17. Terselamatkan?

90 50 2
                                    

"Kak!!" Teriaknya panik.

Bayangan hitam itu seperti gumpalan asap yang sangat tebal namun lama kelamaan seperti menampilkan sesosok pemuda dengan pakaian dan jubah serba hitam. Jangan lupakan topeng hitam yang ia gunakan itu,.

Setelah sosok itu menubruk Cody ia langsung berjalan ke arah Viana yang sedang menangis tersedu sedu. Ia menatap Viana dengan pandangan yang sulit di arti kan.

"Kau tak kan bisa bebas dari sini, sayang." bisiknya. Dan itu membuat Viana terbelalak kaget, suara itu...

Ia sangat familiar, merasa sering sekali mendengar nya dari seseorang. Tapi siapa?

Viana mendongak untuk melihat pemuda itu, namun sial!! Wajah nya tertutupi topeng itu.
Viana bangkit dan mencoba berdiri sejajar dengan pemuda itu dengan sisa tenaganya, namun masih beberapa kali juga ia terjatuh.

"Ssht..sayang jangan paksakan dirimu."

"Ka..kamu siapa?" Tanya Viana gemetar

"Aku adalah mimpi burukmu sayang, nikmati pertunjukanku." setelah mengucapkan itu, dengan sekali gerakan tangan muncul asap dari tangan kanan nya.

Kemudian ia arahkan pada Cody yang sedang berusaha bangkit, alhasil Cody pun terangkat beberapa senti, asap itu kini seperti melilit leher nya.

Asap itu membawa Cody dekat dengan pemuda itu, kini Cody benar benar hampir kehilangan nyawa jika asap itu terus mencekiknya.

Dan satu kali gerakan tangan juga, pemuda itu menghilangkan asap dari leher Cody. Dan Cody pun terjatuh dalam kerasnya lantai.

"Siap untuk pertunjukannya sayang?" Tanya pemuda itu pada Viana, awalnya ia tak mengerti namun setelah melihat pedang dalam tangannya ia pun mengerti.

Pemuda itu ingin membunuh Cody!!

Dengan sekali sentakan ia berhasil menggores perut Cody, ia sedikit terkejut dengan serangan tiba tiba pemuda itu. Namun Cody pun bangkit dan menangkis serangan itu. Ia tak sempat menyerang balik karena tak ada celah, serangan pemuda itu bertubi tubi tanpa henti dan itu membuat Cody kelelahan.

Cody lengah dan pedang itu berhasil melukai lengannya, ia terjatuh terlentang. Belum sempat ia bangkit pemuda itu menghentakan kakinya tepat di dada Cody.

Kreek...

Uhukk..uhukk...

Cody pun terbatuk darah karena hal itu, pedang nya kini sudah ia arahkan tepat pada jantung Cody, sebelum itu ia melirik pada Viana dengan seringai yang mengerikan.

"Kak!! Sadar kak!! Aku mohonn kak!! Bertahan..hiks.." teriaknya.

Ia tahu itu tak ada gunanya, karena ia pun terbelenggu oleh rantai sialan itu.

"Kau..kumohon bantu aku!!" Teriak Viana pada serigala putih yang terkurung dalam jeruji perak.

"Apapun ku mohon agar dia selamat!!" Teriakan itu sampai ketelinga Serigala itu. Sejenak ia menatap Viana dengan netra birunya itu. Baru setelah itu ia bangkit dan berkata.

"Aku bisa mentransfer sebagian kekuatan ku padamu" ucapnya.

Tanpa berpikir panjang Viana mengiyakan. Inu menyangkut keselamatan Cody dan ia tak peduli jika ia harus mati.

"Lakukan!!"

Serigala itu kini menutup matanya, sepertinya sedang mengucapkan mantra. Dahinya kini mengeluarkan cahaya biru terang dengan tatto seperti bulan sabit di keningnya.

Tatto itu kini lepas dari keningnya dan melayang layang di udara, dan tatto itu kini menghampiri Viana.

Awalnya Viana was was karena merasa takut namun serigala itu mengatakan bahwa itu yang akan membuatnya mendapat kekuatan.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Where stories live. Discover now