My Omega ⚠️

14.3K 1K 23
                                    

Liquid bening itu terus bercucuran menghiasi wajah manis Haechan. Ia merasa sangat kesakitan di bagian lehernya, Haechan tidak bodoh. Ia tahu bahwa Mark sedang mengklaim dirinya, menandai dirinya dengan melakukan marking. Tapi apa ini sudah benar? Haechan bahkan baru saja bertemu dengan Mark dan ia tidak mengenal Mark sejauh itu.

"Ungghh, Mark.. lepaskan aku..hh"

Mark menjilati sisa darah yang mengalir dari lubang bekas gigitannya. Darah itu masih mengucur dari leher dan mengotori kaos yang dipakai Haechan.

"I won't, Haechan.. you are mine from now"

"Ti, tidak! Aku bahkan tidak mengenalmu Mark.. kumohon lepaskan aku.. tubuhku sedang sakit... Kalau kau tidak mau tertular kumohon lepaskan aku.. uhh.."

Mark terkekeh lucu. Lucu sekali Haechan yang tampaknya tidak mengetahui gejala apa yang dihadapinya saat ini.

"Haechan-ah.. aku bisa menyembuhkanmu."

"A-apa? Kau dokter?"

Ah Haechan sangat menggemaskan di saat yang tidak tepat. Mark tidak tahan lagi. Marking saja tidak cukup karena Mark tahu bahwa Haechan masih memiliki aroma Alpha.

Tidak, itu tidak mengganggunya sekarang karena wangi tubuh Haechan sangat memabukkan disebabkan ke 7 aromanya sudah memiliki saturasi yang tepat dan tidak tumpang tindih lagi, hanya saja itu menandakan bahwa identitas sekunder Haechan masih belum dapat dipastikan.

Seharusnya jika Haechan benar adalah Omega, maka ke 3 aroma Alpha itu akan lenyap. Menyisakan wangi manis dan lembut, namun ini sungguh langka. Mark harus cepat bertindak. Ia harus menjadikan manusia manis dibawahnya menjadi Omeganya. Miliknya.

"Aku bukan dokter Haechan.. tapi aku mate-mu. Hmm..?"

Mark membelai pipi Haechan yang masih basah dengan air mata dan satu tangannya yang lain meremas pinggang Haechan, Haechan terkesiap. Ia merasakan gelenyar aneh di perutnya dan jantungnya kembali berdegup kencang ketika mendengar kata "mate" yang terucap dari bibir Mark.

"Ma.. mate? Oh tidak Mar-hmmmppp"

Mark kembali melumat bibir penuh milik Haechan dengan rakus, sementara tangannya masuk ke dalam kaos yang dipakai Haechan dan meraba kulit Haechan yang dirasa begitu mulus. Dengan sekali tarikan Mark merobek kaos yang digunakan Haechan, Haechan terpekik namun Mark tidak menggubrisnya, ia menurunkan ciumannya sepanjang garis rahang, leher, kembali menjilat sisa darah yang masih sedikit keluar dari bekas gigitannya, turun terus hingga ke dada Haechan.

"Annghh, Markhh.. lepaskan aku."

Haechan terengah, ia ingin lepas namun di sisi lain dalam tubuhnya meraung merasakan nikmat dari sentuhan Mark. Sensasi yang belum pernah Haechan rasakan selama ini.

"No, Haechan.. you like it, huh? See, Haechan.. tubuhmu menyukai sentuhanku. Bukankah begitu?"

Mark menyeringai.

Lemas. Tubuh Haechan lemas, ia akui jika dirinya tidak dapat menolak sentuhan Alpha di depannya yang sialnya sangat Haechan sukai aroma tubuhnya. Tentu saja, bukankah sudah kubilang bahwa saat ini Mark mengeluarkan pheromone-nya yang menggoda, memikat juga mendominasi? Itu sangat mempengaruhi Haechan. Dan yah, ....








Serius amat bacanya, kalem - Noona














"Nggh.. Markhh sa-sakit.."

Haechan melenguh karena saat ini Mark sedang menyetubuhinya dari belakang dengan tempo yang cepat. Tubuh sintal Haechan terhentak-hentak, ia meremas sprei di bawahnya untuk menahan tubuhnya agar tidak roboh. Mark melakukannya dengan lembut di awal namun semakin kasar dan tidak terkendali sekarang.

SIGMA [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя