bab 16

6.2K 439 7
                                    

  Aurora, gadis itu saat ini sedang berada di dalam kamar asramanya. Ia tengah bersantai sejenak menunggu rasa kantuk menyerang. Ya saat ini waktu sudah malam matahari sudah bersembunyi dan digantikan oleh lembutnya sinar rembulan.

Di temani dengan sebuah buku novel. Aurora dengan santai rebahan di atas kasurnya dengan keadaan telungkup dan kaki yg di naikkan ke atas.
Kalo ada yg nanya al. Saat ini dia tidak sedang bersama aurora. Entah kemana sistem yg satu itu, hobinya berkeliaaarannn aja. Sangat bertolak belakan dengan master nya yg pemalas.

Tok

Tok

Tok

Pintu kamar asrama aurora di ketuk dari luar, membuat sang empu yg mempunyai kamar terganggu dalam kegiatan bersantai nya.

''Siapa sih itu orang yg ngetuk-ngetuk pintu, nyebelin banget sumpah. Ganggu waktu orang bersantai aja, tu orang gak tau apa ini udah malam''gerutu aurora jengkel. Ia membuka pintu asrama nya dengan ogah ogahan

Cklek

Brukk

  Baru juga aurora membuka pintu kamarnya, dia langsung di terjang oleh tubuh kekar seseorang yg langsung membuatnya terhuyung hingga ambruk di lantai di tindih tubuh itu karna tak siap menyangga tubuh mereka berdua

''Anjir! Siapa sih ni orang?! Datang-datang main nerjang aja. Mana tubuh gue di timpa lagi sama ni orang eh orangnya malah pingsan. Gak bertanggung jawab banget'' sungut aurora jengkel sembari menahan tubuh orang itu dari menindih dirinya.

Tak ingin lama lama dengan gaya seperti ini. Aurora segera melakukan sihir gravitasi pada pria itu. Lalu ia meletakkannya di atas ranjang kamarnya. Ia rela meletakkan orang asing itu di atas ranjangnya karna ia tau pria ini sedang sakit. Baik kan aurora? Padalah ia tidak akan merelakan ranjangnya di gunakan behkan di sentuh siapapun.

''Hufth...menjengkelkan. Kemana lagi ni si al. Gak tau apa gue lagi kesusahan gini'' ucap aurora lagi gali menggerutu tak jelas

Setelah meletakkan tubuh orang itu di atas ranjangnya. Ia segera mengambil sebaskin air serta handuk kecil untuk mengompres kening pria itu agar demamnya turun. Ia melakukannya berulang kali hingga ia lelah sendiri dan tertidur di samping orang itu tanpa menghiraukan apapun lagi. Hadeh entah kesambet apa ni aurora ampe mau lakuin hal yg merepotkan begini. Kalo al liat pasti dia dah terkejut kali liatnya.








Matahari kembali lagi menggantikan tugas sang rembulan untuk menerangi dunia. Membuat pertanda bagi seluruh mmakhluk hidup untuk memulai aktivitas mereka masing masing.

Di dalam kamar asrama aurora.  Mata calvin yg semula terpejam kini terbuka secara perlahan untuk menyesuaikan cahaya yg masuk ke dalam matanya. Ia mengedarkan pandangannya ke segala arah guna menelisik kamar yg tampak asing menutnya ini. Sampai matanya terhenti pada seorang gadis yg tertidur pulas di sampingnya sambil memegang sebuah buku di tangan cantik itu.

Ah,dia ingat sekarang. Tadi malam entah dorongan apa ia datang ke kamar gadis yg ahir ahir ini selalu menghantui fikirannya walau keadaannya saat itu sedang demam.

''Esssttt''calvin memegang kepalanya yg masih terasa sakit dan berat

''Hm,hoaamm. Ah kau sudah bangun rupanya'' ucap aurora dengan suara serak khas bangun tidurnya

Calvin tak menjawab, ia hanya diam memperhatikan wajah cantik dan menawan aurora walau dengan keadaan baru bangun tidur itu tanpa berkedip sedikitpun

Merasa tak di tanggapi, aurora dengan inisiatifnya meletakkan telapak tangannya ke atas kening pria itu mencoba mengecek keadaan pria itu saat ini.

''Ssttt...kau masih demam rupanya. Keningmu masih terasa sangat panas'' ucap aurora mendesis

Ia segera turun dari ranjang untuk mengembil air dingin dan handuk yg baru untuk mengompres kening calvin yg masih terasa panas itu.

Sedangkan dengan calvin sendiri. Dia hanya diam menikmati semua sentuhan yg aurora berikan padanya tanpa mengatakan sepatah katapun. Gak punya tenaga dia tuh.


*************** ******************

YEIYYYY MIMIN DOUBLE UP!!!!!!
tapi cuman ampe ± 500 kata aja ya.
Soalnya mimin lagi malas ini>=<


The aurora Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ