bab 26

4.4K 300 1
                                    

Setelah meninggalkan samuel, mira melanjutkan perjalanannya menuju target seauai yg ia rencanakan. Memasang wajah lugu nan polos ia mulai mendekati bianca dan yg saat ini tengah berada di salah satu sudut pesta (lagi istirahat kayaknya) dengan raut polosnya ia mendekati bianca hingga tanpa ada ia menyimpan sebuah belati di balik sisi gaun imut nya.

''Salam lady bianca, saya ucapkan selamat ulang tahun'' sapa mira dengan raut dan muka polos seperti biasanya

Bianca hanya mengerutkan kening melihat gadis yg ia benci berada di hadapannya saat ini,
''Siapa yg mengundang orang ini ke acaraku, ku rasa aku tak pernah dan tak akan mengundang gadis licik ini'' batin bianca heran

'' Maaf, saya tak membawa kan anda hadiah mewah karna yg bisa saya berikan hanya ini, semoga lady bianca bisa menyukainya'' lanjut mira sambil tersenyum lebar dia hadapan bianca, tetapi jika di lihat lebih teliti, ada sesuatu di balik senyum lebar nan cantik itu

Brak

Bianca menepis kado mungil yg di berikan mira padanya sembari menatap gadis itu dingin

''Saya rasa saya tak pernah mengundang anda ke pesta saya ini nona, apa anda menyusup ke pesta ini hingga bisa masuk?'' ucap bianca berujar dingin pada mira

Mira tersenyum smirik selama beberapa detik tanpa di ketahui siapa pun.lalu, langsung merubah raut wajahnya menjadi sedih dan menyedihkan

''Saya salah lady bianca, saya tahu bahwa saya orang yg miskin hingga tak bisa membelikan lady hadiah yg mahal hiks hiks'' tangis bianca agak kencang sambil memeluk hadih kecil nya. Dan itu membuat atensi semua tamu mengarah kepada mereka berdua

''Sudah, di mulai'' gumam aurora pelan menatap serius drama yg tayang di hadapannya itu

''Hiks,hiks,hiks. Tapi saya mohon jangan menuduh saya sebagai penyusup dan merendahkan keluarga saya. Ini hanya salah saya karna menjadi orang yg miskin, dan tak sadar diri karna telah berani menghadiri acara mulia yg mulia hiks tapi saya mohon jangan bawa bawa keluarga saya karna ini tak ada sangkut pautnya dengan mereka hiks hiks hiks'' tangis mira pilu dengan suara yg agak kencang hingga semua tamu yg ada di aula pesta dapat mendengarnya

''Astaga, kasihan sekali lady mira. Pasti lagi lagi yg mulia putri mahkota merundungnya''

''Kasihan sekali lady itu, padahal itu bukan salahnya karna menjadi orang yg miskin''

''Benar benar, kelakuan yg mulia putri mahkota sudah sangat keterlaluan. Ku rasa gelar itu sangat tak pantas menyandang namanya''

Bisik bisik para tamu menggunjing bianca serta menatap mira dengan raut kasihan dan iba

Melihat itu, lagi lagi mira menyunggingkan senyum smirik nya tanpa ada yang tahu, meski di dalam hati dia mencaci maki para bangsawan bangsawan bermuka dua yg hanya tau menggunjing dan mengomentari serta membandingkan status sosial orang orang

''Dasar bangsawan an***g berani banget mereka ngatain gue miskin, dasar orang orang bermuka dua dan menjijikkan gue sumpahin lo semua jatuh miskin trus mati ke injak tai'' batin mira menatap para bangsawan itu dengan tatapan jijik meski hanya sekilas INGAT HANYA SEKILAS

gak sd ya lo mir, pake ngatain orang muka dua. Kalo gitu lo apaan MUKA BADAK- vov mimimn•-•

''Udah bicaranya?'' ucap bianca dingin sambi bersedekap dada menatap datar gadis yg selalu saja membuat masalah di hadapannya ini.

The aurora Where stories live. Discover now