bab 32

4.1K 277 7
                                    

Aurora, kini gadis itu tengah bersantai di sebuah rumah kaca yg di penuhi oleh berbagai macam bunga cantik, dan tentunya langka.
Seperti biasa ia pasti selalu di temani oleh al sis sistem kita.

Kalian pasti Masih ingat saat ini ia sedang berada di mana?

Benar, seperti yg ia katakan di awal. Motonya itu adalah bermalas malasan, seperti saat ini. Padahal seharusnya ia tengah berada di hadapan kaisar emperor walau hanya untuk sekedar menyapa sesuai dengan etiket saja.

Bukan aurora namanya jika dia tak menghiraukan itu semua. Kalian sudah pasti kenal lah kn dengan tabiat fl kita satu ini.

Ok back to topic

''Master apa tidak apa apa kita bersantai di sini?'' ucap al menatap sang master

''Apa peduli gue, lo pasti tau lah kan gimana gue. Ogah banget gue pake lakuin acara begitu segala. Buang buang tenaga banget'' ucap aurora acuh dan malas. Masih menikmati suasana yg paling ia sukai ini dalam diam

''Oh, ia ya. Al kadang lupa master itu orang seperti apa'' ucap al

Tap
Tap
Tap
Tap

''Pst...master, ada cogan datang'' bisik al tepat di telinga aurora. Padahal kan sekeras apa pun dia bicara gak akan ada yg dengar, loak emang

Aurora hanya melirik sekilas arah yg di katakan al itu, dan kembali tak menghiraukan nya

''Salam hormat saya kepada sang bulan paling terang kerajaan loutus hitam'' salam pria tampan itu saat setelah sampai di hadapan aurora

Aurora mengangguk tanda mempersilahkan orang itu berdiri

'' ada urusan apa yg mulia putra mahkota yg agung ini dengan saya hingga sampai di sini?'' tanya aurora dengan nada dingin khas nya

Pria itu tersenyum cerah, menghiraukan nada dingin yg aurora lontarkan padanya

''Hahah, sesuai yg saya dengar. Anda memang sangat santai ya calon adik ipar'' ucap pria itu tersenyum sangat sangat cerah dengan menekan kata calon adik ipar

Aurora memutar bola matanya malas menatap pria yg ada di depannya ini
Sungguh sangat menjengkelkan.

''Apa anda tau yang mulia, malam ini akan ada tontonan yg sangat menarik. Apa anda berkenan menikmati drama itu bersama calon kakak ipar'' datar aurora dengan bibir yg menampakkan seringai miring

Walau sekilas evan merasakan bulu kuduknya naik melihat senyuman yg lebih ke arah seringaian itu

''Hm? Benarkah. Kenapa anda terlihat begitu sangat yakin calon adik ipar''
Ucap evan tersenyum lembut bak malaikat yg jatuh dari langit

''Tidak, anda tak perlu memikirkan apa saja pangeran. Anda hanya perlu duduk diam dan menikmati pertunjukan bersama saya saja dengan tenang'' ucap aurora dengan meminum tehnya anggun

'' biarkan nona bianca melakukan tugasnya'' tenang aurora tak menghiraukan raut bahagia evan yg kini telah berubah

''Apa maksud anda ratu, mengapa anda jadi membawa bawa bia di sini saat ini'' ucap evan mengerutkan keningnya heran

''Haih, anda tak perlu tegang begitu pangeran, seperti yg saya katakan tadi, anda hanya perlu diam dan menjadi seorang penonton yg baik'' santai aurora

'' apa sebenarnya yg anda maksud ratu, jangan coba coba bermain main dengan saya'' semudah membalikkan telapak tangan kini suara dan raut yg evan keluarkan berubah menjadi dingin. Seolah senyum lebar dan menawan yg ia keluarkan tadi tak pernah tampak di wajah tampannya itu

''Kk sedang apa kau di sana!''


================================

Hola mimin up lagi

Min 27/08-2023




The aurora Where stories live. Discover now