ujar Bukit di telepon

"Iya Bukit"

*Tutt

Sebelum Bukit pergi, ia membenarkan sedikit kerah bajunya, saat dirasa sudah rapih, ia pun berangkat ke rumah Naya.

***

"Bukit.. kayaknya dress yang ini bagus deh" Naya menunjuk ke arah dress berwarna biru gelap, bahannya tak terlalu tipis, pun tak terlalu tebal. Dress yang menjuntai ke bawah, sepertinya itu akan menutupi seluruh badan Naya hingga kaki.

Dress dengan lengan yang tak terlalu pendek, juga bahan itu tertutup di bagian dada. Menurut Bukit itu sangat cocok dengan tubuh Naya yang mungil. Sembari masih melihat-lihat dress tersebut, kepala Bukit mengangguk perlahan.

Naya tersenyum senang dengan jawaban Bukit.

Bukit merasa tersiksa saat mendengar total yang diucapkan oleh kasir. "(Andai aja bisa ditawar)" Ucapnya dalam hati

Setelah selesai menyelesaikan pembayaran, Bukit melanjutkan perjalanan untuk mencari perhiasan yang akan ia beri untuk kakak iparnya. Lalu ia juga akan memberi sesuatu untuk Abang tersayangnya.

Semua yang dibutuhkan sudah dibeli, jadi mereka berdua berniat untuk keluar dari mall dan mampir ke minimarket untuk membeli sesuatu,

"Kita mau beli apa sih Bukit?" Tanya Naya, Bukit menyeringai lebar "Sesuatu yang bikin Bang Sakti bahagia"

Naya mengerutkan dahinya, "Yang membuat Bang Sakti bahagia?? Apaan emang??"

"Ada pokoknya. Cuman cowok yang tau. Udah sana kamu mau jajan gak? Aku mau ngambil itunya di kasir"

Walau masih bingung, Naya tetap berjalan dan mengambil beberapa Chiki, ice cream Dan cokelat. Ketiga makanan yang harus dan wajib dibeli jika ke minimarket.

***

Saat diperjalanan,

"Bukit beli semua ini mahal gak? Bukit dapet uang darimana emang?"

Matanya melirik ke spion, melihat dagu Naya yang menempel di bahunya. "Aku abis judi" Ucapnya dengan asal

*Plak!

Tangan kecilnya memukul bahu Bukit, "Ih! Berarti uangnya haram dong?! BUKIT MAH!! MANA ICE CREAM NYA UDAH NAYA MAKAN! IH!! HUEKK!!" Teriaknya

"Ya gak apa-apa Nay, lagian kan uang itu dibeliin, berarti udah halal, yang haram itu uangnya"

Naya menatap nyalang pada Bukit, "IH! SAMA AJA ITU HARAM! IH BUKIT MAHH!! GAK BOLEH GITU!!"

*PLAK!

*BUGGH!

BUKIT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang