16. Alam Bawah Sadar Viana

91 49 3
                                    

"Dark monggose." Gumam Cody.

"Dark monggose? Apa itu?" Tanya Aklesh sembari membantu Cody duduk di sofa.

"Dark monggose adalah sejenis tanaman yang hampir mirip dengan wolfsbane, namun cara kerjanya bukan hanya untuk melumpuhkan werewolf. Tapi juga mengurung jiwa seseorang dalam alam bawah sadarnya. Jika tak diselamatkan segera maka Viana akan tiada."

Kini Atensi Aklesh beralih pada gadis itu. Ia merenungi sejenak apa yang harus dia lakukan. Apa dia harus meminta tolong pada black witch untuk menghilangkan mantra nya? Ah tapi tak mungkin mengingat bahwa tak ada satupun black witch yang baik.

Apa dia harus percaya juga pada pemuda itu?
Apakah rogue itu bisa dipercaya?

"Selamatkan dia, jangan sampai dia tiada." Mindlink Axel.

"Tentu, tapi..bagaimana?"

"Cobalah kau percayakan pada bocah ini, sepertinya dia bersungguh sungguh."

"Aku tak yakin."

"Kau harus yakin Aklesh, jika ia berdusta maka aku yang akan langsung membunuhnya."

Setelah mengatakan itu Axel pun memutuskan mindlink nya secara sepihak.

"Tapi bagaimana kau bisa mengetahui semua itu?" Tanya Aning memecah keheningan.

Bukan tanpa alasan ia menanyakan itu karena Dark monggose adalah tanaman terlarang dan hanya wizard dan elf kerajaan lah yang mengetahuinya.

"Kau tau itu, tapi mengapa kau tak mengatakan pada Alpha? Kau pasti sudah melihat luka belati itu kan?"
Tanya Cody balik yang membuat Aning diam membisu.

"Alphaa.." panggil Cody.

"Ya?!" Tanya Aklesh sedikit tersentak

"Aku harus segera membebaskannya, bantu aku menuju ranjang Viana itu." tanpa ba-bi-bu Aklesh langsung membantu Cody berjalan.

Saat sudah menyentuh ranjang tiba tiba saja Cody langsung berbaring tepat disisi Viana dan itu membuat Aklesh memekik heran

"Mengapa kau malah tiduran?!" Pekiknya dengan melotot.

"Tidak ada waktu untuk berdebat! Oh ya Aning.. tolong buatkan mantra pelindung disekitar kami."

Aning hanya mengangguk patuh kemudian berjalan mundur beberapa langkah, "Mundur lo semua, gue mau bikin sekat pelindung."

"Eh enak aja, kalo dia macem macem disitu gimana?!" Sela Carlos.

"Ck. Mundur aja si anjer!" 

"Galak banget!" Cibir Carlos.

Mereka pun mundur beberapa langkah baru setelah itu Aning bisa merapalkan mantra.
Tangan Aning kini dipenuhi oleh cahaya hijau, dengan sekali sentakan cahaya itu kini mengelilingi ranjang, persis seperti sekat pelindung.

Setelah sekat itu terbuat, kini Cody pun menutup matanya. Kemudian ia juga merapalkan mantranya dan kegelapan mulai melanda penglihatan Cody.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Where stories live. Discover now