8. Catatan Sang Dewi

122 64 8
                                    

Sinar mentari mulai menyusup melewati jendela kaca, membuat si empu nya menggeliat menyesuaikan cahaya yang menerpa wajahnya. Membuka matanya perlahan dan menampilkan iris hitam pekat yang bisa menenggelamkan siapapun yang menatapnya.

Perlahan ia bakit dari ranjang dan berjalan menuju jendela itu dengan menyugar rambutnya kebelakang. Oh jangan lupa t-shirt selengan yang ia gunakan. Membuat aura Alphanya begitu kentara.

Dibukalah jendela itu, menampilkan hamparan bunga bunga yang indah disertai danau yang menghiasi juga pepohonan yang rindang. Langit biru yang cerah, angin yang berlalu lembut menerpa wajah nya membuat ia tersenyum.

Tokk..

Tokk..

Tok..

"Tuan Aklesh?? Apakah anda sudah bangun?" Ucap seorang pria yang tadi mengetuk pintu.

Empu oh maksudku Aklesh yang mendengarnya pun menjawab,

"Masuk lah, Carlos."

Setelah mendengar ucapan Tuannya, Carlos pun langsung masuk. Dilihatnya pria yang begitu kekar dengan rambut yang acak acakan dengan t-shirt hitam, menambah aura elegan menurutnya.

"Ada apa?" Tanya Aklesh tanpa menghadap lawan bicaranya,

"Ah tidak ada, aku hanya senang kau kembali. Tapi...bagaimana dengan shewolf itu?"

Aklesh hanya terkekeh,

Kemudian ia pun berbalik menghadap lawan bicaranya dengan tersenyum membuat Carlos terkejut.

"Woo..apa itu? Apa barusan itu senyuman tulusmu yang selama ini kau sembunyikan? Ha! Hebat! Aku orang pertama yang melihatnya." Carlos tertawa seraya bertepuk tangan,

"Apakah menurutmu aku ini adalah batu hidup yang tak bisa tersenyum?" Sontak Carlos terkejut dengan ucapan Tuannya itu dan ia membalas,

"Julukan yang sangat tepat! Kau sendiri ya yang mengucapkan nya, kalo aku ikut ikutan kamu tidak boleh memarahi ku!" Ujarnya menahan senyum.

"Sorry ya, gue, elu, bukan aku, kamu." Koreksi Aklesh.


"Hahahaha, ceritanya gamau ketinggalan jaman nih, ye?" Balas Carlos dengan terkekeh.

"Oke serah lo, tapi menurut gue bahasa ini enak sih buat digunain. Menurut lo gimana?"

"Ya, lumayan lah," Ucapnya dengan mengedikkan bahu.

"Oh terus masalah Viana gimana?"

"Baru aja gue ketemu tadi, soal segelan itu mah gampang."

"Oh gitu, terus di dunia sana enak ga?"

"Ga enak lah!! Orang gabisa dimakan!!"

"Ck. Ga gitu juga kali! Maksud gue disana suasana dan orangnya gimana?"

"Oh..mmm manusia disana bar bar. Lebih bar bar daripada rogue disini." Ucap Aklesh.

"Keknya seru, boleh join ga bro?" Ucapnya dengan melipat tangan.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang