20. Dua sosok misterius

84 51 5
                                    

Ditengah hutan antah berantah yang gelap dan mengerikan, banyak hewan buas tinggal disana, siapapun yang memasuki hutan itu mungkin tidak akan bisa kembali lagi. Namun siapa sangka jika dibalik hutan misterius ini terdapat mansion yang amat megah.

Tapi sepertinya mansion itu sudah kehilangan kejayaannya, yaa walau terlihat begitu indah dan cantik, tapi benar benar tak terawat. Semak yang merambat tepat pada dinding emas itu, lantai yang retak. Dan suasana suram menyelimuti nya.

Kerajaan Demonaria.

Yups, kerajaan itu milik bangsa Demon.
Demon adalah klan tertinggi di urutan kedua setelah Lucifer. Ciri cirinya mereka mempunyai sayap besar berwarna hitam dengan tanduk dan mata yang serupa.
Jangan lupakan kekuatan besar milik sang Demon. Satu tetes darah saja, bisa membangkitkan apapun, ingat!! APAPUN!

Demon, tamak akan kekuasaan, haus akan harta. Dan terobsesi dengan kehancuran.
Seperti yang dilakukan raja demon saat ini.

Duduk disinggasana, dengan meminum segelas darah. Dan apa itu? Seperti bola mata yang mengapung disana, menjijikan!

Tapi sepertinya ia sangat menikmatinya, awalnya. Namun setelah kedatangan dua sosok pria dengan pakaian serba hitam, ekspersinya berubah menjadi sedingin es.

Alaric hanya menganggkat sebelah alisnya, seolah olah sedang bertanya pada dua sosok pria disana.

"Salam raja." Ucap dua sosok itu lalu membungkuk hormat.

"Maaf raja, ia berhasil lolos." Ucap pria dengan topeng setengah rusak.

Ucapan dari pria itu membuat Alaric menggertakan giginya, saking marahnya gelas yang ia pegang kini hancur berkeping keping. Dua sosok itu kini hanya menunduk takut, tau jika Alaric akan menghajarnya sebentar lagi.

"Kau tau, aku benci kekalahan." Ucapnya penuh penekanan, lalu tanpa aba aba Alaric langsung melayangkan satu pukulan tepat dirahang pria bertopeng itu.

Pria itu kini tersungkur jauh, memegangi rahangnya yang hampir lepas, darah segar kini keluar dari sudut bibirnya.

Dan itu membuat temannya terkejut, lalu ia berlari menghampiri sang pria bertopeng untuk membantunya berdiri.

"Kau! Apa kau juga ingin sepertinya?" Tanya Alaric

Sembari membantu pria itu berdiri ia menjawab "maaf raja atas kelancangan saya, tapi..kita masih membutuhkan dirinya untuk mengawasi gadis itu."

Pria bertopeng itu masih memegangi rahangnya, sangat sulit untuk berbicara disaat rahangnya susah digerakan.

"Dia benar, kau membutuhkan ku, dan aku membutuhkanmu. Selama ini aku sudah mengawasi gadis itu sampai sampai aku harus menyamar menjadi manusia. Apakah kau tak bisa menghargai apa yang aku lakukan selama ini, raja?"

"Hanya dengan kesalahan kecil, kau ingin membunuh ku. Lalu kau anggap apa informasi yang aku berikan selama ini?"

Alaric tampak berpikir, yaa sepertinya dia memang tak boleh membunuhnya. Jika ia membunuh nya tak ada yang akan memberikan informasi pribadi tentang gadis itu, tak mungkin juga jika menyuruh Marsel.
Walau sama sama ada di dunia manusia, tapi ia mempunyai tugas yang berbeda.

"Oke. Maafkan aku Rai, aku hanya terbawa suasana. Kali ini aku memaafkanmu, tapi lain  kali kau tak boleh melepaskan gadis itu." Ucap Alaric. Lalu ia kembali duduk manis di singgasana nya.

Rai dan Marsel hanya mengangguk, lalu memberikan salam hormat pada sang raja Demon, Alaric hanya berdehem sebagai balasannya.

Kemudian mereka berbalik, membelakangi sang raja. Lalu berjalan keluar dari mansion itu.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Onde histórias criam vida. Descubra agora