Sisi Lain (7)

473 43 45
                                    

Bermain api itu sudah biasa bagi pemuda penyuka merah dan biru ini, apalagi bermain api bersama ibunya, namun yang tak biasa adalah bermain sampai salah satu dari mereka tumbang dan kemungkinan hampir mengetuk gerbang kematian itu... yang tak ingin dia lakukan.

Frostfire melihat api berkobar dimana - mana. Jika dia pernah ke neraka mungkin ini adalah versi mini dari yang real.

Api menjilati kulitnya tapi dia tak terbakar. Memiliki kekuatan es dari sang ayah adalah sebuah ilham tersendiri.

Frostfire menghentakkan kakinya dan api - api itu seketika sirna digantikan oleh es yang mencuat memberikan hawa dingin pada tempat yang panas ini.

Netranya berhenti pada pengendali api yang berdecak kesal.

"Setan kau Ice!"

Frostfire berani bertaruh dia bisa dengan mudah mengalahkan Emaknya. Bukan karena sombong atau apa, tapi Frostfire sangat mahir mengontrol dua elemen bertolak belakang dalam dirinya.

Dia memang didik lebih awal dari yang lain karena kekuatannya sering hilang kendali dan itu yang membuatnya spesial dari yang lain. Kontrol atas kuasanya sangat excellent, bahkan Supra yang notabenenya punya harga diri tinggi mau mengakui bahwa dia mahir dalam mengontrol kuasa.

Tapi satu hal yang Frostfire tak bisa lakukan adalah.... melawan seseorang yang dia sayangi. Berbeda dari yang lain, seorang Frostfire enggan untuk melawan adik - adiknya, dia lebih milih melatih ketimbang melawan, kalau dengan Supra mah manusia satu itu tahan banting.

Frostfire menghentikan bebola api yang mengarah kepadanya dengan jarum es.

"Mak... Frostfire tak ingin melawan Emak...."

"Ohhhh kau tak ingin melawanku yang lemah ini ya?"

"Bukan begitu maksud Frostfire, Mak! Emak itu kuat! Emak idol Frostfire!!"

Blaze berhenti sejenak. Mata merah itu sedetik berubah menjadi Carnelian sebelum kembali merah dan sinis.

"Ah ya.... dengan tingkat kekuatan yang seperti ini kau akan mengalahkanku dengan cepat"

Api berkibar menelan semua yang ada termasuk Blaze kedalamnya.

Frostfire ingin menyelamatkan ibunya dari amarahnya sendiri. Ibunya itu pasti marah karena dihina lemah. Tapi memang begitulah api, semakin dicemooh semakin besar dan panas pula kobarannya.

Dari lautan api itu keluar seseorang berbaju hitam dengan mata mengeluarkan api. Frostfire segera membuat dinding es saat lautan api itu tiba - tiba mengarah kepadanya layaknya ombak.

Dinding es yang dia buat dengan cepat meleleh tak kuat menahan api yang lebih panas dari sebelumnya.

'Api apa ini?!' Frostfire mulai takut dengan apa yang dia lihat sekarang. Dia harap yang keluar tadi bukanlah—

"Water may calm the fire..... but how about Hell Fire?"

Nova dengan gigi - gigi runcingnya tersenyum setan melihat mainannya yang mulai memucat.

"Run, your ice is nothing in the presence of my flame~"

"Shit!!!"

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang