bab 11

7K 510 1
                                    

''Ada apa ini al? Kok tiba tiba'' aurora menatap al dengan raut tanya

''Menjawab master, ini adalah salah satu alur novel dimana tuan muda adrian speardo dan putra mahkota evan berduel untuk memperebutkan hadiah yg akan mereka berikan kepada si fl'' jawab al masuk ke mode pfofesional nya.

''Cih, sangat kekanak kanakan'' decih aurora sinis

''Heem, bilang aja master iri. Iya kan'' ucap al menatap aurora dengan raut menggoda

''Gila ya lo'' aurora bergidik ngeri jika sampai ia benar benar iri seperti yg al bilang

''Udah lah, gausah banyak bacot lagi lo. Cepat siapin gue popcron sama soda, jan lipa bangku santai sama mejanya.'' titah aurora tak mau ketinggalan tontonan seru ini.

''Woke. Siap laksanakan master'' jawab al membulatkan jarinya berbentuk nol tanda setuju.
Dalam sekejap semua yg aurora minta telah siap di depan mata. Hanya tinggal di gunakan saja.

'' menurutmu siapa yg akan menang'' tanya aurora entah kepada siapa sembari memasukkan popcron kedama mulutnya secara teratur, serta matanya yg tak pernah lepas dari pertarungan yg ada di depannya itu.

''Entah lah, mereka berdua adalah kesatria yg hebat dan memiliki skil seni pedang yg tinggi'' jawab farhan

''Benar, tapi yg pasti ini sangat menyenangkn'' seru gara girang

''Oh begitu'' aurora menganggukkan kepalanya

Dua manusia itu kini ikut ikutan bersantai bersama aurora. Tadi setelah al menyiapkan semua yg aurora minta, dua manusia itu malah ikut ngancir bersantai bersamanya. Mereka bahkan tak segan segan meminum maupun memakan popcron yg aurora miliki.

Sebenarnya mereka sempat melongo selama beberapa detik, bertanya tanya darimana datangnyabsemua barang dan makanan ini. Tapi langsung mereka tak menghiraukannya dan memilih ikut menikmatinya saja.

''Al, menurut mu siapa yg akan mengang?'' aurora menoleh ke arah al yg juga ikut serta menonton sambil makan popcron bersama mereka

''Jika menurut novel, duel ini tak akan di menangkan oleh siapapun. Atau bisa di bilang mereka setara, karna kekuatan para duke dengan keluarga kerajaan itu setara, makanya para orang tua mereka memilih membuat anak anak mereka berteman satu sama lain agar tidak ada yg saling menyakiti'' jelas al dengan mulut yg masih setia mengunyah popcron

Aurora hanya mengangguk, lalu sedetik kemudian ia mengeliarkan senyum seringai yg entah apa artinya

''Hehehe, bakal seru nih'' batin aurora tertawa iblis

Sementara itu di sisi lain

Prang...

Prang...

Swusss...

Pedang evan dan rian saling beradu dan berbenturan mengeluarkan suara yg keras dan khas. Selama duel itu berlalu, tak ada satu orang pun dari keduanya yg mengeluarkan suaranya dan hanya fokus pada jalannya duel.

15 menit berlalu, tapi belum aa tanda tanda duel itu akan berhenti. Dan itu membuat aurora perlahan lahan menjadi bosan.

''Hoamm, membosankan'' desah aurora memandang jengah duel yg sedang berlangsung di depannya itu.

''Sabar master, kan sudah saya bilang. Di duel ini tak akan ada yg berhenti sebelum mereka berdua benar benar kelelahan dan kehabisan tenaga'' ucap al malas masih anteng memakan cemilan yg ada di depannya

Aurora tak menjawab dan bersuara sedikit pun. Tiba tiba senyum smirik nya keluar meluhat lurus kedepan tanpa ada yg di tutup tutupi

''Hiiih, kok al merinding ya?'' batin al memeluk tubuhnya sendiri

Di depan sana, tubuh evan dan oliver tiba tiba saja terpental ke arah yg berlawanan sebelum mereka ingin melancarkan serangannya lagi.

''Kyaaaa, putra mahkota evan! Apa anda tidak apa apa?''

''Tuan muda oliver, apa anda baik baik saja?''

Ricuh penonton mendekati kedua orang itu untuk melihat keadaan mereka

''Ugh...itu pasti menyakitkan'' ucap farhan merinding saat membayangkan dirinya berada di posisi salah satu dari mereka berdua.

Bqgaimana tidak merinding, tubuh mereka terpental sangat kuat hingga membuat tembok yg mereka tubruk pecah berkeping keping. Apalagi seeguk darah merah yg langsung keluar dari mulut mereka masing masing memperburuk kondisi mereka.

''Menarik''

''Apa mereka akan selesai?'' tanya gara menatap kecewa kerumunan itu

''Wah apa apan ini kenapa mereka berdua tiba tiba terpental begitu. Snagt tidak asik'' desah gara kecewa namun menatap heran kejadian tadi

''Pasti ada yg sedang bermain main dengan mereka berdua. Ada yg sudah mencampuri duel itu'' ucap farhan masih menatap lapangan latihan yg di jadikan tempat duel itu. Mencoba mencari apa panyabab dan siapa dalang dari kejadian tadi

''Xixixixi,hihihihi'' di lain tempat, lebih tepatnya di samping gara dan farhan.aurora tengah cekikikan tak jelas yg membuat gara dan farhan menatapnya heran.

''Nona aurora, apa anda baik baik saja?'' tanya farhan hati hati

''Hmmm eh? Tidak, aku tidak apa apa'' seolah tersadar aurora langsung merubah raut wajahnya menjadi datar tanpa ekspresi secepat membalikkan tangan seolah raut cekikikan tadi tak pernah ada.

''Apa kau tahu, kau sangat aneh nona aurora'' ucap gara ceplas ceplos tanpa memikirkan situasi dan kondisi.dan itu langsung mendapat tatapan tajam dan malas dari farhan dan aurora.

''Aku tahu, jadi kau tak perlu mengatakannya lagi'' ucap aurora menatap malas gara

''Apa orang ini tak sadar diri. Dia bahkan lebih aneh sdari ku'' batin aurora malas


The aurora Where stories live. Discover now