23. Jatuh dari jurang

74 52 2
                                    

Selayaknya temen deket doang...

Temen deket doang...

Hanya teman...

Kata kata itu terus berputar dikepalanya seperti kaset yang rusak. Ia berlari tanpa memperhatikan apapun dengan terisak. Belum lagi ditambah hujan deras serta petir yang menggelegar dimana mana.

Itu tak seberapa baginya karena ia sudah merasakan yang lebih buruk daripada ini semua. Untuk kedua kalinya ia tersakiti, dan untuk kedua kalinya ditinggalkan.

Berhenti sejenak dari larinya ia melihat kesekitarnya, sungguh dia tak tau ini dimana. Pastinya ini adalah tempat yang asing baginya.

Hutan yang amat lebat dan hanya diterangi oleh cahaya bulan, suara hewan hewan liar bersautan. Aku dimana? Tanya nya pada diri sendiri.

Lalu ia melirik jam ditangannya dan..
Sial!! Sudah menunjukan pukul 00.00

Viana melotot tak percaya saat melihat jamnya, selama itukah ia pergi keluar?
Lalu ia berjalan selangkah demi langkah.
Mencari cari celah siapa tau ada jalan keluar.

Beberapa menit berlalu, tak ada tanda tanda jalan keluar, malah sepertinya ia makin memasuki kawasan hutan tersebut. Semakin larut udara disekitarnya semakin dingin, ia mulai mengeratkan cardigan yang ia pakai agar dapat menutup seluruh tubuhnya.

"Dingin banget..sebenernya ini dimana sih?"

Berjalan berputar putar sembari menatap sekeliling, sungguh ia sangat takut saat ini.
Takut akan terjadi hal buruk pada dirinya sendiri.

Kreek...

Suara patahan ranting itu sampai ketelinga Viana, seperti ada yang sedang mengawasinya. Ia mulai was was dan menajamkan pengelihatannya namun ia sama sekali tak melihat apapun disana.

Hrrhh...

Disusul suara geraman, sepertinya itu milik rogue. Sadar jika dirinya sedang diincar dalam hitungan 1...2...dan HUAAAAAA!!!

Ia berlari sekencang kencangnya, dan benar saja ada 5 rogue yang sedang mengejar nya.
Merapalkan doa sembari menutup mata, itulah yang hanya bisa ia lakukan saat ini.

Padahal dia juga seorang shewolf tapi mengapa ia tak bisa bertukar shift ataupun mengobrol dengan wolfnya. Hmm sepertinya ia harus menanyakannya pada Aklesh.

Ahh itupun jikalau ia bisa selamat dari mereka, ouhh tuhan aku sangat lelah, pikirnya.

Sungguh rogue itu memang sedari tadi mengincar Viana atau bagaimana sih? Tidak ada niatan untuk stop kah? Kasihan Viana yang kini kakinya sudah tergores banyak ranting akibat berlari disemak semak.

Sesekali ia menengok kebelakang melihat rogue ganas yang masih mengejarnya, lalu menatap kedepan lagi. Namun kali ini keberuntungan memang tidak sedang di pihaknya, didepannya sekarang terdapat jurang yang sepertinya tak berujung.

Sial!! Ia terpojokan!!

Saat ingin berbalik para rogue itu sudah menghadang nya. Pilihan satu satunya kini hanya melompat dari sana.

Tidak ada pilihan lain, batinnya.
Lalu ia memejamkan matanya dan berjalan mundur perlahan agar rogue itu merasa bahwa mangsanya sudah tak bisa berkutik.

"AAAAAARGHH!!" Teriaknya saat melompat dari sana, samar samar terlihat bayangan pria diatas jurang yang sedang menatapnya sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.

***

Di Sabtu yang cerah ini,  Cakrawala High Scholl selalu mengadakan senam sehat di pagi hari. Jadi semua murid akan berkumpul dilapangan sebelum bel berbunyi. Cukup riuh, karena murid disini tidaklah sedikit.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Where stories live. Discover now