Bosen

708 64 44
                                    

Sus chapter

👤

Nggak ada angin nggak ada hujan dan nggak ada topan yang ada cuman matahari yang bersinar terik, tiba - tiba dah ada makhluk aja yang dempel ke dirinya.

"Ngapain lu anjir? Dan jangan deket - deket lu belom mandi" Solar risih pas Blaze langsung nyenden ke dia. Tak tahukah hari ini sangat gerah? Dan kontak body dengan nih makhluk malah membuatnya makin sumuk.

'Mana Bang Ice saat dibutuhkan?'

"Anjir, gua udah mandi please lah yaw" si kompor masih pada bentukannya tadi cuman dia sekarang nyenden ke lengan sofa. "Gua minta Hotspot lu dong Lar"

Kebetulan wifi lagi rusah habis dibuat main bola takraw kemaren jadi Blaze gabud nggak ketulungan. Mana lagi anggota gengnya yang lain bulan madu —em maap maksudnya lagi misi.

"Dih beli sendiri sono. Punya uang kok nggak dibelanjain"

"Uang gua ada di atm lahhhhh"

"Makanya punya apk cashless biar gampang, kalok kek gini kan jadi beban orang" si pengucap mengibaskan poninya sambil menunjukkan saldonya pada apk e-money di gawainya.

Nggak mau sombong sih, nominalnya cuman 5 dengan 7 digit nol kok. (50jt)

Blaze mendelik sebentar sempat bergumam "Nggak takut kah nih bocah kalau uangnya bakal ilang, kenak glitch atau apa kek?" Lalu teringat kalau si bontot punya Sugar Daddy menyerempet Diabetes Daddy.

Besengut wajah Blaze karena Daddy-nya mager melakukan hal yang sama... (sabar naq dia harus membiayai kamu dan Gempa) dan baru tersadar kalau dia habis dilecehkan oleh omongan si bungsu.

"Mulutmu, Lar" rasanya tuh pingin dia cipok dengan brutal nih makhluk— eh tunggu dulu—

"Ayolahhhh adekku yang baik hati dan tidak sombong~~~ bagi hotspot lu, gua bosen nihhhh~~~~"

Solar natap jijik kearah Blaze yang sedang memasang wajah comelnya.

"Haishh ye lah" si bensin ngasih hpnya yang layarnya terpampang kode QR supaya nih makhluk cepet ngescan dan dia bisa santai lagi membaca jurnalnya, tapi bukannya diterima hpnya malah ditepis oleh Blaze.

"Heh, Hp gua goblok! Katanya lu minta hotspot?!" Si dedek makin esmosi saat secara mengejutkan si abang menarik tangannya ke atas kepala.

"Bukan yang itu, tapi aku maunya hotspot punyamu, Lar"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tembakan Gerhana Solar menembus ke luar rumah dengan ikutnya seseorang yang terpelanting ke angkasa. Emak elemental yang baru dateng habis shopping bareng elemental yang paling mageran, langsung cengo pas ngelihat si kompor yang udah hangus masih kena sawat layang - layang pula dilangit.

"TUH DUA MAKHLUK NGAPAIN SIH?!"

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 2Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt