Minum

860 64 34
                                    

Rumah gelap saat Blaze kembali dari misinya. Cuman yang bikin ngeri tuh pas dia masuk ruang tengah terus ngelihat kejadian supranatural dimana ada dua manik merah benderang melayang tak bertuan, padahal ada pemiliknya.

"Hantu!"

"Berisik!"

Blaze kena lempar remot TV tepat dikepalanya. Oh btw yang nyerang tanpa belas kasihan tadi Halilintar.

"Kenapa gelap banget nih rumah?"

"Listrik padam"

Blaze baru ngeh kalau hanya beberapa lilin yang menerangi rumah.

"Nih rumah kek pesugihan aja"

Si abang yang diajak ngomong cuman mengedikkan bahu lanjut minum.

"Hm? Bang lu minum apaan dah?"

Blaze merasa agak aneh dengan Halilintar. Abangnya ini dengan sok keren, pakai setelan jas hitam sambil memegang gelas cantik berkaki 🍷, yang biasanya hanya terpajang dan dilihat lalu oleh saudara urutan ketiga sering dielus - elus sayang... kalau nggak salah namanya gelas brendi.

"Lu minum apa bang?"

"Jus anggur"

"Jus? Ngapain pula minum dikoleksi gelas kesayangan Mom Gemgem? Nanti lu di penyet baru tahu rasa"

"Nggak bakal. Mau?"

"Boleh, aus nih"

Halilintar sempat menyeringai sejenak yang sayangnya tak diketahui oleh Blaze yang sibuk mencopot tas misinya.

Blaze megang gelasnya hati - hati dan Halilintar ngambil botol besar (🍾)  yang ternyata ditaruh didalam ember berisi es batu terus si abang jutek nuangin yang katanya jus anggur itu ke gelasnya dengan aestetik.

"Baru ini gua tahu kalau jus anggur warnanya merah"

"Tergantung anggurnya dan berapa lama disimpan" Halilintar menyesap jusnya sambil melihat Blaze.

"Disimpan? Eh bentar, kenapa nggak full?"

"Susah bikin nih jus. Daripada ke buang gegara lu jatuhin, mending gua kasih lu sedikit dulu"

"Situ aja yang pelit"

Blaze minumnya pelan - pelan soalnya dia kira bakal kecut banget eh tahunya.....

"Huweeeek!!! Yuckkkk! Bang! Kok panas ditenggorokan?!"

"Makanya gua suruh minum sedikit aja, gobl**"

Halilintar melihat dengan seksama semburat merah menghiasi wajah adiknya. "Payah lu Blaze, baru sedikit loh" dan nggak lama Blaze dah bobok.

"Dah balik pesenan gua?" Seseorang berucap dari belakang sofa yang jadi tempat santai Halilintar.

"Tuh pesanan lo udah gua lumpuhin" Halilintar masih setia dengan gelasnya sedang orang yang tadi ngajak ngomong Halilintar udah menggendong Blaze.

"Makasih Bang. Masih nungguin Solar?"

"Iya"

"Jangan terlalu banyak bang, yang ada nanti lu mabuk terus kasihan Solar"

"Sejak kapan lu peduli?"

"Sejak dini"

"Dah sana gumuli pesenan lu. Gua nggak mau wine gua anget"

"Bukannya tambah dingin ya?"

Si biru meninggalkan si merah yang menyibukkan diri meminum barang mewah seharga hmmm.... kalian tidak perlu tahu harganya, dia nemu aja sudah jadi sebuah keajaiban dengan kualitas tertinggi lagi, yang ada nanti anda stroke kalau tahu harganya.

Tak berselang lama dari kamar si biru kebisingan mulai terjadi.

"Ck hilang sudah ketenanganku"

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 2Where stories live. Discover now