S2 Broken Memories

3.7K 486 56
                                    

Sambil dengerin Never Goodbye by NCT Dream ya...

--

"Mark! Apa itu benar? Kudengar tadi anggota tadi Jaehyun kemari? Dia bilang bayinya ada di mansion Grey Moon? Bayi Haechan? Haechan disana juga?"

"Satu per satu bisa tidak Renjun?"

"Oke oke. Jawab semuanya!"

Mark menarik nafas panjang, "Jaehyun bilang ada seseorang yang meletakkan bayinya di depan mansion. Ia mengira itu Haechan dan mencarinya hingga kemari.."

"... Tapi Haechan tidak kemari. Sepertinya mungkin Haechan tidak ingin kembali."

Mark menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Selalu nampak putus asa beberapa bulan ini.

"Dude, jangan begitu. Kuingatkan Haechan kabur karena kau meninggalkannya. Dia merasa ditinggalkan, aku yakin nyali Haechan tidak sebesar itu untuk kembali kemari."

"Lucas... Apa.. aku masih punya harapan?"

"Wow dude, kau tidak seperti Marcus yang kukenal! Come on Haechan sudah melahirkan berarti mungkin dia masih ada di daerah dekat sini? Kota diluar kawasan, mari mencari sampai ke pinggiran lebih teliti Mark! Aku pasti membantumu."

"Anggota Black Moon saja kewalahan mencari Haechan selama ini. Apalagi kau?"

"Sialan, kau merendahkanku ya?"

"Tidak... Tidak.. hanya bicara kenyataan."

Mark dalam debat tidak seriusnya dengan Lucas sedikit banyak terhibur karena walaupun sahabatnya itu menyebalkan, namun Lucas selalu memberikan semangat pada Mark. Seperti saat ini. Dan Renjun tersenyum kecil melihat keduanya, masih memegang botol susu Minhyung yang makin tampan.

--

"Hyung! Mana Haechan? Kau menemukannya bukan?"

Jaehyun menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Tidak ada. Haechan tidak ada di manapun."

"Itu tidak mungkin. Sudah pasti Haechan yang mengantarkan Donghyuck kemari kan?"

Jaehyun mengernyit mendengar sebuah nama, "Donghyuck ya.. jadi namanya Donghyuck? Aku tadi hanya melihatnya sekilas.. kemarikan bayiku..."

"Dia bayiku juga asal kau tahu! Jangan mengklaimnya milikmu Hyung."

Jaehyun memutar kedua bola matanya, memperhatikan bayi merah tersebut. Mirip sekali dengan sang Sigma. Jaehyun terkesiap saat melihat bayi Donghyuck berusaha membuka matanya. Spontan menyuruh Jeno mendekat. Keduanya terlihat antusias. Dan seakan mendapat jackpot saat melihat iris bayi Donghyuck memiliki warna yang sama persis dengan sang Elder. Amethyst.

Jaehyun meneteskan air matanya, bahagia dan terlampau sedih.

"Haechan, Sigma-ku.. kau harus kembali.. kau harus melihat Donghyuck tumbuh."

Jeno membuang pandangannya dari sang kakak, memilih menangis dalam hati saja. Berdua merindukan Sigma-nya yang mereka perlakukan sedemikian buruk dengan alasan takdir.

Tetua Jisoo kembali menjadi aktris. Berupaya terkejut dengan alami saat melihat seorang bayi manis di tangan sang Elder.

Well, even though she is the one who helped haechan giving birth at that time.

Ingatan tetua Jisoo kembali melayang pada malam itu. Beberapa hari yang lalu. Salah satu malam terberat baginya. Ya, tetua Jisoo tidak menyangka juga bahwa ia cukup terpengaruh perasaannya sendiri.

"Haechan, tubuhmu seperti orang yang busung lapar. Aku sudah bilang berkali-kali. Makan yang benar. Makan. Perhatikan bayimu dan dirimu sendiri.!"

SIGMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang