bab 3

10.8K 710 8
                                    

Pagi tiba, sang mentari telah naik tinggi dengan bangganya memamerkan sinarnya yg hangat.

Kini aurora, gadis itu telah berada di salah satu kamar asrama akademi britania, ia tengah bermalas malasan di atas kasur setelah beberapa hari lalu berhasil kabur dari kerajaan teratai hitam.
Hah, entah bagaimana sekarang keadaan kerajaan itu. Yg jelas aurora tak mau tau dan tak peduli.
Sungguh ratu yg baik sekali ya aurora ini hahaha

''Master bangun, ayo jalan jalan. Master gak bosan apa di kamar terus aku aja bosen'' rengek al sambil mengusap usap kepala dan padannya di kaki dan lengan aurora.
(Saat ini ia tengah berada dalam wujud kucing nya) skedar info: al memang bisa merubah ia tnya sesuai yg ia mau.

''Gak males gue al, lo aja yg pergi sana lagi mager gue'' tolak aurora mentah ia saat ini memang tengah dalam fase mager berat. Bahkan untuk sekedar nafas pun ia malas ups cada dong hahaha kalo gak nafas metong dong aurora nanti ye gak?

''Yaudah al di kamar aja, al mau pergi liat adegan pertemuan pertama antara male lead dan famale lead'' ucap al dengan nada jutek

''Eh? Emang ini udah harinya ya, kok lo gk bilang bilang sih al'' seketika tubuh aurora menjadi berenargi dan bersemangat seolah rasa malasnya tadi tak pernah ada

''Udah, makanya ayo buruan jan rebahan mulu'' sungut al masih sebal dengan aurora

''Yaudah ayok,l. eh, tapi bentar gue ganti baju dulu. Lo udah siapin cemilan ama minumannya kan?'' ucap aurora buru buru mengganti pakaiannya ia tak mungkin melewatkan satu adegan pun karna tujuannya ada di sini juga mau melihat drama itukn

****

Dan di sinilah aurora, ia tengah berda di salah satu dahan pohon dekat adegan itu terjadi sambil memakan sebuah apel dan al yg berada nyaman di pengkuannya, oh jangan lupakan popcron dan soda yg sudah standby di sampingnya sebagi cemilan pendamping pasca menonton drama klasik secara live

Aurora tengah duduk dqn menunggu adegan pertemuan pertama antara male lead 2 dan famale lead dimulai.

Dan benar saja, tak lama seorang gadis cantik yg terlihat sedang kebingungan berada di sebelah kanan jalan. Dan di sisi lain ada seorang pria tampan tengah berjalan di sisi kiri dengan wajah dingin dan kakunya. Mereka berdua tampak berjalan hingga sedikit lagi akan ber papasan, lalu setelah itu......

Bruk

Bagai takdir yg sudah di susun, kedua orang itu bertubrukan tepat di bawah pohon yg aurora duduki.

''Aws...''ringis si gadis memegangi pelipisnya yg sakit hasil dari tubrukan tadi.

Sedangkan si pria hanya diam memandang dingin gadis yg menabraknya tampa berniat menolong gadis itu. Ia si gadis lah yg menubruk si pria. tidak, tidak ada adegan romantis yg tindih tindihan. Melainkan hanya si gadis yg jatuh dengan tidak elitnya setelah menubruk dada bidang keras si pria. Hahahah gk sesuai imajinasi tau gk wkwkw

''M..maaf aku gk sengaja nabrak kamu, soalnya aku lagi ngelamun'' ucap gadis itu memandang polos pria yg ada di hadapannya. Ada sedikit rasa kagum yg tersirat di mata polosnya itu melihat ketampannan si pria.

Si pria tetap dengan wajah dinginnya. Ia melirik malas gadis itu sekilas sebelum melanjutkan jalannya tanpa sepatah katapun yg keluar dari mulutnya.

''Loh, kok alurnya beda sih sama yg gue baca?''ucap aurora heran, sedari tadi ia menonton drama itu dengan tatapan intens tanpa celah

''Seharusnya kn si cowok nolongin si cewek ya, lah kok ini dia malah diam aja sih. Wah ada yg gak benernih'' cerocos aurora mengomentari adegan yg baru saja ia lihat itu

''Ya mana saya tau master, al kan di dekat master setiap saat, lagian bagus dah tu kalo alurnya ancur, tambah menarik gak sih dramanya'' jawab al santai

''Tapi gue masih penasaran al kenapa alurnya bisa ancur, padahal kita kn gak pernah nyentuh tu segala yg berurusan sama tu novel'' ucap aurora masih dengan nada herannya

''Yo ndak tau kok tanya saya'' ucap al menatap sang master malas. Sedetik kemudian ia tiba tiba melompat dari pangkuan aurora yg membuat sang empu kehilangan keseimbangan dan....

''Al asu!!!'' teriak aurora spontan lalu menutup matanya menunggu bokong cantiknya berciuman dengan tanah

''Loh kok gak sakit ya'' heran aurora yg tak kunjung merasakan sakit. Ia membuka matanya karena merasa tak sampai sampai ke atas tanah setelah kejatuhannya tadi.
Keheranannya segera sirna karna ternyata ia di tangkap oleh seorang pria tampan berwajah dingin yg membuatnya tak jadi jatuh ke atas tanah itu.

''Astagfirulloh setan!!'' teriak aurora spontan.ia langsung turun dari gendongan pria itu

''Siapa yg kamu sebut setan?'' ucap pria itu menatap tajam aurora

''Hehehe maaf gue keceplosan hehe'' cengir aurora dengan wajah watadosnya

'' dasar al an***g liat aja nanti, bakal ku siksa kau ya'' batin aurora dingin

''...........''hening

''Ah ha ha maaf dan terima kasih atas yg tadi, gue pergi dulu ya. Pa pay'' ucap aurora canggung langsung kabur secepat kilat dari sana

''Kucing liar'' gumam pria itu menampakkan seringaiannya.

The aurora Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz