S2 Blooming Day

5.6K 456 44
                                    

Suasana cerah menyelimuti mansion Red Moon. Aroma bayi memenuhi ruangan tempat Luna Red Moon berbaring.

"Chani, selamat ya.. astaga apa kau sangat mencintai Mark? Lihat Njun, wajah Minhyung persis Mark."

"Ku benar Jaem! Rugi sekali ya Haechan tidak dapat kemiripan sedikitpun dengan baby Minhyung! hahaha."

"Ish Na, Njun.. kenapa malah meledekku?"

"Tapi itu kenyataan Chan, awhhh Minhyung tampan sekali sih, ya ampun iris biru safirnya menyihirku! Minhyung cepatlah dewasa aku akan menunggumu!!"

"HEHHH!" Renjun dan Haechan serempak berteriak pada Jaemin, ditambah pukulan pelan dari Renjun di kepala Jaemin yang tampaknya mulai tidak waras.

Ketiga Omega itu bercanda tawa di ruangan sang Luna. Terkadang bergantian, bukan, berebut ingin menggendong Minhyung yang tertidur pulas. Minhyung lebih sering terlelap di siang hari dan terbangun di malam hari. Membuat Haechan kelelahan karena kehilangan jam tidur malamnya. Tapi tidak apa, Haechan sangat menyayangi bayi tampannya itu.

Tetua Sandara sering memberikan ramuannya untuk Haechan minum, katanya bagus untuk proses penyembuhan di rahim sang Sigma yang baru melahirkan. Terbukti sebulan setelah melahirkan, tubuh Haechan sudah sepenuhnya pulih.

Haechan sekarang tidak melanjutkan kuliahnya, itu keinginan Mark. Mark tetap melanjutkan kuliahnya tapi melarang Haechan kuliah. Sebenarnya Mark hanya tidak ingin Haechan bertemu Jeno ataupun Alpha lainnya. Mark memang seposesif itu. Apalagi ditambah kehadiran bayi Minhyung yang merebut seluruh atensi Haechan. Mark kadang merasa di nomorduakan. Tapi tidak apa, toh itu anaknya sendiri belum lagi wajah Minhyung benar-benar persis dengan Mark!

"Shhh, anghhh Markk.. move faster please.."
Racau Haechan dibawah kungkungan Mark malam ini.

"As your wish, darling..." Mark mempercepat temponya memompa tubuh tan Haechan yang mengkilat karena keringat dibawah sinar lampu kamar yang temaram. Membuat Haechan terlihat sangat seksi di mata Mark. Aroma vanilla dan lavender menguar kuat di ruang itu. Mark membiarkan Haechan melepaskan aromanya karena itu membuat Mark semakin bergairah. 

"Akhh.. ohh .. Ma..Mark.."

"Enghhh oh Haechan, ini nikmat.. sekalih..."

Tubuh Haechan semakin kepayahan menghadapi genjotan Mark. Disaat Mark dan Haechan hampir mencapai pelepasannya,

"Oeekkkkkk,,, oeekkkkkk....."

"Hahh, astaga!! Minhyung!"

Haechan segera beranjak, mendorong tubuh Mark yang terkejut karena penisnya tercabut dari lubang hangat Haechan. Haechan beralih pada ranjang kecil di samping ranjang besarnya. Meraih bayi Minhyung, mendekapnya di dada telanjang Haechan, menepuk bokongnya berusaha menenangkan tangisan Minhyung.

"Haechan, kita belum selesai..."

"Mark, aku harus membuatkan susu untuk Minhyung. Mengalah kali ini, kau bisa kan?"

Mark melihat Haechan mengenakan jubah tidurnya, berjalan menuju meja yang ada di dalam kamar. Membuat susu untuk bayinya. Mark melirik pada bayi Minhyung yang diletakkan Haechan di ranjang mereka. Mark melihat bayi tampan itu balas menatap Mark dan sedetik kemudian Minhyung terkikik kecil.

"Setan kecil ini, kau mengerjaiku ya?"

Tiba-tiba Minhyung kembali menangis kencang, Haechan berlari mendekati bayinya. Menatap Mark curiga.

"Kau apakan Minhyung? Tadi dia sudah tenang waktu kuletakkan di ranjang.."

"Ahh tidak kok.. aku hanya bilang aku sangat mencintainya.."

SIGMA [END]Where stories live. Discover now