Elder

9.6K 1K 10
                                    

Kita harus bicara, Jay

Well, Jason. I know what you're thinking.

Itu adalah mindlink dari serigala yang ada di dalam tubuh Jaehyun dan Jeno.

Jaehyun dan Jeno sekarang berada di lapangan parkir dekat kampus. Mereka memilih untuk tidak masuk kelas dan mengobrol di mobil.

"Jen, Haechan itu, mungkinkah seperti yang kita pikirkan?"

"Aku tidak tahu, Hyung. Tapi melihat reaksi alami kita berdua tadi, kurasa memang iya. Iris netra-ku tidak pernah berubah tiba-tiba seperti tadi kecuali saat aku mating bersama Jaemin."

Cih, Jason kau mating namun tidak menandai Omega-mu? Ayolah, Zero kau tidak mengingatkan Jason? Hahahaha Mindlink serigala dari Jaehyun tertawa meremehkan.

Aku sudah mengingatkannya, Jeff. Kau tahu dia bilang kalau Jaemin bukan Sigma yang dia cari. Lucu tidak sih? Tapi, bukankah Jay juga sama saja? Zero, serigala Jeno menjawab.

"Yah memang begitu kenyataannya, guys come on! Aku memang mencintai Jaemin, dia Omegaku. Tapi dia cuma Omega biasa. Tidak akan bisa untuk berada di sisi kami kelak."

Jeno terkekeh sinis. Berbanding terbalik dengan matanya yang membentuk bulat sabit indah, senyumnya justru nampak mengerikan.

"Sigma ya, apa mungkin itu Haechan yang kita cari? Tapi aroma tubuhnya terlalu kuat dan tidak sesuai, apa ya.. rasanya bercampur dengan tidak beraturan. Aku paham kenapa Alpha biasa tidak menyukai aroma pheromone yang tercampur aduk seperti itu. Hanya karena kita, kita bisa memilah wangi tersebut sehingga tidak menganggu indra penciuman kita."

Jay, mungkinkah anak itu belum mendapatkan Heat nya? Jeff, serigala jaehyun menyela.

Jaehyun dan Jeno terdiam. Tingkat 1 seharusnya sudah 18 tahun. Atau dia memang belum genap? Itu bisa menjadi alasan kenapa wangi tubuhnya tidak beraturan dan menguar tanpa saturasi yang tepat. Bagi omega yang memiliki pheromone lebih dari 1 aroma, biasanya wangi yang tercampur akan memiliki saturasi yang tepat dan melebur setelah mengalami heat dan akan menghasilkan aroma manis terbaiknya.

"Aku harus memastikannya pada Jaemin. Mereka 1 angkatan bukan? Tidak lucu kalau ternyata ia adalah seorang Alpha! Mengingat Haechan juga memiliki pheromone yang mirip denganku dan denganmu Hyung."

Well dia terlalu manis dan tubuhnya terlalu indah untuk ukuran Alpha, Jason. Zero merespon ucapan Jeno.

"Pastikan secepatnya, Jen. Aku tidak mau kita salah sasaran. Kita harus mencari Sigma kita. Tetua terus mendesak dan kita tidak bisa diam saja."

"Baiklah Hyung. Malam ini aku akan menghampiri Jaemin di apartemennya. Damn, aku menginginkannya padahal aku baru bertemu dengannya."

"Hmm? Siapa? Kau menginginkan siapa Jen?"

Jaehyun tersenyum miring. Adik kembarnya itu memang sedikit banyak tidak dapat menahan diri dari godaan dunia yang berasal dari Omega.

"Ahh, si bocah manis tadi Hyung. Haechan..."

Jeno menyandarkan tubuhnya di jok mobil. Terlalu malas untuk kembali masuk kelas.

"Kheh! Lucu sekali karena sesungguhnya aku punya pikiran yang sama denganmu."

Jaehyun terkekeh dan Jeno memiringkan kepala sambil menaikkan satu alisnya. Tidak heran karena mereka kembar. Elder kembar.

---

"Haechan? Hai kita bertemu lagi."

Haechan mendongak dan melihat Mark di depan mejanya tersenyum.

"Astaga jantung. Senyumnya tampan sekali." Haechan membatin.

"Oh, ha-hai.. Mark-ssi. Kau di kelas ini juga?" Haechan tersenyum canggung.

"Ya benar, aku duduk di sampingmu ya. Dan hei, aku suka wangi tubuhmu. Seperti pelangi."

Haechan tersedak liurnya sendiri. Apa dia tidak salah dengar? Menyukai wangi tubuhnya? Alpha ini pasti sedang mengerjainya.

"Ha-ha.. uhm kau lucu Mark-ssi"

Haechan membuang wajahnya yang tanpa dia sadari merona.

"Aku serius. Baru kali ini aku bertemu omega dengan pheromone sepertimu."

Mark tersenyum dengan alis camarnya.

"Ti-tidak mungkin. Aku bau. Aku tahu kok, ka-kau tidak usah menghiburku. Dan aku berharap aku bukan Omega." 

Haechan merengut memikirkan betapa menderita dirinya jika ia memang Omega, well tidak ada Alpha yang menyukainya. Dan Omega itu tidak bisa hidup tanpa Alpha, apa seumur hidupnya nanti Haechan akan sendiri? Haechan berharap ia menjadi Beta saja.

"Kau belum mengetahui identitas sekundermu? Memang berapa usiamu sekarang?" Mark bertanya lagi.

Haechan mendengus pelan, ia malas menjawab sebenarnya.

"Ya, aku belum 18 tahun. Aku ikut kelas akselerasi saat SHS. Dan aku akan genap 18 tahun seminggu lagi."

Mark terdiam dan tampak memikirkan sesuatu. Sudut matanya berkedut dan ujung bibirnya terangkat sebelah. Menyeringai.

"Wah tenang saja Haechan, apapun identitas sekundermu, kurasa aku tetap menyukai aroma tubuhmu."

Haechan menoleh ke arah Mark yang tersenyum memandangnya kemudian menggelengkan kepalanya kecil. Mark terkekeh dalam hati. Lucu sekali.

Iya Mark, Haechan emang kiyowok semua juga tau!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Iya Mark, Haechan emang kiyowok semua juga tau!

Noona baru sadar pas revisi, chapter ini pendek bangetttt hahaha.. maafkan Noona karena ini story pertama Noona jadi belum stabil jumlah words per chapternya.

Vote dan tinggalkan jejak ya.

SIGMA [END]Where stories live. Discover now