Epilog ⚠️

9.7K 476 163
                                    

15 years later. Toronto, Canada.

Sebuah bangunan yang cukup besar dengan beberapa mobil serta motor sport terparkir di pekarangan. Sinar matahari terik menyinari bumi. Tampaknya global warming memang semakin serius.

Seorang pemuda tampak duduk memeluk tubuh seseorang yang jauh lebih tua darinya. Sosok yang dipeluk itu hanya diam dalam tidur panjangnya. Raut wajahnya tenang dan masih rupawan. Parasnya tidak termakan waktu begitu saja. Dia dirawat dengan sangat baik. Hanya saja belum mau kembali memasuki dunia nyata. Masih enggan meninggalkan dunia mimpi.

"Dadd.. It's been fifteen years. Wake up please.. i Miss you like old time..."

Pemuda bersurai ungu itu membenarkan letak selimut yang sempat acak-acakan karena ia peluk tubuh orang yang dia panggil dad tersebut.

"Did you really miss him? Did you still wanna him back? He even dumped me, us."

"Wake up Daddy..."

Seseorang masuk dalam ruangan serba putih tersebut. Mengelus surai ungu pemuda tersebut.

"Donghyuck..."

"Eum.. Daddy.."

"Kau merindukan Jeno ya?"

"Always, dad. I miss him. Wanna seeing his smile. This is too long!"

"That's okay, Hyuck.. mungkin Jeno belum ingin bangun. Tapi kondisi tubuhnya dua tahun terakhir sudah stabil. Just don't force yourself, Donghyuck-ah."

"Dad... Apa aku egois jika aku menginginkannya juga? 15 tahun cukup bukan? I hate him but I still want him! Seo Haechan, bukankah dia harus bertanggung jawab untuk semuanya? Dia bahkan tidak menginginkanku, dadd..."

"Donghyuck, cukup.. saat itu terlalu rumit dan..."

"No, dad.. i remember everything. Every single thing. Every detail. That was suck seeing him happy with his family! With Minhyung!! Padahal, dadd.. bukankah kita juga keluarganya? Aku tidak pernah merasakan cintanya. Never. Only you and Jisoo ahjumma who loves me."

Donghyuck dan ingatan fotografis-nya. Bahkan Donghyuck mengingat semua yang pernah dilihatnya sejak penglihatannya saat bayi sudah sempurna. Oh, itu baru salah satu kelebihan Donghyuck. Kamu akan terkejut jika langsung mengetahui semua kelebihannya.

Jaehyun menatap Donghyuck. Menunggu saat seperti ini tiba. Kala Donghyuck dan hatinya membuncah marah. Itu adalah saat dimana Jaehyun tahu waktu yang dinantinya sudah dekat. Bukankah menyenangkan melihat Donghyuck yang mulai terobsesi dengan Haechan? Dan Jaehyun dengan keyakinannya bahwa penantiannya selama ini tidak sia-sia.

Diam-diam Jaehyun berterimakasih pada Jeno yang membutuhkan waktu lama sekali untuk bangun. Tapi sumpah, Jaehyun ingin adik kembarnya cepat sadar. Jaehyun seakan kehilangan sebagian dirinya tanpa Jeno. Mereka terlalu terbiasa bersama sejak dilahirkan.

Jaehyun kembali mengusak surai ungu yang terasa sangat lembut itu,

"Okay, son.. what would you do?"

Netra Amethyst Donghyuck berkilat. Sudah terlalu lama dan terlalu sabar selama ini.

"Can I get him for us, dad? Pretty sure Daddy Jeno will wake up then."

---

Belahan dunia yang lain, mansion yang masih sama menjulang megah. Hanya saja jalanan di hutan kini sudah beraspal sehingga akses mobil menuju mansion dapat dilalui dengan mudah. Tidak seperti dahulu. Terlihat seorang pemuda tampan menghampiri orangtuanya.

"Dad! You don't have to pick me up okay?"

"Why, Minhyung?"

"I Will go for a walk with my friends."

SIGMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang