S2 Farewell

5K 418 71
                                    

Jaehyun menyusuri hutan dengan hati bergemuruh. Riak di netranya Jaehyun tahan sambil berlari menerobos kawasan. Tujuannya hanya pada bangunan menjulang megah yang letaknya jauh berseberangan dengan mansion miliknya. Tempat adik kembarnya terbaring lemah saat ini.

"Jika kita terlambat sedikit saja, Jason akan mengami brain death! Itu sama saja dengan mati!"

Apa? Apa yang dilakukan Jeno sampai ia seperti ini?

Jaehyun berusaha mengendalikan dirinya. Bagaimanapun Jaehyun tidak tahu duduk permasalahannya. Jaehyun ingin memastikan terlebih dahulu benarkah Mark yang menghajar Jeno. Karena Jaehyun tahu, Jeno tidak mungkin dikalahkan Alpha biasa.

Dan disinilah Jaehyun. Berdiri menghadap bangunan yang tidak asing baginya selama setahun belakangan. Kebetulan sekali, orang yang ingin ditemuinya ada di pekarangan rumah bersama orang yang dirindukannya. Jaehyun mengepalkan tangannya.

"Mark."

Yang dipanggil menoleh dan terdiam. Cukup tahu maksud dari kedatangan Elder di depannya. Haechan yang melihat kedatangan Jaehyun beringsut mendekati Mark. Tidak setakut sebelumnya, hanya refleks tubuhnya memang demikian.

"Ada apa pagi-pagi kemari, Jaehyun? Donghyuck tidak bersamamu. Kutebak kau mencariku."

"Ya, aku memang berurusan denganmu. Langsung saja aku malas berbelit-belit. Apa kau yang menghajar Jeno dini hari tadi?"

"Dia memang pantas dihajar! Dan ya aku yang melakukannya."

Mark mendengus kasar, seakan diingatkan dengan perbuatan kotor Jeno pada Omega-nya dini hari tadi.

Jaehyun tiba-tiba mencekik kerah Mark, Haechan terpekik mundur karena terkejut dengan serangan cepat Jaehyun.

"Kau... Memangnya apa yang dilakukan Jeno hingga kau membuatnya seperti itu? Kau tahu Jeno tidak akan bisa membalas pukulanmu karena tanda sialanmu itu. Pengecut sekali kau memukuli orang dan berlindung dibalik Mark of Cain-mu!"

Mark menepis cengkraman Jaehyun di kerah lehernya dengan sekuat tenaga. Jaehyun itu jauh lebih kuat dari Jeno. Mark mendecih.

"Apa yang Jeno lakukan? Jika kau tahu, memang kau mau apa? Kau sungguh ingin tahu? Ingin tahu bahwa adik kembarmu itu menyelinap masuk ke kamar Haechan, menyentuhnya dengan paksa bahkan di saat Haechan masih mengalami reaksi trauma padanya? Apa bedanya Jeno denganku jika begitu? Sama saja bukan? Jeno menyetubuhi Haechan yang bahkan tubuh Haechan saja gemetar tidak berdaya dalam sentuhannya! Arghhhh! Bajingan sekali adik kembarmu itu Jaehyun!"

"Tapi kau tahu tidak, Jeno bukannya tidak bisa membalasku karena tanda yang kumiliki. Jeno itu orang terbebal yang kukenal. Dia pasti akan melawan dengan caranya sendiri. Saat itu.. Jeno tidak berdaya melawanku karena Jeno dibawah kuasa Sigma Tone Haechan ..."

Jaehyun menatap Mark tajam, tidak percaya dengan apa yang didengar telinganya. Namun mengingat betapa denial-nya seorang Jeno. Kemungkinan itu ada. Netra Jaehyun beralih dari Mark menuju Haechan. Menatap dalam pada manik mata Haechan yang selalu tampak sayu.

"Jadi Haechan, kau sudah kembali mendapatkan pheromone-mu? Aku bisa mencium aroma yang menguar dari tubuhmu sekarang.. aku...maaf.. Jeno. Aku minta maaf mewakili Jeno padamu Haechan."

"Dia tidak bisa bicara sekarang? Sampai kau yang mewakilinya minta maaf? Well I know that.. Jeno won't realize his fault. Gila sekali."


"Bukan.. Jeno.. dia koma.. aku tidak tahu kapan dia bangun kembali."



---



"John! Bagaimana persiapannya? Lancar semua?"

"Begitulah, Lucas. Tapi aku gugup juga ternyata.."

"Yoo, Dude! Ini mimpimu kan? Menikahi Ten! Ahh aku juga jadi ingin secepatnya menikahi Renjun, rubah cantikku! Neomu happy!"

SIGMA [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz