bab 25

5.1K 343 19
                                    

Pesta di mulai dengan tarian dansa oleh pemeran utama pesta, yaitu bianca. Ia dan evan berdansa bersama di ikuti oleh tamu tamu lain dengan pasangan nya masing masing.

Tapi, tidak untuk aurora. Mana mungkin dia mau melakukan kegiatan yg tak bermanfaat dan mengeluarkan banyak tenaga begitu. BIG NO

''Ratu, apa anda tak akan berdansa bersama pasangan tampan anda ini?'' ucap jonatahan menghampiri aurora yg tengah duduk di sudut ruangan dengan sepiring cake di tangannya

''Ogah...'' tolak aurora mentah masih dengan raut datar andalannya

''Ratu yakin mau sia siain pasangan setampan saya ini~ jarang jarang loh ada kesempatan bagus begini my queen~'' ucap jonatahan dengan nada mendayu mencoba membujuk ratu kesayangannya itu

Lagi lagi aurora menatap pria di depannya ini dengan tatapan jijik. Andai saja orang ini bukan orang jenius, mana mungkin aurora mau menempatkan manusia spek bo***d begini berada di sisinya. Sangat-sangat menjengkelkan.

''Tidak, lebih baik kau berdansa dengan para non bangsawan lain saja. Aku tak tertarik dengan ajakanmu itu'' ucap aurora dingin menunjuk dengan dagu nya para nona bangsawan yg menatapi jonatahan penuh harap agar di ajak berdansa dengannya.

Sedangkan di sisi lain calvin sudah merasavpanas dingin menatapi interaksi aurora dengan pria yg tak ia kenali nya itu. Sial mereka terlihat sangat akrab, dan entah mengapa rasanya dada calvin teras panas seolah terbakar api

''Apa kau tak akan menghampirinya, dan hanya menatapi kedekatan lady aurora dengan pria itu saja?'' celutuk bianca menatap kakaknya itu dengan tatapan yg mengejek

''Salam yg mulia putra mahkota sang matahari kekausaran emperor, salam yg mulia putri mahkota''ucap calvin memberikan salam sesuai etiket bangsawan ia membungkuk sedikit dengan ogah ogahan dan masih dengan raut datar dan dingin asli pambrik nya.

''Terima kasih kakak ipar, tak perlu formal begitu di hadapan adik ipar mu ini'' ucap evan dengan suara ceria khas nya

Mendengar itu calvin pun menegakkan tubuhnya dan menatap dingin dan acuh dua sejoli yg ada di depannya ini

''Kau memang benar benar dingin ya kakak ipar~'' ledek evan dengan wajah menyebalkannya saat menatap raut datar di wajah pria yg sayangnya adalah kakak iparnya itu

''Oh ia bia, apa maksud ucapanmu tadi? Ada apa dengan lady aurora? dan siapa orang itu?'' tanya evan beruntun dengan raut penuh penasaran

''Tidak yg mulia, dia hanya gadis yg membuat kakal dungin ku ini tertarik''jawab bianca datar. Memang begitulah bianca, dia memiliki wajah dan kepribadian dingin sama seperti keluarganya yg lain

''Benarkah. Dari keluarga mana gadis itu? Apa dia murid dari akademi britania?'' ucap evan penuh semangat

''Benar yg mulia'' jawab bianca singkat.

=========================

Sedangkan di sisi lain, seorang gadis cantik berambut pink dan berwajah polos kini tengah terdiam di sudut ruangan pesta yg tak terlihat denagn matanya menyorot tanjam menyapu setiap inci lokasi pesta itu dan dengan rencan rencana yg sudah tersusun rapi si kepalanya

''Kali ini aku kan berhasil dan harus berhasil, gadis itu harus mati. Agar nasib baik dan kehidupan bahagiaku kembali lagi'' gumam gadis itu penuh penekanan, raut wajah polosnyabl saat ini telah berubah menjadi sangat mengerikan

Ia berjalan perlahan ke arah seorang gadis cantik yg memiiki raut dingin dan pria tampan di sisinya. Gadis berambut pink itu menatap tajam penuh dendam pada objek pandangannya serta sebuah belati tajam berbalut racun yg sudah ia sediakan di balik rok gaun manisnya.

''Al, apa kau sepemikiran denganku'' ucap aurora menggoyang goyangkan gelas wine merah yg ada di tangannya sembri menatap lekat pergerakan seorang gadis yg akan menjadi pemeran di dtama yg akan ia tonton hari ini.

''Hm, anda benar master. Al berfikir gadis gila olitu sudah benar benar menjadi gila'' ucap al menyorot penuh remeh pada objek yg masternya itu tatap

''Ck,ck,ck Sepertinya hal besar akan terjadi, dan sangat di sayangkan pesta meriah ini harus di hentikan'' ucap aurora dengan sorot dinginnya masih setia meonton drama yg akan segera tayang di hadapannya itu.ia sama sekali tak ingin dak tak berniat ikut campur dalam drama itu. Ia hanyalah penonton yg hanya bisa melihat tanpa melakukan apapun.

Apa kalian fikir aurora tetlalu kejam? Ya,memang. Tapi sudah ia katakan kan dari awal, dirinya hanyalah penonton setia yg hanya akan melihat saja. Ia sama sekali dan tak akan ikut campur dalam drama memuakkan itu.

''Mira......''

''Mira.....''

Suara panghilan atas namanya itu tak lagi ia hiraukan, ia hanya fokus pada targetnya malam ini tak menghiraukan hal lainnya.

''Mira!'' seru samuel menghampiri gadis pujaan yg tak kunjung mendengar seruannya itu.

''Mira, ada apa denganmu? Kenapa kau tak dengar saat aku panggil?'' ucap samuel menatap gadis yg telah berhasil merebut hatinya itu dengan penuh kecemasan

''Hmm, tidak apa tuan muada samuel. Maafkan saya, sepertinya saya tak dengar saat anda memanggil saya karna suara musik itu'' ucap mira dengan nada manis menatap samuel dengan raut penuh penyesalan. Entah kemana perginya raut tajam dan mengerikannya tadi yg jelas, saat ini di wajahnya hanya terpampang raut manis penuh kepolosan.

''Tidak, apa apa. Mungkin suaraku yg terlalu kecil saat memanggilmu tadi'' ucap samuel lembut menatap gadisnya itu penuh kelembutan

''Ck,ck,ck sangat di sayangkan cinta pria malang itu harus jatuh kepada gadis gila yg di tutupi oleh kepolosannya itu ck,ckck'' decak aurora menatap iba interaksi samuel dan mira yg tayang tepat di hadapannya itu

''Hu'um benar benar pria malang. Sangat di sayangkan cinta tulusnya qkan hacur berkeping keping saat mengetahui sifat asli gadis pujaannya itu'' ucap al mengannguk setuju akan perkataan sang mster

''Mira, apa kau ingin berdansa denganku?'' ucap samuel sambil mengecup lembut ujung tangan mira

''Eemmm, maaf kan saya tuan muda samuel, sepertinya saya bisa. Saya merasa kurang enak badan saat ini'' ucap mira pelan menampilkan raut sedihnya namun matanya tak kunjung diam menyorot tajam objek yg akan menjadi rencananya

''Ada apa dengan pria menjijikkan ini, dia sangat menjengkelkan. Dari tadi dia terus menahanku disini dan itu membuat rencanaku menjadi tertunda.
Benar benar sangat menjengkelkan. Andai aku bisa pasti aku sudah menikamnya dengan belati racunku ini dari tadi'' batin mira geram menatap dingin pria menyebalkan yg ada di depannya ini

'' kenpa kau tidak bilang dari tadi mira, aku jadi membuatmu berdiri lama di sini. Kalau begitu ayo, aku akan mengantarmu ke ruang istirahat'' ucap samuel lembut dengan nada penuh kecemasan

''Tiadak perlu tuan muda, saya rasa saya akan pergi sendiri saja. Permisi'' ucap mira segera pamit dari sana sebelum pria itu mengoceh lagi


















***********************************

Ketemu lagi ama mimin..........
Seperti biasa, mimin bakalan up di tanggal tanggal merah

Kali ini mimin upnya cuma satu bab aja l. Tapi, ±1000 kata

Terima kasih sudah membaca......

Bay bay...jumpa lagi di tanggal merah selanjutnya.....

The aurora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang