Traitor

4.8K 547 10
                                    

Mark memasuki apartemennya, menemukan Omega-nya sedang berkutat di dapur di hari Minggu ini. Aroma harum menyeruak di dapur itu. Mark tersenyum dan berjalan mendekati Haechan. Haechan yang tampak sibuk dan serius memasak tidak menyadari kehadiran Mark, sampai dua buah lengan melingkari perutnya dari belakang membuat Haechan terkejut.

"Oh hai Mark.. sudah pulang? Kemana saja?"

Haechan menolehkan kepalanya kesamping menemukan wajah Mark yang bersandar di bahunya.

"Hmm, dari rumah ayahku. Apa yang kau masak?"

"Aku sedang memasak bulgogi, kau suka kan?"

"Ya aku suka Haechan. Dari wanginya sepertinya enak sekali.. kau sangat pandai memasak.."

Yang dipuji hanya tertawa pelan sambil melanjutkan kegiatan memasaknya dan oknum yang memuji masih tetap memeluk tubuh yang lebih mungil dari belakang. Nyaman sekali.

"Eummm, ayahmu itu seperti apa Mark? Dan rumahmu dimana.. jauh ya sampai kau memilih tinggal di apartemen?"

"Tidak terlalu jauh, manis. Mungkin besok aku akan membawamu ke rumahku, kau mau kan? Ah tidak, aku memaksa sebenarnya."

Wajah Mark mendusal ke bagian belakang leher Haechan.

"A..apa? Ke rumahmu? Hmm untuk apa tapi Mark?"

"Oh, kau keberatan? Bertemu calon mertua tentu saja.. apa lagi memangnya?"

Haechan mematikan kompor listriknya dan berbalik menghadap Mark, matanya berbinar lucu. Cantik sekali.

"Ca.. calon mertua? Aku.. maksudmu kau mau mengenalkanku pada orangtuamu?"

Mark terkekeh,

"Ayahku tepatnya dan juga keluarga besarku. Ibuku sudah tiada.. mau kan? Jangan takut karena semua anggota keluargaku itu baik."

Mark menarik tubuh mungil Haechan ke pelukannya, tubuh yang begitu pas di pelukannya dan begitu membuatnya candu. Sedangkan tubuh yang berada dalam rengkuhan Mark itu tampak sedang berpikir, ingatkan bahwa Omega ini memang overthinking.

Semua anggota keluarganya? Memang ada berapa banyak?

-

Lucas berlari kembali menuju ke kawasannya. Otak Lucas tidak habis pikir dengan apa yang baru saja didengarnya dari Renjun. Tolong rahasiakan bahwa sebenarnya Lucas dan Renjun adalah sepasang Mate. Mereka sudah cukup terluka dengan kondisi keduanya yang berada di pack yang bermusuhan. Lucas terus berlari memecah keheningan malam kawasan Red Moon.

Aku harus segera menghubungi Marcus , batin Lucas.

Sesampainya di rumah sang pemimpin, Lucas bertemu Johnny yang tampaknya baru sampai juga.

"Kenapa dude? Kau tampak kacau sekali!"

"Ini gila Hyung! Aku harus segera menemui Mark di kota. Waktunya sangat mepet." Lucas masih menetralkan nafasnya. Ia tadi berlari tanpa shifting menjadi serigala.

"Sabarlah, kudengar dari tetua bahwa besok Mark akan kemari. Aku juga membawa informasi penting mengenai Elder Grey Moon."

"Oh jadi besok Mark akan kesini? Wah baguslah.. bagaimana kondisi King?"

"Tidak terlalu baik, tapi tidak buruk juga. Sama seperti sebelumnya. Hanya saja memang waktunya sudah semakin dekat untuk Mark menggantikan King."

Lucas menganggukkan kepalanya paham. Memang lebih cepat lebih baik. Pemimpin Grey Moon yang sekarang sangat kuat, tidak akan sebanding dengan King mereka yang memang sudah tua dan kondisi tubuh ya tidak sehat. Jika perkiraan Lucas benar, dalam waktu yang tidak dapat diperkirakan, akan terjadi perang yang kedua kalinya antara Grey Moon dan Red Moon. Dan oleh karena itu, Mark harus segera diteguhkan menggantikan ayahnya menjadi King alias pemimpin dari Red Moon. Status enigma yang dimiliki Mark merupakan lawan sebanding dengan Elder kembar lawannya.

SIGMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang