Mission

5.8K 493 62
                                    

Mark membuka matanya, ia melihat sekelilingnya. Ini kamarnya, semalam Johnny dan Lucas menggotong Mark karena Mark kehilangan kesadarannya. Mark mencoba untuk bangun dan menggeram merasakan dadanya masih meninggalkan rasa nyeri. Bisa kau bayangkan rasa sakitnya sampai Enigma sekuat Mark tumbang?

[ Lebih sakit dari saat kau mendengar kabar biasmu menikah. - author Noona. ]

Mark menyenderkan tubuhnya di sandaran ranjangnya. Masih memegang dadanya yang menyisakan denyutan nyeri. Mark kembali memejamkan matanya mengingat suara Haechan yang memanggil namanya terngiang di kepalanya kemarin.

Haechan, Haechan.. selamanya Omega-ku. Apa yang mereka lakukan padamu Haechan? Maafkan aku.. aku akan segera menjemputmu..

Bulir bening menetes runtuh dari manik mata King Red Moon pagi hari itu. Menangisi Omega-nya, Sigma-nya yang lagi-lagi gagal ia jaga. Namun dibalik tangisan itu, sang King bersumpah akan membalas siapapun yang telah melukai Haechan. Dengan perang sekalipun.

Ketukan terdengar di kamar Mark. Pintu terbuka tanpa menunggu persetujuan Mark, tetua Sandara memasuki ruangan diikuti dengan Lucas, Johnny, Renjun, Jaemin dan Taeyong. Tetua Sandara memberikan ramuan dan Mark meminumnya, nyeri yang dirasakan Mark berangsur berkurang walaupun tetap tidak hilang seluruhnya. Ramuan itu hanya berfungsi mengurangi efek sakitnya tapi tidak menyembuhkan. Tentu saja tidak bisa sembuh sebelum Mark kembali bersama Haechan.

"Marcus,, aku sudah dengar apa yang terjadi semalam. Tapi percayalah, aku bisa merasakan janin dalam kandungan Haechan baik-baik saja. Setidaknya mungkin itu bisa sedikit menghiburmu."

"Hmmm, ya tetua."

Dalam hati Mark masih bersyukur mendengar perkataan tetua Sandara.

"Aku ingin segera pergi menjemput Haechan! Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Elder kembar bajingan bangsat sialan itu harus menanggung akibatnya, aku bersumpah demi mendiang ayahku!"

"Tenang Marcus, kita akan berangkat malam ini juga.. malam ini.." Lucas menatap Mark.

"Aku akan menunjukkan jalan terdekat menuju mansion Grey Moon. Percaya saja padaku. Meskipun aku Omega, tapi seumur hidupku kuhabiskan bermain di hutan itu bersama ayahku."

Renjun meyakinkan Mark. Ia juga ingin menyelamatkan Haechan. Renjun kasihan dan memang kelakuan mantan pemimpinnya itu tidak masuk akal. Mengambil mate orang lain untuk memiliki keturunan, sintingkah?

"Aku dan Taeyong Hyung akan mencoba membujuk Jaehyun Hyung dan Jeno. Aku tidak tahu berhasil atau tidak tapi setidaknya mencoba itu lebih baik daripada tidak.."

Kali ini Jaemin yang bersuara. Taeyong? Hanya diam menatap Jaemin yang sedang bicara sambil sesekali menganggukkan kepalanya.

Queen and his manner. Less talk, do more. Yeah, something like that.

"Oke, jadi Mark kita akan berangkat menuju mansion Grey Moon malam ini. Sesampainya di sana, kita bagi menjadi dua kelompok. Taeyong, Jaemin dan aku akan mencari para Elder itu, sementara kau, Lucas dan Renjun mencari Haechan. Gunakan open mindlink agar kita dapat berkomunikasi. Kuharap semua berjalan sesuai rencana"

Johnny menjelaskan pada Mark yang dibalas dengan anggukkan.

"Bolehkah aku ikut?"

Suara interupsi membuat semua yang di ruangan menoleh. Tetua Sandara mengajukan diri untuk ikut?

"Aku hanya ingin berjaga-jaga. Tolong jangan lupakan tetua Jisoo yang juga ada di sana. Setidaknya aku bisa sedikit membantu menahannya. Lagipula, sudah sangat lama aku tidak bertemu dengannya. Rindu mungkin?"


SIGMA [END]Where stories live. Discover now