'only mine' bab 03

1.7K 109 12
                                    

Typo bertebaran~

Tandai typo!!!!

________________________________________

Suara bising dari motor sport yg harganya bikin dompet menjerit, saling bersahutan. Di jalanan yg terlihat sepi itu telah terbagi menjadi dua kubu di bagian kiri dan kanan. Masing masing dari mereka memiliki wajah penuh keseriusan. Bahkan di tangan dari sebagian mereka ada tongkat baseball balok kayu dan benda benda lainnya yg biasa di pakai untuk melakukan aksi tauran.

''Heh kutu ngapain lo nantangin geng lion's tauran?! Gak nyerah juga lo selalu kalah dari kita'' ucap adnan dengan nada mengejek melihat seluruh anggota geng suberus dengan raut tengilnya

''Gausah banyak bacot lo. SERANG!!!!'' teriak alex lantang, tampaknya dia adalah ketua dari geng suberus

Tanpa ba bi bu lagi, aksi tauran antar geng LION'S dan suberus pun terjadi dengan sengit. Para inti LION'S masing masing melawan para inti suberus.

Hanya biru lah yg tak ikut dalam aksi tauran itu, memang biru sangat jarang ikut tauran hanya sesekali saja jika kondisi dari geng mereka masuk ke situasi dimana dia harus turun tangan.bisa di bilang biru adalah kartu as nya geng LION'S.

Biru bersandar di sebuah pohon yg agak jauh dari aksi tauran itu, seperti biasa ia terlarut dalam buku yg selalu ia bawa kemana mana seolah tak memperhatikan aksi tauran yg dilakukan antar dua geng di depan sana. Tapi jangan salah, meski begitu biru memiliki kepeka an yg tinggi, walau terlihat acuh, nyatanya ia memperhatikan setiap pertarungan yg di lakukan geng LION'S sehingga ia dapat meningkatkan strategi pertarungan mereka menjadi lebih efisien.

Srak......

Srak....

Srak....

Walau sayup biru masih dapat mendengar suara seperti seseorang yg sedang mengunyah camilan berjenis keripik.
Ia mendongak sekilas menatap arah suara itu berasal. Biru tertegun saat netranya mendapati seorang gadis cantik ber baju putih tengah tertengger manis dia atas pohon,

Biru tak gila dengan mengira itu adalah makhluk gaib, ia masih bisa membedakan antara manusia asli dengan makhluk tak kasat mata itu.

Di sisi lain.....

Aurora tengah asik dengan drama live di depannya, tak mempedulikan atensi seseorang yg tengah menatapnya lekat.

.

.

.

.

Di ujung jalan, terlihat seorang gadis cantik yg tengah menenteng sebuah pelastik putih berlogo khas mini market. Sepertinya ia baru saja pelang dari sana.

Jika ada yg sudah menebak, gadis itu adalah Buana, sang protagonis dari novel 'only mine' seperti yang tertulis di novel, ia baru saja pulang dari mini market  dan hendak kembali ke rumahnya.

Langkah Buana terhenti di tengah jalan, lebih tepatnya terpaksa terhenti akibat sebuah aksi tauran yg menghalangi jalannya untuk pulang.

''Ais, bagaimana ini. Orang orang ini mengganggu sekali, apa mereka tidak tau kalau ini jalan umum, setidaknya jika mereka ingin tauran jangan di tempat umum lah. Mengganggu saja'' gumam Buana kesal bukan main. Pasalnya badannya sudah letih untuk berjalan ke mini market dan langkahnya malah di cegat oleh aksi tauran para pemuda yg tak berfaedah ini.

''HEI!!!!'' teriak Buana lantang, sudah habis kesabarannya jika menunggu aksi tauran itu selesai untuk pulang ke rumahnya.

Aksi tauran itu seketika terhenti, atensi mereka kini tertuju pada asal dari suara cempreng yg berani beraninya menghentikan aksi tauran mereka.

''Bisakah kalian minggir dari jalan ku, dan jangan tauran di tempat umum. Itu sangat mengganggu kau tau, setidaknya jika ingin tauran sewa tempat pribadi kalian sendiri agar tak mengganggu warga umum''

mereka seketika tertegun tak dapat berbicara lagi. Bagaimana tidak, seorang bidadari kini tengah berada di hadapan mereka, wajah imut yg cemberut serta suara omelan itu seolah menghipnotis mereka agar tak bisa berpaling dari gadis berparas spek bidadari itu.

Jika di ibaratkan di dalam sebuah novel, Buana saat ini yg mereka lihat adalah seorang gadis cantik dengan sayap indah berwarna putih yg ada di belakangnya, di tambah kesan cahaya serta bunga yg sangat menyilaukan mata.khas seorang famele lead dari setiap novel.

.
.
.

''Ah, sangat silau. Benar benar aura dari seorang protagonis'' batin aurora menatap datar dan malas drama itu. Sembari tak henti nya mengunyah camilan yg berada di tangannya

'Benar master, author tak pernah gagal mendeskripsikan kecantikan serta kesempurnaan bagi sang famale lead nya' ucap al menyetujui pendapat dari sang master.

Seolah mendengar apa yg aurora batinkan, atensi biru beralih pada aksi tauran teman temannya yg telah berhenti di depan sana. Ia terdiam, menatap seorang gadis yg menjadi pelaku berhentinya aksi itu.

.
.
.

Back to topic...

''Siapa kau?'' tanya aslan menatap lekat gadis yg dengan beraninya menghentikan aksi tauran mereka.

Sebelum Buana sempat menjawab alex langsung memotong ucapan Buana

''Hai gadis cantik, siapa namamu'' ucap dengan nada menggoda, namun tak ayal jantungnya berdegum kencang akibat terpesona oleh kecantikan buana

''Tak penting siapa aku, tapi bisakah kalian menyingkir. Kalian menghalangi jalanku untuk pulang'' ucap Buana cuek, sama sekali tak goyah oleh godaan dari alex

Plak.

''Sekate kate ya lo sama calon bini gue. Mau gue hajar lo'' ucap nathan dengan wajah tengilnya tak tanggung tanggung saat memukul punggung tegap alex hingga membuat sang empu meringis di buatnya.

''Hy cantik, kok bisa di sini malam malam. Bahaya loh. Ayok babang antar pulang mau'' ucap nathan manis menghiraukan ringisan dari alex

Plak...

''Lo itu sama aja ya ogeb. Dasar buaya buntung'' ledek adnan geram melihat tingkah temannya itu.

''Aws..sakin ege!! Bisa bisanya lo mukul kepala berharga gue!! Cari mati ya lo!!''ringis nathan menatap tajam adnan

''Bisa diam tidak!!'' dingin reiki yg sudah jengah oleh tingkah para sahabatnya itu

Sedangkan di sisi aslan ia sama sekali tak menghiraukan bacotan bacotan dari sahabatnya. Perhatiannya tak bisa ter alihkan dari gadis cantik yg ada di depannya ini. Ia menatap lekat gadis yg sedang menggerutu tak jelas itu

''Imut'' batinnya?

Untuk Buana yg kehabisan kesabatannya, ia segera berjalan menerobos para anggota LION'S dan SUBERUS dengan kaki yg di hentak hentakkan juga bibir cantiknya yg tak berhenti menggerutukan entah apa.

Para anggota LION'S dan SUBERUS hanya diam memperhatikan gerak gerik gadis bak malaikat itu hingga ia hiang dari pandangan mereka menciptakan suasana hening di antara banyaknya cowo cowo di sana.

Selang beberapa detik suara dari alex akhirnya memecah keheningan itu.

''BUBAR!! taurannya batal, gue dah gak mood!!'' teriak alex lantang membubarkan anggota nya untuk segera pergi dari sana. Begitu pun dengan geng LION'S yg perlahan mulai membubarkan diri setelah mendapat isarat dari sang ketua.

''RU!!BIRU!!,pulang yok. Ngapain lo situ? Betah amat gue liat'' seru adnan sengan raut menyebalkannya.

The aurora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang