15. Menerima atau Kehilangan?

88 55 3
                                    

"Tidak!! Dia harus selamat!!" Teriak Aklesh pada wanita itu.

"Tapi Alp-" omongannya terpotong saat Aklesh tiba tiba mencekik wanita itu hingga terangkat beberapa senti dari gravitasi bumi. Mata nya kini sudah berubah warna menjadi warna merah menyala bertanda Axel sudah mengambil alih tubuhnya namun dengan sisi Alphanya.

"Selamatkan, atau kau mati." ujarnya dengan Alpha tone. Semua werewolf tau bahwa ucapan Alpha adalah mutlak, dan wanita itu hanya bisa pasrah, percuma dia menjanjikannya. Dia sama sekali tidak bisa mengobati Viana, berbagai cara sudah ia lakukan namun nihil.

Demamnya semakin tinggi, tubuhnya semakin dingin. Dan wajahnya begitu pucat.

Beruntung nya hanya ada Carlos sebagai orang ketiga yang menemani Viana. Jadi Aklesh tak perlu khwatir jikalau ia harus membunuh wanita itu.

Disaat wanita itu hampir meregang nyawa tiba tiba saja ada seseorang menyelinap masuk dari jendela kamar yang terbuka.

Cahaya mengelilingi tubuhnya sehingga menghalau pengelihatan Aklesh dan Carlos.
Aklesh pun segera melepaskan wanita itu, sontak ia jatuh dan terbatuk batuk karena kehabisan oksigen.

Cahaya itu mulai meredup dan menampilkan seorang gadis cantik dengan rambut terurai, dengan dress putih selutut.

Dilihat dari penampakan nya sepertinya dia Elf, karena ia memiliki telinga yang runcing dan sayap yang indah. Hilangnya cahaya itu kemudian disusul dengan hilangnya sayap serta telinga panjang milik dang Elf.

Axel mencoba memahami wajahnya karena sungguh ia tak asing dengan wajah Elf itu.

"Eh lo?! Ngapain lo disini?!" Tanya Axel bingung, "Dah masalah? sahabat gue sekarat! Yakali gue malah diem aja!" Ucap gadis itu dengan berjalan melewati Aklesh begitu saja.

"Elo ternyata Elf? Kenapa gak bilang dari awal?" Kini Aklesh yang kembali bertanya.

Dapat dilihat ia sudah berganti menjadi Aklesh karena matanya telah berganti warna, menandakan Axel sudah lenyap berganti Aklesh.

"Gak guna juga bilang ke elo, gue juga gatau kalo elo Werewolf. Gue juga baru taunya kan tadi malem waktu bulan purnama merah. Gue denger denger, rumor nya bakal ada wolf terpilih dari Moon Goddes. Dan acara kemah ini ternyata juga deket sama hutan Blackwolf. Gue awalnya seneng banget karena Moon Goddes bakal anugrahin kekuatannya pada seorang wolf. Dan ternyata wolf itu Viana, jujur gue kagetnya setengah mati!!"

Dan tiba tiba saja Carlos menyauti
"Ekhem..gada sopan sopannya banget sama Alpha."

"Sapa lo?!" Balasnya nya sinis, Carlos hanya mendengus geli, mendengar penuturan gadis itu, ya kan padahal ia adalah seorang Beta terkenal..eh ralat!!
Satu satunya Beta kepercayaan Alpha Aklesh. Dan seluruh penjuru dunia importal siapa si yang tak mengenal nya?
Dan gadis ini? Tak mengenalnya? Sungguh lucu bagi seorang Carlos.

"Gue-"

"Gak nanya!!" Ujar Gadis itu ketus.

Carlos hanya bisa berdecih kemudian kembali menjadi patung dipojokan kamar dengan satu tangan bertumpu pada dinding

"Terus elo kesini mau bantuin gue kan? Elo Elf pasti bisa buatin ramuan khusus buat Viana."

"Emang Elf selalu di anugrahi dengan keahlian yang sama? Ya gak lah. Gue disini cuma bisa menerawang pikiran doang, Karena apa? Karena gue bukan keturunan murni dari Elf. Gue itu keturunan Elf dan manusia Jadi gue cuma punya sihir sihir kecil sama penerawang doank!" Jelas Aning panjang lebar.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang