Chaos

4.6K 543 13
                                    

Haechan baru saja menyelesaikan makan malamnya bersama Mark, dan Mark telah banyak mengenalkan Haechan pada anggota Pack-nya. Haechan hanya berdiri takut-takut dibalik tubuh Alpha-nya. Haechan masih bingung sebenarnya dengan ucapan King yang setuju Haechan menjadi Luna Red Moon.

Haechan itu pintar, dia tahu bahwa Luna ada pendamping dari pemimpin pack. Apa artinya ia dan Mark akan menikah? Haechan merona sendiri membayangkannya, Haechan masih muda, pun begitu Mark. Tapi Haechan mau saja sih, karena ia mencintai Mark.

"Haechan ikutlah denganku, aku akan mengenalkanmu dengan salah satu tetua di Red Moon. Namanya tetua Sandara."

"Oh, haruskah? Maksudku, bukankah tetua itu tidak bisa ditemui sembarang orang? Memang aku boleh menemuinya?"

"Tentu manis. Kau adalah calon Luna disini, dan sudah seharusnya berkenalan dengan tetua Red Moon juga. Kemarilah.."

Mark menangkupkan kedua telapak tangannya pada wajah Haechan, ibu jarinya membelai bibir hati yang penuh milik Haechan. Bibir yang membuat Mark selalu ingin melumatnya.

Dan yeah, Mark melumatnya.

Kepala Mark dan Haechan bergantian ke kanan dan kiri mencari posisi ternyamannya di sela pagutan mereka. Sinar rembulan menembus jendela tanpa kaca di lorong mansion tersebut. Menyinari sepasang Alpha dan Omega-nya yang masih saling menautkan lidah di dalam mulut mereka.

Mark kini berjalan bersama Haechan menuju ke sisi Selatan mansion Red Moon. Mansion yang sangat luas. Haechan rasa pasti ia akan tersesat jika berkeliaran sendiri di sini.
Mark bertujuan untuk menemui tetua malam ini juga. Mempertemukan calon Luna nya sesuai keinginan tetua.

Namun belum setengah jalan menuju ke ruangan tetua Sandara, Mark dan Haechan mendengar suara berisik dan ribut dari arah gerbang mansion. Suara auman dan lolongan yang sangat keras membuat iris Mark seketika berubah menjadi zamrud. Ia tahu dengan jelas arti lolongan tadi.

Penyerangan.

Mansionnya di serang. Siapa? Mark mendecak melihat Lucas berlari menghampirinya, sialan, pikir Mark. Haechan disini, di mansionnya yang sekarang diserang segerombolan serigala?

"Marcus! Red Moon di serang. Ada sekitar 40 serigala berada di pintu masuk merangsek masuk.. aku tidak tahu mereka berasal dari pack mana, tapi ini tidak bisa dibiarkan!"

Lucas melakukan shifting menjadi seekor serigala berbulu coklat muda dan melolong pergi menuju pintu gerbang setelah memberikan laporan pada Mark.

Haechan mengeratkan tangannya dalam genggaman Mark. Takut. Mark memandang Haechan, menggendongnya dan berlari cepat menuju sebuah ruangan. Kamarnya.

"Haechan, Haechanku, Omegaku, tunggu aku disini. Kunci pintu. Jangan bukakan pada siapapun kecuali aku. Paham? Aku harus pergi ke pintu depan membantu anggotaku."

Haechan lirih. Sebenarnya ia tidak mau ditinggal, entah kenapa akhir-akhir ini Haechan ingin selalu menempeli Mark. Tapi Haechan sekarang tidak bisa egois. Mark ada calon pemimpin. Harus mementingkan pack bukan hanya dirinya saja. Haechan menggangguk ribut dan menubruk Mark, menghirup pheromone Mark sebelum kemudian masuk ke kamar dan mengunci pintu.

Mark yang sudah memastikan kamarnya terkunci, berlari, melompat dari lantai 2 menuju lantai 1 dan mendarat dengan wujud Black. Mark shifting di udara. Dengan kecepatan luar biasa Mark menuju arah keributan dan mulai menggigit, menerjang gerombolan serigala di hadapannya.

2, 4, 7 hingga 10 serigala berhasil Mark lumpuhkan dengan mudah, pun begitu Lucas dan Johnny sebagai garda depan Red Moon. Apa ini? Sekumpulan Alpha lemah yang nekat menerobos Red Moon? Setelah semua serigala tersebut terkapar, perlahan mereka kembali pada wujud manusia mereka. Johnny memakai jubahnya kemudian menarik surai seorang pemuda yang masih meringis kesakitan karena luka menganga di pahanya.

SIGMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang