Boboiboy Short-Fanfic AU Season 2

Utang

Elemental-brotherAU

👊

Pohon - pohon rindang tak dapat menenangkan hati si penyuka tumbuhan yang biasanya mengajak mereka berbicara.

"Abang jangan mati dulu...." netra zamrud menatap netra merah yang makin meredup. Dia menekan apapun itu yang membuat baju abangnya makin memerah.

"Abang masih punya utang ke Thornie....jadi harus dilunasi dulu 😭😭"

"Mmm.... nan...ti .... ku bayar?"

Sempet - sempetnya si netra merah ngelawak disituasi seperti ini. Si bendul bukannya tersenyum malah makin panik. Abangnya itu tak pernah melucu soalnya leluconnya tidak pernah berhasil membuat mereka tertawa.

"Nggak mau! Thornie nggak mau dibayar nanti! Kalau semisal abang beneran mati siapa yang bayar utang abang?!"

Netra ruby tersenyum simpul. Pandai betul cara adeknya yang lugu itu untuk membuatnya tetap sadar.
Halilintar sebenernya mau ketawa.... tapi dadanya sakit dan entah itu beneran atau tidak, seingat Halilintar dia memang punya utang ke Thorn untuk membeli garemnya Gempa.

"Thorn....."

"Ndak ada. Thornie ndak dengerin apapun! Thornie takut, bang. Jangan tinggalkan Thornie sendiri disini....."
Instingnya sebagai si sulung mencuat. Mata Halilintar menajam kala melihat rembesan air mata adiknya yang imut.

'... mati disini lebih aman ketimbang mati ditangan Gempa' jangan sampai adeknya nomor 2 itu tahu kalau dia membuat si bungsu nomor 2 menangis bisa - bisa dia beneran ke isekai.

"Iya tuh bener kata abang bendul, abang jutek nggak boleh mati dulu sebelum nraktirin aku yang ganteng ini ke starbucks" muncul dari belakang mereka, si bontot sambil berucap sesuatu pada jam kuasanya. Datangnya macam jailangkung tapi kali ini keberadaan Si adek membuat kedua kakaknya melepas nafas lega. Solar langsung memeriksa segimana parahnya luka Halilintar.

"Lar... lu bawa uang?"

"Bawa dan aku nggak mau bayarin utang abang ke bang moe" tangan si bungsu mengeluarkan cahaya yang hangat, menenangkan membuat si sulung menggeram lega.

"Jangan pindah dimensi dulu, situ punya tanggungan 6 manusia. Kalau situ tiba - tiba ninggalin kami, nasib kami bagaimana?" Wajah Solar biasa aja, tapi si ijo cemberut merajuk karena abangnya itu tega mau membuang mereka ke realita dunia.

"Hahhhh iya maap. Aku nggak akan meninggalkan kalian"