Destiny

5.4K 545 14
                                    

Mark berbaring di samping Haechan yang sedang tertidur pulas. Omeganya itu nampak kelelahan setelah tadi menata barang-barang miliknya di kamar Mark. Iya, di kamar Mark. Haechan sekamar dengan Mark. Tidak masalah kan toh mereka memang Mate kok.

Mark menatap wajah mulus Haechan,  menggunakan jari telunjuknya untuk menyusuri lekuk wajah Omega manisnya ini. Mark tidak bisa tidur walaupun jarum pendek jam dinding sudah menunjuk angka 3. Pikiran dan fokus Mark sering terganggu akhir-akhir ini. Ada banyak hal yang terjadi dalam waktu berdekatan yang membuat kepala Mark kadang tidak bisa berpikir jernih.

Mark menghela nafasnya, menyamankan tubuhnya di samping Haechan, otaknya kembali mengingat apa yang diucapkan Lucas beberapa jam yang lalu.

"Apa maksudmu Lucas? Kau yakin?"

"Sangat yakin Mark. Jujur saja sampai saat ini aku masih tidak bisa melupakan aroma harum yang tercium malam itu. Dan saat Haechan melewatiku tadi, itu benar-benar mirip, bahkan mungkin sama Mark."

"Tapi tidak mungkin malam itu Haechan ada di sana, Lucas"..

"Nah kan.. maksudku tolonglah Mark jernih kan dulu pikiranmu! Sejak awal kukatakan aku merasa dijebak oleh aroma tersebut. Aku tidak menuduh Haechan.. Waktu aku melewati perbatasan mengejar aroma itu, kemudian aku berhadapan dengan 2 Alpha Grey Moon, aroma itu sepenuhnya menghilang. Tak berjejak sedikitpun di udara. Dan tidak ada sosoknya juga. Pada saat aku menyadari itu aku mengerti dengan cepat bahwa semuanya jebakan. Untuk apa? Aku tidak tahu, memancing perang antar pack?"

Mereka terdiam cukup lama sebelum pada akhirnya Mark membuka suaranya,

"Lucas... Hahh.. sebenarnya aku sudah menemukan 2 Alpha yang menyerangmu.. dan kau tahu? Keduanya mengincar Haechan, mereka ingin mengambil Mateku dari sisiku!"

Lucas menegang. Tubuhnya kaku. Mark yang melihat reaksi tubuh Lucas mengernyit,

"Kenapa? Kau tidak percaya ucapanmu? Mereka bahkan dengan berani me..."

"Mereka Elder, Mark."

Potong Lucas -dengan tidak sopannya- lagi.

"Ulangi ucapanmu dengan jelas, Wong Lucas!"

"Terkait informasi yang akan disampaikan padamu hari ini, Mark. Aku sudah mencari tahu pada teman dekatku yang merupakan anggota Grey Moon. Memastikan siapa yang berjaga diperbatasan malam itu. Dan temanku berkata bahwa malam itu semua penjaga perbatasan dibebastugaskan karena pemimpin pack sendiri yang akan berkeliling."

Lucas menjeda sesaat. Mark masih diam mendengarkan namun rahangnya mengeras. Selama ini ia memang tidak pernah tahu ataupun mencari tahu tentang Grey Moon, hanya sebatas tahu bahwa ada daerah teritori yang tidak boleh dilewati pack masing-masing. Pikirnya, yang penting tidak mencari masalah atau keributan antar pack, beres. Dan Mark tidak peduli juga, awalnya.

"Temanku berkata bahwa Grey Moon saat ini memiliki 2 orang pemimpin. Kakak beradik. Kembar. Dan mereka spesial Mark. Karena mereka berdua merupakan Elder kembar pertama. Aku tidak tahu ini berguna atau tidak namun saat kau berkata bahwa kedua Alpha yang menyerangku mengincar Haechan, aku tidak bisa berpikir lebih buruk lagi. Ah, nama Elder kembar itu adalah... "

"Jaehyun dan Jeno. Benar?"

Lucas sedikit mengernyit bingung,

"Entahlah, mereka dipanggil Jay dan Jason di pack Mark. Apa mereka orang yang sama?"

Kepalan tangan Mark sangat kuat sehingga buku jarinya memutih. Kembar kan? Sudah pasti itu mereka, mungkin keduanya memiliki nama resmi sebagai Elder. Mark semakin tidak paham mengapa kedua Elder itu menginginkan Haechan-nya? Bukankah menurut Haechan, Jaehyun bahkan sudah memiliki mate seorang Queen Omega? Jeno pun begitu dengan Jaemin. Apa sebenarnya yang pemimpin Grey Moon rencanakan pada Omeganya? Mark mulai was was. Pasalnya Elder tidak dapat disepelekan. Walaupun tingkatannya masih dibawah enigma, namun jika berdua, itu setara bahkan bisa melebihi kekuatan enigma.

SIGMA [END]Where stories live. Discover now