S2 My Sigma ⚠️

7.9K 390 22
                                    

Perlu bantuanku, Haechan?

Jantung Haechan berisik sekali, dan Haechan yakin Jaehyun bisa mendengarnya. Haechan masih berusaha mempertahankan akal sehatnya saat ini. Melawan hasratnya yang meraung ingin disentuh. Dadanya naik turun saat Haechan berusaha mengatur nafasnya yang menderu.

"Hhh.. Hyung, bisakah kau.. keluar saja?"

Haechan sedikit bingung, rasanya ia sudah mengunci pintu kamarnya. Bagaimana caranya Jaehyun di sini? Di kamar mandinya? Well, Haechan memang tidak sempat menutup pintu kamar mandinya tadi.  Jaehyun tersenyum lembut.

"Keluarlah dari bathtub Haechan, tubuhmu bisa kedinginan, biar kubantu."

Jaehyun memegang lengan Haechan berusaha membantu Haechan berdiri, Haechan melenguh pelan saat merasakan kulit lengannya bersentuhan dengan jemari Jaehyun. Itu terasa seperti aliran listrik statis. Tubuh basah Haechan limbung ke arah Jaehyun, dan Jaehyun merengkuhnya. Kini keduanya tampak seperti sedang berpelukan. Jaehyun tersenyum saat dirinya bisa merasakan degup jantung Haechan yang bersaut-sautan.

Haechan berusaha mendorong tubuh Jaehyun yang kini ikut basah karena memeluk Haechan. Namun tenaga Haechan seakan menguap. Sentuhan dan pelukan yang Jaehyun berikan sukses membuat tubuh Haechan meremang dan bergetar hebat.

Ini tidak baik. Tidak boleh!

Batin Haechan berteriak, namun gelombang heat yang dahsyat dalam tubuhnya seakan menutupi semuanya. Menutupi akal sehat, pikiran dan hatinya. Karena saat ini, tangan Haechan menarik kerah pakaian Jaehyun dan menempelkan bibir plum nya di bibir Jaehyun. Omega dalam diri Haechan telah sepenuhnya mengambil alih kewarasannya.

Jaehyun yang menerima 'serangan' itu tersenyum miring dibalik ciuman yang Haechan lakukan. 

Got you, Haechan.

"Emmhhhh...."

Haechan mendesah pelan saat Jaehyun mulai melumat bibirnya, mengabsen tiap komponen yang ada di mulut Haechan. Semakin dalam dan intens membuat Haechan menguarkan aroma manisnya semakin pekat.

Ini terasa begitu intim dan memabukkan, bagaimana Jaehyun melumat bibir Haechan turun ke rahang hingga menyesap dalam di perpotongan leher Haechan. Membuat Haechan melenguh dan spontan mendongakkan kepalanya, memperlihatkan leher jenjangnya untuk dihisap oleh Jaehyun.

Tangan Jaehyun bergerak untuk menurunkan celana yang Haechan pakai, kain itu lolos begitu saja menyisakan tubuh telanjang Haechan yang basah. Jaehyun memeluk pinggang Haechan, menempelkan tubuh itu pada tubuhnya sendiri yang masih berpakaian lengkap. Jaehyun meremas pinggang Haechan, kemudian mengangkat tubuh tan itu membawanya ke ranjang.

Jaehyun melihat tubuh telanjang Haechan dan mulai melucuti pakaiannya sendiri lalu menindih tubuh Haechan yang gusar. Aroma Haechan sungguh manis dan menggoda malam ini. Jaehyun memuluti dada Haechan dan sebelah tangannya memasukkan dua jarinya ke lubang Haechan. Membuat Haechan mendesah keras mendapat dua rangsangan sekaligus.

"Hahhh Hyung.. keluarkan itu... Sa...sakit.."

Jaehyun sedang berusaha melonggarkan lubang hangat Haechan dengan jari-jarinya.. tubuh Haechan menggelinjang hebat. Omega dalam dirinya kembali meraung ingin segera dimasuki. Jaehyun membuka lebar paha Haechan, mengarahkan kejantanannya di depan lubang Haechan, menusuk-nusuknya pelan menggoda,..

"Ahh, Hyung.. eunghh..."

"Kenapa? Haechan, say it, hmm?"

Haechan menggeleng, seketika kesadarannya seakan kembali menerjang Haechan yang sekarang mulai meronta saat merasakan kepala penis Jaehyun berusaha memasukinya. Jaehyun yang tahu bahwa Haechan mulai melawan, langsung melesakkan penisnya dengan sekali hentak.

Haechan menganga lebar tanpa suara, kedua alisnya saling bertaut menahan tangisan dan rasa malu, air matanya mengalir. Haechan benci mengakui bahwa tubuhnya menerima sentuhan Jaehyun dengan sangat baik.

"Shhttt.. jangan menangis, sayang.. Sigma-ku.."

Jaehyun memompa tubuh Haechan dengan lembut dan perlahan menaikkan tempo genjotannya semakin cepat. Jaehyun mencium bibir Haechan, bermain lidah dan bertukar saliva.

"Eunghhh... Ahh Jae.. Hyung.. aku..."

Jaehyun membiarkan Haechan dengan ejakulasinya, melepaskan penisnya dari lubang hangat Haechan dan membalik tubuh Haechan. Jaehyun menarik pinggul Haechan agar Haechan menungging memamerkan lubangnya yang basah. Dan Jaehyun kembali memasukinya.

Tubuh Haechan terhentak ke depan serirama dengan hujaman penis Jaehyun. Jaehyun memeluk pinggang Haechan menariknya sehingga punggung Haechan menempel pada dada Jaehyun.

"Ohh, lubangmuu nikmat sekali... Hhh.. Haechann..."

"Anghhh... Heunngghhh... Hiks.. huuhuu.."

"Menangislah sayang,.. ahhh Haechan.."

Jaehyun terus mengendarai tubuh Haechan. Haechan dengan heat sialannya membuat Haechan harus merelakan lubangnya dimainkan oleh Jaehyun. Kepala Haechan pening, hanya sanggup mengeluarkan desahan tiap Jaehyun menghentaknya kuat.

Jaehyun meninggalkan noda kemerahan di leher hingga punggung Haechan.. Jaehyun menarik surai Haechan, membuat Haechan menoleh pada Jaehyun kemudian saling melumat dengan lidah yang bertaut.

Kedua netra berbeda warna itu saling menatap, dengan tubuh si pemilik netra emas yang terus terhentak ulah dari pemilik netra ungu di belakangnya. Ketika Jaehyun merasa ia akan segera keluar, Jaehyun menarik penisnya keluar, membuat Haechan roboh dari menunggingnya.. Haechan membalikkan tubuhnya, mengerang frustasi saat Jaehyun mengangkat sebelah kakinya ke bahu,  kembali menghujamnya dengan cepat..

Jaehyun meraba tanda double marking yang dulu dibuat Mark, mengecupnya dan menjilatnya.

"Aku mencintaimu, Haechann.. Sigma-ku.. Sigma-ku.. takdirku.."

Haechan tidak menjawab, sekelebat kewarasan yang menghantamnya menghantarkan memori Haechan bersama Mark dan Minhyung. Tidak terasa air mata Haechan kembali bergulir.. menangis karena kalah dengan keadaan yang tidak bisa dikendalikan sama sekali...

Malam itu Haechan memberikan tubuhnya pada Jaehyun, menuntaskan gairah Heat yang sangat kuat pada dirinya. Menghancurkan segala kontrol dirinya dengan air mata yang terus mengalir.

--

Di ruangan temaram itu, Mark masih tenang dalam ketidakberdayaannya. Sebulir air mata turun dari sudut matanya yang masih tertutup tanpa diketahui oleh siapapun..

---

Tidur woy!
Sedikit penjelasan ya, Haechan itu puncak Omega. Disebutnya Sigma. In Case aja kalo ada yg bingung Haechan itu Sigma atau Omega.

Voment ya, chapter khusus buat Jaehyuck!

SIGMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang