S2 Heat

4K 413 21
                                    

Sebelum matahari terbit, Haechan dengan ditemani oleh Johnny, tetua Sandara dan beberapa kawanan Red Moon sudah pergi menembus dinginnya hutan. Dedaunan meneteskan embun yang jatuh ke tanah. Haechan menaiki seekor serigala Red Moon karena kondisi tubuhnya yang kurang baik. Dadanya berdenyut-denyut.

Haechan masih ingat hatinya yang serasa diremat keras saat Johnny datang membawa kabar buruk. Haechan tidak berhenti menangis, begitupula bayi Minhyung. Seakan paham akan situasi bahwa ayahnya terluka. Renjun dan Lucas tetap berada di mansion menjaga Minhyung. Tidak mungkin Haechan pergi membawa Minhyung yang masih bayi. Takutnya bertema Rogue lain di hutan.

Setelah berhasil memukul mundur kawanan Rogue, Johnny meminta kawanannya untuk selalu berpatroli di sekitar mansion. Johnny menyerahkan keamanan Minhyung di mansion pada Lucas dan Renjun.

"John,, apa.. masih.. jauh?"

Haechan dengan nafas pendek-pendeknya bertanya pada Johnny.

"Bersabarlah, Haechan. Tidak lama lagi kita akan sampai di mansion Grey Moon. Bertahanlah dulu ya?"

Haechan hanya mengangguk lemas. Tubuhnya panas, dahinya berpeluh.ingin segera bertemu dengan Mark, mate-nya. Memeluk dan menghirup pheromonenya agak degup jantungnya tidak berisik lagi.

Haechan sekarang bisa melihat bangunan itu lagi. Bangunan yang sempat membuat Haechan ketakutan. Besar dan minimalis. Tidak ada yang berubah.

Saat Haechan dan kawanannya hendak memasuki mansion megah tersebut, beberapa Alpha berdiri menghadang mereka. Tidak mengijinkan seorang pun masuk kecuali Haechan. Johnny merasa marah dan dipermainkan, jelas sekali Jaehyun berkata bahwa ia dan yang lainnya bisa datang! Tidak lama kemudian, Jeno muncul dari pintu mansion.

"Haechan, masuklah, Mark ada di dalam."

Haechan bergeming, ia takut jika masuk hanya sendirian. Jeno menyadari tatapan Haechan, tersenyum ramah memamerkan mata bulan sabitnya,

"It's okay Haechan. Dan John, maafkan aku. Seluruh kawanan Grey Moon masih belum bisa melupakan kejadian beberapa bulan yang lalu. Dan yeah, mereka tidak ingin membiarkan kalian memasuki mansion."

"Tapi kau pemimpinnya sialan! Perintahkan mereka untuk patuh apa susahnya sih?"

"Aku kalah jumlah tentu saja. Kalian bisa menunggu atau pulang itu terserah. Haechan aman di sini, bukankah Haechan kemari untuk melihat Mark?"

"Tunggu dulu, aku harus masuk memastikan Marcus dalam penanganan yang baik. Lalu membawanya pulang."

Tetua Sandara berucap, Jeno kembali tersenyum,

"Sepertinya belum bisa tetua, kondisi leher Mark sangat parah dan tetua Jisoo sedang berusaha menyembuhkannya. Tunggu saja, bagaimana? Kau melihat pun tidak akan membuat Mark sembuh."

"Ahhh sialan sekali. Haechan, aku akan menunggu di luar mansion, kau oke?"

Johnny memandang netra Haechan yang nampak ketakutan. Tapi Haechan harus melihat Mark. Harus. Haechan mengangguk ribut dan memantapkan hati kembali memasuki mansion yang pernah menjadi mimpi buruknya.

"Jeno Hyung sudah berubah, ia punya Jaemin..."

"Jaehyun Hyung juga menyesal karena kehilangan Taeyong Hyung.. sekarang dia baik...dia yang menolong Mark.."

Haechan terus bergumam pelan sambil berjalan. Jeno bisa mendengar gumaman Haechan karena pendengaran Elder sangat peka, ia merasa geli dengan pikiran Haechan. Lucu sekali..

"Kemarilah Haechan, Mark ada di ruangan tetua Jisoo.."

Haechan melangkahkan kakinya mengikuti Jeno. Di ruangan itu ada Jaehyun yang berdiri disamping ranjang dan tetua Jisoo yang nampak sedang mengganti kain di leher Mark. Kain itu nampak merah pekat. Haechan terpekik dan mulai histeris saat ia melihat tubuh Mark, Alpha-nya terbujur kaku tidak bergerak.

SIGMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang