Heat? Rut?

10.7K 1K 11
                                    

Drap drap drap..

Langkah kaki Haechan agak tergesa untuk meninggalkan kampusnya saat ini. Entah kenapa ia merasa tidak enak badan. Dapat dirasakan tubuhnya mulai berkeringat, tangan dan kakinya terasa dingin, rasanya seperti demam namun juga pening menerpa di saat bersamaan.

"Apa aku harus mengunjungi klinik terlebih dahulu? Kurasa aku membutuhkan obat.." Haechan bergumam dalam hati.

Langkah kaki yang tadinya diarahkan menuju pintu keluar kampus ia belokkan menuju klinik. Di kampusnya memang menyediakan klinik dengan dokter jaga yang berasal dari fakultas kedokteran yang sedang magang. Haechan mulai berlari karena ia takut jatuh pingsan sebelum mencapai ruang kesehatan tersebut, peluh mulai bermunculan di sela-sela anak rambutnya.

Namun, sebelum Haechan sampai di ruang kesehatan, sebuah tangan mencekalnya dan menarik tubuh mungil tersebut hingga masuk ke dalam sebuah ruang kelas kosong yang berada 2 ruangan sebelum ruang kesehatan. Hampir saja Haechan berteriak jika tidak melihat sosok yang menculiknya tersebut.

"O-oh, Mark? Apa yang kau lakukan di sini?"

Mark mengernyit dan menatap Haechan,

"Kau tidak apa-apa? Aku melihatmu berlari tergesa dan tampaknya kau tidak sehat.. Kau mau kemana Haechan?"

"Aku mau ke ruang kesehatan! Kupikir aku demam, ba-bagaimana jika aku tertular virus berbahaya?"

Mark masih menatap Haechan, perlahan kerutan di keningnya berganti menjadi seringai tipis di bibirnya, Mark dapat mencium sebagian wewangian dari pheromone Haechan yang mulai menguar lebih tajam dari beberapa wewangian lainnya.

Cedar, Tonka Bean serta Spicy balsamic adalah wewangian yang Mark maksud. Ketiganya adalah aroma yang biasa dimiliki oleh Alpha dominan atau superior. Oh, apakah anak ini akan segera memulai rut-nya? Mengingat ketiga aroma yang muncul menguar tajam adalah aroma Alpha.

"Sialan.. jadi dia Alpha? Bagaimana mungkin!"

"Aku tidak percaya, Marcus. Rasanya ada yang salah dan aneh dari Omega ini. Tapi entah kenapa aku sangat menyukai aromanya."  Black, serigala Mark berkata melalui mindlink-nya.

Haechan merasa tubuhnya mulai terasa panas dan kakinya lemas, kepalanya sungguh pening dan ia tidak mampu menahan bobot tubuhnya. Haechan mulai tersungkur perlahan di bawah kaki Mark.

"Annghh.. a-aku.. panass"

Haechan mulai meringis dan merengek, entahlah ini pertama kalinya Haechan merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Ia merasakan lonjakan adrenalin di tubuhnya mulai tidak terkendali, menerjang setiap saraf dan mengalirkan gelenyar yang membuat tubuhnya merinding.

Saat Haechan membuka matanya, Mark dapat melihat dengan jelas kilatan emas di mata Haechan, dan saat itu pula Mark tanpa disadari mengeluarkan pheromone-nya dengan begitu kuat dan pekat. Haechan tercekik, bibirnya terbuka tanpa suara.. udara di sekeliling Haechan seakan mulai tertarik menjauh dari dirinya, mata bulat Haechan semakin memancarkan emas semurni madu dan tiba-tiba saja Haechan seakan melihat dinding terasa runtuh, langit-langit kelas rubuh, dan lantai luruh. Haechan pingsan.

Mark masih mematung, ia tidak mempercayai kejadian yang baru saja ia lewati. Apa tadi? Tanpa Mark sadari bisa-bisanya ia mengeluarkan pheromone sekuat jika ia sedang bertarung melawan Alpha lain. Apakah anak yang sekarang terkapar di depannya itu memicu pheromone-nya?

Suara bising mulai terdengar di luar kelas dan Mark secepat yang ia bisa langsung menggendong Haechan dan membawanya keluar menuju tempat parkir dimana mobilnya berada.

SIGMA [END]Where stories live. Discover now