S2 Fall ⚠️

6.6K 369 57
                                    

"John!"

"Oh, sudah kembali Lucas? Mengapa kau tidak memberikannya pada Haechan?"

Johnny melihat Lucas membawa pulang kembali sebuah tas yang berisi pakaian dan obat-obatan. Salah satunya supressan. Sudah hampir 10 hari Haechan berada di mansion Grey Moon, jadi Johnny berinisiatif membawakan supressan untuk berjaga-jaga.

"Itulah masalahnya John, jangankan sampai ke mansion, di perbatasan saja aku sudah tidak diperbolehkan masuk. Menyebalkan sekali! Jika aku tidak ingat bahwa kedua pack kita sedang melakukan gencatan senjata, sudah kuhabisi mereka.."

"Apa alasan mereka melarangmu? Mereka mengatakan sesuatu?"

"Alpha penjaga perbatasan itu hanya berkata bahwa Haechan tidak mau menerima tamu sampai beberapa Minggu ke depan. Well dude, tentu saja aku tidak percaya."

Rasa ganjal itu kembali menyergap Johnny. Rasa yang sama saat ia mendengar Haechan akan merawat Mark disana.

"Rasanya ada yang tidak beres, aku akan kesana besok..."

"Aku ikut ya, aku ingin membawa Minhyung pada Haechan. Minhyung pasti senang sekali dan tentu saja Haechan tidak mungkin menolak kedatangan anaknya sendiri kan?"

Renjun menyela ucapan Johnny. Sedari tadi mendengarkan pembicaraan Johnny dan Lucas, mate-nya.

Johnny mengangguk setuju pada usulan Renjun. Namun Johnny akan membawa dua kali lipat jumlah kawanan yang akan pergi bersamanya. Hanya berjaga-jaga, kau tahu? Membawa Minhyung seperti membawa harta karun. Tentu saja karena bayi tampan itu calon King di masa depan.

"Nah, kalau begitu aku juga akan i.."

"Tidak, Lucas. Kau disini menjaga mansion. Jika kita berdua pergi, tidak ada yang memimpin kawanan."

"Ashhh, baiklah .."

Renjun berlari kecil kembali kamarnya mendengar suara bayi menangis. Minhyung tidur sementara bersama Renjun dan bergantian dengan tetua Sandara. Beberapa hari terakhir ini, bayi Minhyung sering sekali menangis tanpa sebab. Renjun pikir mungkin bayi tampannya merindukan Haechan. Maka dari itu Renjun ingin ikut ke mansion Grey Moon.

---

"Shhh, ... Lepaskan.. aku, Jeno Hyung..hh"

"Sebentar lagi ya?"

Haechan menatap tubuhnya sendiri yang sangat kacau di cermin. Jeno sengaja membawa tubuh Haechan ke depan cermin. Lubangnya menelan habis penis Elder di belakangnya. Lehernya masih perih karena marking yang Jaehyun dan Jeno lakukan semalam. Ya, baru semalam dan hari ini Jeno kembali menyetubuhi Haechan.

Hanya Jeno. Memanfaatkan siklus heat Haechan yang pada dasarnya dipancing muncul dengan sedikit ramuan tambahan yang membuat heatnya sangat kuat mempengaruhi Haechan.

"Haechanhh, kau lihat?.. tubuhmu ini milikku... Aghhh, seluruhnya milikku."

Haechan memejamkan matanya, terlalu malu melihat pemandangan yang terpantul di cermin. Menjijikan melihat wajahnya sendiri yang merasa kenikmatan dengan sodokan Elder di belakang tubuhnya.

---

"Kalian berhasil, Jay. Bagaimana kondisi Haechan sekarang?"

Tetua Jisoo berbincang bersama Jaehyun di ruangan tempat Mark dirawat.

"Jeno saat ini sedang bersama Haechan. Dan aku suka sekali efek dari ramuan-mu tetua. Haechan benar-benar tidak berdaya menghadapi hasratnya sendiri. Kau harus memberikannya lagi, karena aku masih ingin menikmati tubuhnya."

Tetua Jisoo tertawa, mengetahui ramuannya bekerja dengan luar biasa itu sangat menyenangkan. Sebenarnya selama seminggu tetua benar-benar memberikan susu untuk membangun kepercayaan Haechan. Haechan itu baik hati. Mudah percaya. Kelemahannya.

SIGMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang