Red Moon Pack

6.3K 642 8
                                    

Mark menahan amarahnya yang sudah berada di ubun-ubun. Marah saja rasanya tidak cukup. Murka mungkin? Bagaimana tidak, seharian ini Mark terpaksa kembali ke Packnya, Red Moon tempat ayahnya tinggal. Mark sampai harus meninggalkan Haechan, ini karena Mark mendengar kabar bahwa salah satu anggota kawanannya ditemukan babak belur di daerah perbatasan antara Red Moon dan Grey Moon. Ayah Mark memaksa Mark untuk kembali ke pack karena bagaimanapun Mark adalah calon pemimpin yang akan dinobatkan secepatnya.

Sesampainya di pack, Mark cukup terkejut melihat anggotanya, Lucas,  dengan kondisi yang jauh dari kata baik-baik saja. Tubuh Lucas nampak seperti dipukuli oleh lebih dari 1 orang, dan bekas lukanya yang menganga seakan memberi tahu bahwa itu tidak disebabkan oleh benda tajam, namun gigitan. Gigitan serigala yang mampu membuat luka seperti itu. Tapi siapa? Apakah Lucas bertarung dengan Alpha yang melakukan shift menjadi serigala? Tapi Lucas adalah Alpha Superior yang kemampuannya di atas anggota pack lainnya. Sebenarnya Mark ingin menginterogasi Lucas, apa yang Lucas lakukan di daerah perbatasan? Tapi sampai saat ini Lucas masih belum sadarkan diri.

"Johnny Hyung, menurutmu apa yang Lucas lakukan di perbatasan?"

"Aku kurang tahu, Marcus. Tapi perasaanku mengatakan ada yang tidak beres. Maksudku, Lucas bukan tipe orang yang gegabah dalam bertindak. Dilihat dari lukanya, lawannya pasti banyak sekali sampai ia babak belur." Ujar Johnny yang adalah salah satu orang kepercayaan ayah Mark dalam Pack.

"2 orang, Hyung." Mark menatap lurus pada kedua manik mata Johnny yang kini merengut.

"Maksudmu?"

"Lawan Lucas, hanya 2 orang."

"A..apa? Darimana kau tahu Mark?"

"Kau lupa aku enigma Hyung? Penciumanku sangat tajam. Dan aku dapat mencium samar 2 aroma yang ada di tubuh Lucas. Sepertinya mereka tidak berusaha mengunci aroma mereka. Bukankah ini terasa seperti sebuah tantangan untukku?" Mark menyeringai ngeri sambil mengepalkan tangannya. Lucas adalah temannya sejak kecil. Dan sekarang ia sekarat. Tidak tahu karena apa dan apa alasannya. Jelas ini tantangan bagi Mark maupun Red Moon.

"Aku akan menyiapkan beberapa orang untuk berjaga di daerah perbatasan jika begitu. Apa menurutmu ini ada hubungannya dengan Grey Moon, Mark?"

"Aku tidak tahu. Rasanya terlalu cepat menyimpulkan karena walaupun kita bermusuhan dengan Grey Moon, bukankah selama ini tidak pernah ada bentrokan tanpa sebab yang jelas seperti ini?"

Johnny mengangguk,

"Ya, ini pertama kalinya Mark.."

Atensi Mark teralihkan oleh dering handphone di saku kirinya. Mark melihat nama yang tertera di handphone dengan gambar logo apel digigit itu. Hendery.

"Ya, hallo, Hen."

....

"Apa maksudmu? Bagaimana bisa?"

....

"Kau sudah mengeceknya ke flat?"

....

"Cukup Hen! Aku tidak mau mendengar alasanmu. Cari. Haechan. Sampai. Ketemu.!"

Mark berusaha menghubungi Haechan namun panggilannya tidak tersambung, di luar jangkauan. Mark terakhir mendapatkan pesan dari Haechan adalah saat Haechan akan menuju halte menggunakan payung pemberian temannya, yang Mark tau temannya itu adalah Hendery.

Mark membanting handphonenya keras ke sofa di ruangannya membuat Johnny terdiam. Dari percakapannya tadi rasanya Johnny paham bahwa Mark memiliki masalah lain diluar pack.

"Ahhh,, sialan!!!" Mark memejamkan matanya menahan emosi yang semakin memuncak. Belum selesai 1 masalah, masalah lainnya datang. Haechan tidak tahu kemana. Hendery yang tadi telah selesai dengan urusan mobilnya segera menyusul Haechan ke flat hanya untuk memastikan Haechan sampai di flatnya dengan selamat. Namun begitu Hendery sampai, Haechan tidak ada tanda sudah kembali. Awalnya Hendery berpikir mungkin Haechan pergi ke minimart dekat flatnya, namun sejam menunggu pun Haechan tidak kembali ke flat. Hendery gelisah dan memutuskan untuk menghubungi Mark dan menceritakan semua kejadian yang dialaminya tadi. Termasuk kabel yang terpotong di kap mobilnya. Tukang bengkel yang dipanggil Hendery mengatakan kemungkinan itu adalah perbuatan yang sengaja dilakukan karena potongannya halus seperti dipotong oleh benda tajam.

SIGMA [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora