S2 Found you

3.9K 457 135
                                    

"What's the color of his eyes, Minhyung?"

Minhyung menatap ayahnya,

"Yellow telang dadd..."

---

"Lucasss..., Johnny!! Renjunnn..."

Mark berteriak memanggil nama teman-temannya. Namun yang muncul justru tetua Sandara.

"Ada apa Mark? Berteriak keras sekali!"

"Tetua, tolong jaga Minhyung dan Donghyuck. Aku harus pergi.."

"Kami juga harus pergi, titip Donghyuck sebentar saja ya?"

Lucas yang baru muncul langsung ditubruk oleh Minhyung.

"Uncle ayok main!"

Tetua Sandara mengejar Mark yang sekarang sudah mulai berlari keluar dari mansion bersama para Elder.

"Marcus! Kau mau kemana?!"

Mark tidak menoleh hanya melambaikan tangannya dan menjawab dengan suara yang cukup keras,

"Membawa Haechan kembali!"

Tentua Sandara tertegun. Apa? Mark menemukan Haechan?

Sementara Jeno mendengus sebal dalam larinya. Haechan harus kembali padaku.

---

Haechan memutuskan untuk mengelilingi hutan ini. Rasanya sangat nyaman berada di sekeliling pohon yang rimbun. Seperti dipeluk hutan. Dengan aroma-aroma yang sangat harum. Haechan tahu semua aroma yang tersebar di hutan... Entah kenapa, hanya tahu saja...

"Hutan, apa kau tahu siapa diriku? Berada disini seperti aku merasa kau mengenalku. Dan aku menyukai wewangian ini. Darimana kau mendapatkannya? Boleh beri satu untukku tidak? Karena aku tidak memiliki satupun."

Itu seperti hutan menjawabnya dengan mengirimkan hembusan angin memutar di sekeliling Haechan, dan Haechan tersenyum senang menghirup berbagai aroma yang dia sukai. Tanpa sadar bibirnya mengalunkan sebuah lagu dengan merdu..

Aku tidak pernah berubah,
tampak sama seperti di dalam foto
Sayangnya waktu tidak bisa berjalan
seperti itu..
Mendengarkan ini menggelitik kenanganku..
Aku melihatmu bahkan ketika
aku memejamkan mataku
Kau tahu, hal itu tidak normal
Untukmu, aku tidak normal

Supaya aku bisa dengan mudah menemukanmu jika aku kehilangan dirimu
Aku akan menunggumu di sana

Untuk kita,
kita tidak akan pernah berpisah
Seperti aku yang akan bisa mengenalimu
di kegelapan setelah aku berputar
dan berputar
Suatu hari nanti, tolong,
temukanlah diriku

Supaya hatiku yang telah berhenti,
tidak kembali berlari lagi 
Tolonglah janganlah menangis,
aku berjanji kepadamu

Suatu hari nanti ketika kau menghadapi malam yang gelap dan tak berkesudahan
Ketika kau tidak bisa lagi menahan air matamu dan angkatlah kepalamu
Ikutilah bintang malam yang bersinar
Dan kau pasti akan menemukan kembali jalan pulang
Kita tidak akan pernah berpisah

Suatu hari nanti
ketika kau kembali kepadaku
Aku akan langsung menemuimu
dalam sekejap
Kau yang dulu, kau yang sekarang,
kau dan aku
Akan selalu bersama
Janganlah tersesat kelak nanti

Suara Haechan yang terlantun indah seakan menggema dalam hutan yang sudah mulai gelap tersebut. Dan gema-nya tersampaikan dengan baik pada sang Enigma serta para Elder yang sedang berlari mencari sang Sigma.

SIGMA [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora