S2 New Moon ⚠️

7.3K 375 57
                                    

"Haechan, kemarilah..."

Haechan tersenyum dan menghampiri Mark, duduk dipangkuan sang enigma. Bunga tulip bermekaran di sekeliling Haechan dan Mark yang ada di pinggir danau. Hari ini cerah sekali.

"Haechan, kau tahu kan kalau aku sangat mencintaimu? Bahkan sejak pertama kita bertemu.."

"Ya, Mark.. aku pun mencintaimu."

Haechan memeluk tubuh Mark yang sedang memangku tubuhnya. Berniat menghirup pheromone Mark di perpotongan lehernya. Dahi Haechan mengernyit bingung kala hidungnya hanya menghirup aroma tulip yang mekar. Haechan menjauhkan kepalanya dari leher Mark.

"Mark, kenapa kau mengunci aromamu? Aku jadi tidak bisa mencium pheromone-mu."

"Haechan, kurasa aku lebih mencintaimu daripada kau mencintaiku.."

Mark tersenyum lembut sekali, Haechan terkaget saat dalam sekejap melihat leher Mark dengan luka gigitan yang sangat lebar dan darah yang mengucur.

"Mark, Mark..."

"Apa kau akan meninggalkanku Haechan? Haechan, Omegaku..."

Darah terus mengalir dari leher turun ke kaos putih yang Mark kenakan, membuat warnanya berubah menjadi merah.

"Tidak, Mark.. aku mencintaimu.. aku tidak akan meninggalkanmu.."

"Benarkah? Bisakah kau berjanji padaku? Jangan pergi dariku, Haechan.."

"Mark, Mark... Markkkk...!!"

"Maarkkkkk!!"

Haechan membuka matanya, melotot. Nafasnya terburu dan tubuhnya berpeluh. Perlu beberapa saat bagi Haechan menyadari bahwa Haechan habis bermimpi. Haechan menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan mulai terisak mengingat apa yang ia lakukan bersama Jaehyun semalam.

"Hiikks... Heung huhuhuu.."

Haechan berjengit saat merasakan ada pergerakan di samping ranjangnya. Haechan menoleh dan mendapati Jaehyun yang terbangun menatapnya.

"Kau menangis lagi? Apa tidak lelah Haechan?"

Haechan dengan cepat menarik selimutnya sampai dada menyadari tubuhnya masih polos tanpa pakaian. Sebenarnya rasa panas di tubuhnya masih terasa hanya saja intensitasnya tidak sehebat semalam. Haechan masih dalam masa Heat-nya, biasanya selama 3 hari dan itu sangat buruk jika tidak dibantu dengan supressan. Setidaknya saat bersama Mark, Haechan akan menghabiskan masa berkelaminnya dengan bercinta seharian penuh.

Jaehyun mengelus pipi tembam Haechan, Haechan beringsut menciut. Sentuhan Jaehyun seakan memberikan aliran listrik kecil di tubuhnya.

"Haechan, maafkan aku ya? Sungguh aku tidak merencanakan semuanya, heatmu semalam terlalu kuat bahkan bagi Elder sepertiku.."

Haechan tidak menjawab Jaehyun. Hanya terdiam lirih dengan isakannya.

"Mau kubantu ke kamar mandi?"

Haechan menggelengkan kepalanya, "Bisakah kau keluar saat ini juga, Hyung? Dan ... Kumohon, lupakan apa yang ter.. terjadi semalam.."

Wah, tentu tidak akan Haechan.

"Baiklah jika itu maumu Haechan.. bersihkan tubuhmu, aku akan keluar dan kembali ke kamarku."



----



"Minumlah ramuanku ini, Haechan. Kurasa bisa mengurangi efek heat sama seperti supressan."

Haechan yang telah membersihkan dirinya dengan cepat menenggak ramuan dari tangan tetua Jisoo. Haechan harus bisa mengendalikan Heat-nya. Supaya bisa bertemu dengan Mark dan merawatnya. Mimpinya tadi benar-benar mengganggu perasaannya. Lagipula Haechan tidak mau berakhir lagi bersetubuh dengan Alpha lain.

SIGMA [END]Where stories live. Discover now